Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Arti Fabel, Karakteristik, dan Contohnya yang Populer
4 Januari 2024 21:17 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Melalui karakter-karakter binatang atau objek yang dianimasikan, fabel menyampaikan hikmah tentang kebaikan, kebijaksanaan, kecerdikan, atau akibat dari perilaku buruk. Kisah-kisah ini tak hanya sekadar hiburan, melainkan memperlihatkan nilai tentang kehidupan, menggugah refleksi, dan memberikan wawasan ke pembaca.
Arti Fabel
Fabel adalah jenis narasi atau cerita pendek yang umumnya melibatkan karakter binatang, tumbuhan, atau benda mati yang diberi sifat-sifat manusia, seperti berbicara, berpikir, dan bertindak. Cerita fabel sering kali menyampaikan pesan moral atau pelajaran etika melalui perbuatan atau interaksi karakter-karakter tersebut.
Kisah fabel umumnya disusun dalam format naratif yang singkat dan plotnya dirancang untuk menggambarkan suatu kejadian atau konflik yang dapat mengilustrasikan nilai moral tertentu.
Contohnya adalah fabel "The Tortoise and The Hare" yang mengajarkan tentang pentingnya ketekunan melalui cerita seekor kura-kura yang bertanding lari dengan seekor kelinci yang sombong.
ADVERTISEMENT
Sering kali, fabel diatribusikan pada penulis kuno seperti Aesop, tetapi juga ditemukan dalam tradisi sastra lainnya di berbagai budaya seperti fabel-fabel dalam karya Jean de La Fontaine di Prancis atau fabel-fabel India dalam Panchatantra.
Karakteristik Fabel
Fabel memiliki ciri-ciri yang khas yang membedakannya dari jenis cerita atau narasi lainnya. Berikut karakteristik utama dari fabel:
1. Karakterisasi Binatang atau Objek
Karakter utama dalam fabel sering kali berupa binatang, tumbuhan, atau objek mati yang dianimasikan. Mereka diberi sifat-sifat manusia seperti berbicara, berpikir, dan bertindak.
2. Pesan Moral atau Pelajaran Etika
Fabel memiliki tujuan untuk menyampaikan pesan moral atau pelajaran etika ke pembaca. Kisah-kisahnya menggambarkan akibat dari tindakan-tindakan tertentu atau mengajarkan nilai-nilai seperti kebaikan, kecerdikan, atau ketekunan.
ADVERTISEMENT
3. Plot Sederhana dan Langsung
Fabel cenderung memiliki plot sederhana dan langsung. Mereka tak melibatkan latar belakang rumit atau karakterisasi yang mendalam. Alur cerita yang jelas memudahkan pembaca untuk memahami pesan yang ingin disampaikan.
4. Kesimpulan dengan Pesan Moral yang Jelas
Setiap fabel biasanya diakhiri kesimpulan atau penutup yang menggambarkan pesan moral secara eksplisit. Ini membantu pembaca untuk menangkap inti dari cerita tersebut.
5. Fungsinya sebagai Sarana Pendidikan dan Hiburan
Fabel tak hanya bertujuan menghibur, tetapi juga mengajarkan. Mereka sering digunakan sebagai alat pengajaran untuk menanamkan nilai-nilai moral ke pembaca, terutama anak-anak.
Contoh Fabel yang Populer di Indonesia
Di Indonesia, terdapat fabel yang menjadi bagian dari tradisi lisan atau sastra atau dikenal dengan nama cerita hewan. Beberapa contoh fabel terkenal di Indonesia antara lain:
1. Kancil dan Buaya
Kisah ini menceritakan kancil, binatang yang cerdik dan pintar, yang harus menyeberangi sungai saat ada buaya. Kancil menggunakan kecerdikannya untuk menipu buaya dan berhasil menyeberangi sungai dengan selamat.
ADVERTISEMENT
2. Si Itek dan Si Ayam
Cerita ini mengisahkan seekor itik dan seekor ayam yang saling bersahabat. Ayam terjebak dalam perangkap, dan itik mencoba menyelamatkannya dengan menyamar sebagai ayam dan meminta bantuan manusia untuk melepaskan "temannya."
3. Keong Emas
Kisah tentang keong emas yang membawa keberuntungan bagi siapa pun yang berhasil menemukannya. Banyak versi cerita yang berbeda mengenai keong emas, tetapi intinya mengajarkan kebijaksanaan dan kesetiaan.
4. Semut dan Kumbang
Cerita ini menggambarkan persahabatan antara semut dan kumbang yang berakhir dengan tragis ketika kumbang memilih untuk mengikuti godaan dan mengejar kesenangan sesaat, meninggalkan semut yang terus bekerja keras.