Konten dari Pengguna

Arti Surat Al Kafirun dan Makna Toleransi dalam Islam

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
13 Oktober 2023 18:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Arti Surat Al Kafirun. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Arti Surat Al Kafirun. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Arti surat Al Kafirun adalah orang-orang kafir. Adapun kata kafir berasal dari bahasa Arab yang artinya "tertutup" atau "terhalang". Maknanya, kafir adalah "terhalang dari petunjuk Allah".
ADVERTISEMENT
Surat Al Kafirun merupakan surat ke-109 dalam Al Quran dan termasuk surat Makkiyah. Yuk, simak penjelasan selengkapnya mengenai surat Al Kafirun di bawah ini.

Surat Al Kafirun: Bacaan, Latin, dan Terjemahan

Surat Al Kafirun: Bacaan, Latin, dan Terjemahan. Foto: Pexels
Al Kafirun terdiri dari enam ayat. Surat ini membahas tentang kaum Quraisy yang mengajak Nabi Muhammad saw. untuk memeluk agama yang mereka anut.
قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ
Qul yā ayyuhal-kāfirụn
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir!”
لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ
Lā a'budu mā ta'budụn
Artinya: “Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.”
وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ
Wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
Artinya: "Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah."
وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ
Wa lā ana 'ābidum mā 'abattum
ADVERTISEMENT
Artinya: "Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah."
وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ
Wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
Artinya: "Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah."
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ
Lakum dīnukum wa liya dīn
Artinya: "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."

Makna Toleransi dalam Surat Al Kafirun

Makna Toleransi dalam Surat Al Kafirun. Foto: Pexels
Ayat terakhir pada surat Al Kafirun menjadi prinsip toleransi dalam Islam, bahwa muslim akan menghargai dan tidak menghina umat agama lain, tapi tidak akan terlibat dalam ranah aqidah atau ibadah.
Prinsip toleransi ini dijalankan oleh Nabi Muhammad saw. ketika kaum kafir Quraisy menghalang-halangi dakwah Rasulullah. Namun, tak sekalipun Rasulullah saw. menghina ajaran yang dianut kaum Quraisy.
ADVERTISEMENT
Hingga suatu hari, kaum kafir Quraisy menawarkan agar Nabi Muhammad mengikuti ajaran mereka. Sebagai gantinya, mereka pun juga akan menyembah Allah Swt. sebagaimana konsep yang diajarkan Rasulullah saw.
Setelah mendapatkan ajakan tersebut, Nabi Muhammad langsung berdoa kepada Allah Swt., beliau berkata. "Saya mohon perlindungan Allah agar tidak mempersekutukannya dengan yang lain."
Tak lama setelah itu, Allah Swt. pun menurunkan surat Al Kafirun. Surat ini menjadi bentuk penegasan Allah kepada kaum kafir Quraisy bahwa tidak boleh mencampuradukkan agama dan aqidah.
Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari menafsirkan ayat terakhir surat Al Kafirun sebagai berikut:
"Bagi kalian agama kalian, maka janganlah kalian meninggalkannya selama-lamanya karena ia telah disegel atas kalian. Dan telah ditetapkan bahwa kalian tidak akan berpisah darinya dan bahwasanya kalian akan mati di atasnya. Aku pun tidak meninggalkan agamaku selamanya. Karena sejak dahulu sudah diketahui bahwa aku tidak akan berpindah ke agama selain itu." (Tafsir Ath Thobari, 24: 704)
ADVERTISEMENT
(DEL)