Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Arti Lakum Dinukum Waliyadin dalam Surat Al-Kafirun
13 Juli 2023 16:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lakum dinukum waliyadin merupakan prinsip toleransi di dalam Islam yang diambil dari surat Al Kafirun . Lalu, apa arti lakum dinukum waliyadin?
ADVERTISEMENT
Lakum dinukum waliyadin artinya adalah "bagiku agamaku dan bagimu agamamu". Ayat ini menunjukkan ketegasan bahwa muslim harus menghargai agama orang lain, tapi tidak mencampuradukkan ritual agama satu sama lain.
Berikut penjelasan selengkapnya mengenai makna ayat lakum dinukum waliyadin.
Bacaan dan Terjemahan Surat Al Kafirun
Lakum dinukum waliyadin merupakan ayat ke-6 dalam surat Al Kafirun. Surat Al Kafirun adalah surat ke-109 yang turun di kota Makkah .
Al Kafirun sendiri berarti orang-orang kafir. Secara bahasa, kafir (كافر) berasal dari kata kufr yang artinya menyembunyikan atau menutupi. Kafir dapat diartikan sebagai orang yang menyembunyikan atau menutupi dari sesuatu, seperti menutupi kebenaran.
Imam Ibnu Atsir dalam kitab Nihayah menjelaskan bahwa kafir atau kufr artinya mendustakan iman. Namun, bisa juga berarti mendustakan far', salah satu cabang dari ajaran-ajaran Islam.
ADVERTISEMENT
Adapun bacaan dan terjemahan surat Al-Kafirun adalah sebagai berikut.
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ
Qul yā ayyuhal-kāfirụn
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir!"
لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
Lā a'budu mā ta'budụn
Artinya: "aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah".
وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
Wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
Artinya: "dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah"
وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ
Wa lā ana 'ābidum mā 'abattum
Artinya: "dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah"
وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
Wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
Artinya: "dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah."
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ
ADVERTISEMENT
Lakum dīnukum wa liya dīn
Artinya: "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."
Baca Juga: Arti Al Maun, Bacaan, dan Maknanya
Memahami Lakum Dinukum Waliyadin
Makna lakum dinukum waliyadin menurut Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari adalah:
"Bagi kalian agama kalian, maka janganlah kalian meninggalkannya selama-lamanya karena ia telah disegel atas kalian. Dan telah ditetapkan bahwa kalian tidak akan berpisah darinya dan bahwasanya kalian akan mati di atasnya. Aku pun tidak meninggalkan agamaku selamanya. Karena sejak dahulu sudah diketahui bahwa aku tidak akan berpindah ke agama selain itu." (Tafsir Ath Thobari, 24: 704)
Lakum dinukum waliyadin merupakan prinsip toleransi dalam Islam, bahwa muslim akan menghargai agama lain, tapi tidak akan terlibat dalam ranah aqidah atau ibadah.
ADVERTISEMENT
Maksud ranah aqidah adalah muslim tidak boleh turut percaya kepada firman Tuhan agama lain. Sementara dalam ranah agama adalah muslim tidak boleh ikut dalam peribadatan agama lain.
Namun, muslim juga tidak boleh merusak ritual peribadatan agama lain. Toleransi artinya saling menghargai, terlepas apa pun agamanya.
Dijelaskan juga dalam situs Kemenag, bahwa arti lakum diinukum wa liyadiin yakni tidak ada tukar-menukar dengan pengikut agama lain dalam hal peribadahan kepada Tuhan.
Nah, jadi paham bukan dengan konsep toleransi dalam Islam? Semoga penjelasan di atas bermanfaat, ya!
(DEL)