Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Arti Shadaqallahul Adzim dan Hukum Mengucapkannya setelah Membaca Al Quran
29 Mei 2023 15:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Al Quran dianjurkan untuk dibaca dan diamalkan oleh setiap umat muslim supaya mendapatkan pahala dan berkah kehidupan. Selepas membaca ayat suci Al Quran, umat muslim biasanya mengakhiri bacaan dengan mengucapkan shadaqallahul adzim, namun apakah arti shadaqallahul adzim? Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasannya berikut ini.
Memahami Arti Shadaqallahul Adzim
Merujuk buku 140 Permasalahan Fiqih Seputar Membaca Al Quran oleh Ust. Cece Abdulwaly, shadaqallahul adzim memiliki arti “Maha benarlah Allah yang Maha Agung”. Bacaan ini diucapkan ketika selesai membaca Al Quran.
Dalam Asna al-Mathalib Syarh Raudh ath-Thalib, Abu Yahya Zakariyya al-Anshari mengemukakan bahwa Ibn al-Iraqi pernah bertanya tentang hukum pengucapan shadaqallahul adzim setelah membaca Al Quran.
Dan menurut para ulama madzhab Syafi’I bacaan shadaqallahul adzim menjadi salah satu adab dalam membaca Al Quran. Begitu pula bagi kalangan Hanafiyah, Imam al-Ghazali dalam Ithaf as-Sadah al-Muttaqun bi Syarh Ihya’ ‘Ulum ad-Din, menjelaskan:
ADVERTISEMENT
“Dan hendaknya ketika selesai membaca Al Quran untuk mengucapkan ‘Shadaqallahul-‘Azhim wa balagha Rasuluhu-karim wa nahnu ‘ala dzalika minasyahidin’ atau mengucapkan ‘Shadaqallahu wa balagha rasulullahi shallallahu ‘alaihi wa sallam’.”
Begitu juga di dalam an-Nasyar fi al-Qira’at Al-‘Asyr, Ibn al-Jazari mengatakan: “Aku memperhatikan sebagian para guru ketika mereka mengkhatamkan Al Quran, mereka memulai doanya dengan mengucapkan ‘Shadaqallahul Adzim wa ballaqha Rasuluhul-karim’.”
Hukum Membaca Shadaqallahul Adzim untuk Menutup Bacaan Al Quran
Hukum penggunaan shadaqallahul adzim seringkali diperdebatkan. Namun, telah disepakati bahwa menutup Al Quran dengan membaca shadaqallahul adzim bukan bid’ah.
Bid’ah merupakan perkara baru yang menyelisihi syariat sehingga dapat menimbulkan dosa. Sedangkan, ucapan tersebut tidak bertentangan dengan syariat. Justru kalimat tersebut menjadi tanda pembenaran pembaca kepada ayat yang telah dibaca.
ADVERTISEMENT
Para ulama terdahulu, seperti Ibnu Katsir, Al Qurtubi, dan Asy Syinqithi juga menggunakan kalimat ini di dalam kitab tafsirannya, hal ini berdasarkan firman Allah yang berbunyi:
قُلْ صَدَقَ اللَّهُ ۗ فَاتَّبِعُوا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Artinya: Katakanlah: “Benarlah (apa yang difirmankan) Allah”. Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik." (QS Ali Imran: 96)
Doa setelah Membaca Al Quran
Setelah menutup bacaan Al Quran dengan shadaqallahul adzim, umat muslim dianjurkan untuk membaca doa.
Mengutip buku Kedahsyatan Membaca Al Quran oleh Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari, doa setelah membaca Al Quran, adalah:
ADVERTISEMENT
Allahummarhamna bii qur’an, waj’alhu lana imaamaw wahudaw wanuuraw warahmah. Wa dzakkirna minhu maa nusiina, wa allimna minhu maa jahilna. Warzuqna tilwatahu aanaa’l lalii wan nahaar. Waj’alhu lanaa hujjatay yaa rabbal alamin.
Artinya: Ya Allah, rahmatilah kami dengan Al Quran, jadikanlah ia sebagai imam (yang menunjuki kami), penerang, petunjuk, dan rahmat bagi kami. Ya Allah, ingatkanlah kami tentang sesuatu yang telah kapi lupakan dan ajarilah kami tentang sesuatu yang belum kami ketahui, karuniakanlah kepada kami kemampuan membacanya pada malam dan siang hari, serta jadikanlah ia sebagai hujjah bagi kami, wahai Tuhan semesta alam.
(SNS)