Konten dari Pengguna

Arti Replikasi, Teori Replikasi DNA, dan Modelnya

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
2 Agustus 2023 11:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Arti Replikasi. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Arti Replikasi. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Meskipun kata replikasi terdengar umum, tapi ternyata belum semua mengerti arti replikasi sebenarnya. Kata replikasi biasanya merujuk pada DNA, sel, atau sesuatu yang digandakan.
ADVERTISEMENT
Untuk lebih memahami arti replikasi, kamu bisa simak penjelasan selengkapnya di bawah ini. Terdapat pula penjelasan mengenai teori replikasi DNA berikut ini.

Pengertian Replikasi

Pengertian Replikasi. Foto: Unsplash
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), replikasi adalah kemampuan virus memperbanyak diri. Sementara menurut buku Biologi Molekular oleh Triwibowo Yuwono, replikasi adalah suatu mekanisme yang berlangsung di dalam sel yang dilakukan untuk proses perbanyak sel.
Masih menurut KBBI, replikasi juga diartikan sebagai proses, cara meniru, atau penduplikatan. Namun, replikasi berbeda dengan replika.
Replikasi adalah proses penggandaan sesuatu atau barang, sedangkan replika merujuk pada barang tiruannya.

Teori Replikasi DNA

Teori Replikasi DNA. Foto: Unsplash
Kata replikasi erat kaitannya dengan replikasi DNA. Adapun replikasi DNA adalah proses biologis yang terjadi pada semua organisme hidup yang menjadi dasar pewarisan biologis.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs LibreTexts Biology, penemuan Watson dan Crick bahwa DNA adalah heliks ganda beruntai dua memberikan petunjuk tentang bagaimana DNA bereplikasi.
Selama pembelahan sel, setiap molekul DNA harus disalin dengan sempurna untuk memastikan molekul DNA yang identik berpindah ke masing-masing dari dua sel anak.
Struktur untai ganda DNA menunjukkan bahwa dua untai mungkin terpisah selama proses replikasi. Kemudian masing-masing untai berfungsi sebagai cetakan dari untai komplementer baru untuk disalin, dan menghasilkan dua molekul untai ganda.

Teori Model Replikasi DNA

Model Replikasi DNA. Foto: Pexels
Terdapat tiga teori model replikasi DNA, yakni konservatif, semikonservatif, dan dispersif. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Konservatif

Teori konservatif menjelaskan bahwa DNA bereplikasi dengan menggunakan DNA lama sebagai cetakan untuk DNA baru. DNA lama disalin untuk membuat DNA baru yang sama persis tanpa mengubah DNA lama. Jadi DNA lama tetap bertahan pada replikasi pertama, kedua, dan seterusnya.
ADVERTISEMENT

2. Semikonservatif

Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, Matthew Meselson dan Franklin Stahl meneliti replikasi DNA pada bakteri E.Coli dan menemukan teori replikasi semikonservatif.
Menurut Meselson dan Stahl, untai ganda DNA akan terpisah di mana basa-basa nitrogen tidak saling berhubungan lagi. Pemisahan basa-basa nitrogen dibantu oleh enzim helikase.
Dijelaskan lebih lanjut dalam situs yourgenome.org, setelah basa-basa nitrogen terpisah, DNA akan berbentuk seperti huruf Y, satu bagian adalah 3’ (leading strand), dan satu bagiannya lagi 5’ (lagging strand).
Teori semikonservatif menghasilkan dua turunan DNA yang terdiri atas satu untai lama dan satu untai baru heliks ganda dengan informasi yang sama persis dengan DNA lama.

3. Dispersif

Teori dispersif mereplikasi DNA dengan cara memutus rantai DNA asli dan menggabungkannya secara acak dengan DNA baru. Walaupun potongan DNA lama disebar secara acak, informasi DNA baru akan tetap sama persis dengan DNA lamanya.
ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan mengenai replikasi dan replikasi DNA. Semoga bermanfaat, ya!
(DEL)