Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Arti Kompensasi, Jenis-jenis, dan Fungsinya di Dunia Kerja
3 Oktober 2023 18:34 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kompensasi juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi motivasi, loyalitas, dan produktivitas karyawan. Kompensasi yang adil dan kompetitif dinilai dapat meningkatkan produktivitas dan menciptakan budaya kerja yang sehat dalam suatu organisasi.
Dalam artikel ini, akan dibahas arti kompensasi, berbagai jenis kompensasi, serta fungsi pentingnya dalam dunia kerja.
Arti Kompensasi
Arti kompensasi dalam konteks dunia kerja merujuk pada semua bentuk upah, imbalan, dan manfaat yang diberikan ke pekerja sebagai imbalan atas kontribusi dan pekerjaan yang mereka lakukan dalam organisasi atau perusahaan.
Ini termasuk gaji, tunjangan, bonus, fasilitas kesehatan, asuransi, dan berbagai bentuk manfaat lainnya. Kompensasi bertujuan untuk memotivasi, mempertahankan, dan menghargai karyawan yang berkontribusi pada kesuksesan perusahaan.
Menurut Scott Snell dan Thomas S. Bateman dalam buku Management: Leading & Collaborating in a Competitive World, kompensasi dapat dilihat sebagai cara perusahaan mengimbangi dua faktor penting dalam hubungan kerja, yaitu kebutuhan karyawan untuk mendapatkan imbalan yang layak dan kebutuhan perusahaan untuk mempertahankan dan memotivasi tenaga kerja yang berkualitas.
ADVERTISEMENT
Jenis-jenis Kompensasi
Kompensasi dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan berbagai kriteria, termasuk metode pembayaran, tingkat fleksibilitas, dan jenis manfaat yang diberikan ke karyawan. Berikut beberapa jenis kompensasi yang umum:
1. Gaji (Salary)
Gaji adalah bentuk kompensasi yang paling umum. Karyawan menerima bayaran tetap dalam jumlah tertentu setiap periode pembayaran, seperti bulanan atau per minggu.
Gaji ini umumnya tak bergantung pada jumlah jam kerja atau hasil kerja karyawan, melainkan dibayarkan dalam jumlah yang konsisten. Gaji dinilai memberikan stabilitas finansial ke karyawan dan memberikan insentif untuk tetap bekerja dengan perusahaan dalam jangka panjang.
2. Upah (Wages)
Upah adalah bentuk kompensasi yang umumnya diberikan ke pekerja yang dibayar berdasarkan jumlah jam kerja atau produksi yang mereka hasilkan. Upah sering digunakan dalam pekerjaan yang memerlukan kerja fisik atau tugas-tugas yang bersifat rutin.
ADVERTISEMENT
Menurut D. L. Milkovich dan J. M. Newman dalam buku "Compensation" (tahun), upah memberikan fleksibilitas kepada perusahaan untuk membayar pekerja sesuai dengan produktivitas mereka.
3. Bonus
Bonus adalah imbalan tambahan yang diberikan kepada karyawan sebagai penghargaan atas pencapaian target atau hasil kerja yang luar biasa. Bonus dapat berupa bonus tahunan, bonus kinerja, atau bonus proyek.
Menurut J. R. Henderson dan R. I. Milkovich dalam buku "Compensation Management: Rewarding Performance" (tahun), bonus adalah cara untuk memotivasi karyawan untuk mencapai hasil yang lebih baik daripada yang diharapkan.
4. Tunjangan (Allowances)
Tunjangan adalah bentuk kompensasi tambahan yang diberikan kepada karyawan untuk menutupi biaya tertentu yang terkait dengan pekerjaan mereka. Contoh tunjangan termasuk tunjangan perumahan, tunjangan transportasi, dan tunjangan pendidikan.
ADVERTISEMENT
Menurut M. J. Martocchio dalam buku "Strategic Compensation: A Human Resource Management Approach" (tahun), tunjangan membantu karyawan mengatasi beban finansial yang terkait dengan pekerjaan mereka.
5. Manfaat (Benefits)
Manfaat adalah komponen kompensasi yang mencakup segala bentuk imbalan non-gaji yang diberikan kepada karyawan. Ini termasuk asuransi kesehatan, asuransi jiwa, pensiun, cuti berbayar, dan berbagai manfaat lainnya.
Menurut George T. Milkovich dan Jerry M. Newman dalam buku Compensation, manfaat bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan memberikan perlindungan finansial.
Fungsi Kompensasi
Kompensasi memiliki berbagai fungsi penting dalam dunia kerja yang melampaui sekadar memberikan gaji ke karyawan. Beberapa fungsi utama kompensasi adalah sebagai berikut:
1. Memotivasi Karyawan
Kompensasi yang adil dan kompetitif dapat menjadi motivator utama bagi karyawan untuk bekerja keras dan mencapai hasil yang lebih baik. Bonus dan insentif kinerja, misalnya, dapat mendorong karyawan untuk mencapai target yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Menurut Victor Vroom dalam buku Work and Motivation, kompensasi dapat menjadi alat untuk meningkatkan kepuasan dan motivasi karyawan.
2. Mempertahankan Karyawan
Kompensasi yang baik dapat membantu perusahaan mempertahankan karyawan terbaik mereka. Karyawan yang merasa dihargai dan dibayar dengan baik lebih cenderung tinggal dalam perusahaan dan tak mencari pekerjaan lain.
Menurut Paul Osterman dan Thomas Anton Kochan dalam buku The Mutual Gains Enterprise, kompensasi yang kompetitif dapat menjadi alat strategis untuk mempertahankan keunggulan kompetitif.
3. Menarik Bakat Terbaik
Kompensasi yang kompetitif juga dapat membantu perusahaan menarik bakat terbaik dalam industri. Saat mencari pekerjaan, individu sering mempertimbangkan besaran kompensasi yang mereka terima.
Menurut Derek Bok, dalam buku The Politics of Happiness: What Government Can Learn from the New Research on Well-Being, kompensasi yang kompetitif dapat membantu perusahaan bersaing dalam merekrut bakat-bakat terbaik.
ADVERTISEMENT
4. Mengatur Biaya Tenaga Kerja
Kompensasi juga memiliki peran dalam mengatur biaya tenaga kerja perusahaan. Perusahaan perlu memastikan bahwa kompensasi yang mereka tawarkan sesuai dengan anggaran mereka dan dapat dipertanggungjawabkan dari segi keuangan.
Menurut Joseph J. Martocchio dalam buku Strategic Compensation: A Human Resource Management Approach, pengelolaan biaya tenaga kerja adalah salah satu tugas utama fungsi kompensasi.
5. Meningkatkan Produktivitas
Kompensasi yang terkait dengan kinerja dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Karyawan yang tahu bahwa hasil kerja mereka akan dihargai dengan baik cenderung lebih bersemangat dan fokus dalam bekerja.
Menurut G. P. Latham dalam buku Work Motivation: History, Theory, Research, and Practice, imbalan kinerja dapat meningkatkan produktivitas dan hasil kerja.