Arti Al Baqi, Salah Satu Nama Baik Allah SWT

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
Konten dari Pengguna
23 Mei 2023 13:39 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Arti Al Baqi. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Arti Al Baqi. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Al Baqi merupakan salah satu dari 99 Asmaul Husna atau nama-nama baik Allah Swt yang perlu diketahui umat Muslim. Lantas, Al Baqi sendiri artinya apa?
ADVERTISEMENT
Akar kata Al Baqi dalam bahasa Arab klasik mempunyai beberapa arti, seperti melanjutkan, tetap, dan bertahan, permanen, abadi dan konstan, bertahan hidup selamanya, serta menjadi gencar, terus-menerus, dan tak ada habisnya.
Nah, simak penjelasan lebih lanjut mengenai Asmaul Husna Al Baqi di bawah ini, ya.

Memahami Makna Al Baqi

Memahami Makna Al Baqi. Foto: Unsplash
Secara sederhana, Al Baqi adalah Yang Maha Abadi, maknanya Allah swt. merupakan Dzat yang selalu ada, tidak akan pernah menghilang atau lenyap.
Segala sesuatu yang ada di alam semesta bersifat sementara dan pasti akan rusak. Namun, keberadaan Allah swt. tidak memiliki awal dan akhir.
Mengutip dari buku Cerita & Makna Asmaul Husna untuk Anak yang ditulis Siti Wahyuni dan Arini Nurpadilah, Al Baqi artinya Allah Maha Abadi dan akan senantiasa ada meskipun kehidupan di dunia ini berakhir, karena Allah yang memiliki kekuasaan atas segala sesuatu.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut sesuai dengan firman Allah swt. dalam surat Ar Rahman ayat 26-27.
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ
وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Artinya: "Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal." (Q.S Ar-Rahman: 26-27)
Dalil lain yang menunjukkan bahwa Allah Swt merupakan Dzat yang akan abadi selamanya ada dalam surat Al Baqarah ayat 255.
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
ADVERTISEMENT
Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar." (Q.S Al-Baqarah: 255)

Kisah Teladan untuk Memaknai Al Baqi

Kisah Teladan untuk Memaknai Al Baqi. Foto: Pexels
Terdapat sebuah kisah yang menggambarkan betapa Allah swt Maha Abadi atau Al Baqi. Kisah ini dituturkan dalam buku Kisah-Kisah Terpuji Asmaul Husna karya Adib.
ADVERTISEMENT
Dikisahkan Samiri, salah satu umat Nabi Musa yang membangkang dan berkhianat ketika Nabi Musa pergi menerima wahyu dari Allah swt.
Setelah Nabi Musa berangkat pergi, Samiri merayu Bani Israil untuk merusak keimanan mereka. Samiri membuat patung sapi dari emas-emas Bani Israil. Patung emas tersebut dibuatnya bisa mengeluarkan suara.
Patung emas buatan Samiri tersebut berhasil membuat Bani Israil takjub dan terpesona. Samiri berkata, "Lihatlah, patung ini bisa mengeluarkan suara. Inilah Tuhan kita yang sebenarnya. Inilah Tuhan kalian dan juga Tuhan Musa, tetapi Musa melupakannya."
Bani Israil termakan hasutan tersebut dan mengikuti Samiri menyembah patung sapi. Mereka menyalakan api dan menari mengelilingi patung. Padahal, mereka baru saja ditolong Allah swt ketika dikejar Fir'aun dan pasukannya.
ADVERTISEMENT
Ketika Nabi Musa kembali, ia terkejut menyaksikan kesesatan kaumnya. Bani Israil yang melihat kedatangan Nabi Musa pun merasa segan dan takut.
Mereka mengungkapkan bahwa Samiri yang membujuk mereka. Akhirnya, patung sapi emas itu dihancurkan. Samiri dihukum dan diusir.
Kisah ini bisa menjadi bukti bahwa sifat Allah swt adalah Yang Maha Abadi. Dia tidak dapat hancur ataupun dihancurkan. Sementara, patung sapi emas itu hanyalah sebuah benda yang bisa dihancurkan dan tidak memiliki kekuatan.
Itulah penjelasan mengenai Al Baqi. Semoga kisah di atas dapat menambah keimanan kamu, ya!
(DEL)