Arti Anxiety Disorder dan Jenis-jenisnya

Arti Anxiety. Foto: Pexels

Arti anxiety adalah kecemasan, dan anxiety merupakan reaksi normal terhadap stres. Meski demikian, kondisi ini dapat bermanfaat dalam beberapa situasi. Misalnya, mengingatkan kita akan bahaya dan membantu kita bersiap menghadapinya.

Namun, anxiety disorder berbeda dari anxiety yang normal. Yuk, simak penjelasan mengenai anxiety disorder di bawah ini agar lebih paham.

Apa Itu Anxiety Disorder?

Apa itu Anxiety Disorder. Foto: Pexels

Mengutip dari American Psychiatric Association, anxiety disorder mempengaruhi hampir 30% orang dewasa di beberapa titik dalam hidup mereka.

Anxiety disorder atau gangguan kecemasan adalah salah satu kondisi kesehatan mental. Jika memiliki anxiety disorder, seseorang mungkin merespons hal-hal dan situasi tertentu dengan ketakutan berlebihan.

Seseorang mungkin juga akan mengalami tanda-tanda kecemasan fisik, seperti jantung berdebar dan berkeringat.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, anxiety itu normal. Salah satunya adalah mungkin merasa cemas atau gugup jika harus wawancara kerja, mengikuti tes, atau membuat keputusan penting.

Namun, anxiety disorder melampaui kegugupan yang umum dirasakan orang-orang. Ketakutan itu pun dapat dirasakan dari waktu ke waktu.

Menurut Cleveland Clinic, anxiety disorder memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Anxiety disorder dapat membuatmu sulit menjalani hari. Namun, jangan khawatir karena penyakit ini dapat diobati dengan perawatan yang efektif.

Jadi, jika merasakan ciri-ciri di atas hingga sulit beraktivitas normal, sebaiknya segera konsultasikan ke profesional.

Baca Juga: Arti dari Insecure dan Tanda-tandanya

Jenis-jenis Anxiety Disorder

Jenis-jenis Anxiety Disorder. Foto: Pexels

Terdapat beberapa jenis-jenis anxiety disorder menurut American Psychiatric Association. Yuk, simak ada apa saja.

1. Anxiety Disorder Umum

Anxiety disorder umum melibatkan kekhawatiran yang terus-menerus dan berlebihan sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Kekhawatiran dan kecemasan yang berkelanjutan ini dapat disertai dengan gejala fisik, seperti gelisah, mudah lelah, sulit berkonsentrasi, otot tegang atau sulit tidur.

Seringkali kecemasan penderitanya terfokus pada hal sehari-hari seperti tanggung jawab pekerjaan, kesehatan keluarga, termasuk hal-hal kecil seperti pekerjaan rumah, perbaikan mobil, atau janji temu.

2. Panic Disorder

Gejala inti dari panic disorder atau gangguan panik adalah serangan panik berulang, serta kombinasi yang luar biasa dari tekanan fisik dan psikologis.

Selama serangan panik muncul, beberapa gejala ini dapat terjadi.

Usia rata-rata seseorang yang terkena panic disorder adalah 20-24 tahun. Serangan panik dapat terjadi dengan gangguan mental lainnya seperti depresi atau pada pengidap PTSD.

3. Agorafobia

Agorafobia adalah ketakutan berada dalam situasi yang sulit untuk melarikan diri, atau situasi yang tidak menyediakan pertolongan jika terjadi gejala panik.

Ketakutan ini tidak sesuai dengan situasi sebenarnya dan biasanya berlangsung selama enam bulan atau lebih, sehingga menyebabkan masalah dalam fungsi kehidupan.

Seseorang dengan agorafobia mengalami ketakutan ini dalam dua atau lebih situasi berikut:

Agorafobia yang tidak diobati dapat menjadi serius hingga seseorang mungkin tidak dapat meninggalkan rumah. Seseorang hanya dapat didiagnosis menderita agorafobia jika rasa takutnya sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Nah, itulah penjelasan mengenai anxiety disorder. Semoga informasi ini membantu, ya!

(DEL)