Konten dari Pengguna

Arti Surat Yasin Ayat 40, Bahas Alam Semesta

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
9 Mei 2023 16:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Arti Surat Yasin Ayat 40. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Arti Surat Yasin Ayat 40. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Apakah kamu tahu arti surat Yasin ayat 40? Ayat tersebut bercerita tentang alam semesta yang masing-masing berada pada garis edarnya.
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini, muncul tren di media sosial yang menyangkut-pautkan surat Yasin ayat 40 dengan hubungan asmara yang tidak mungkin berakhir bahagia. Contohnya, "aku dan dia kayak surat Yasin ayat 40", yang maksudnya "aku dan dia tidak mungkin bersama".
Surat Yasin ayat 40 dijadikan semacam majas atau perumpamaan oleh warganet. Namun, sebenarnya surat yasin ayat 40 bukan berbicara soal asmara, melainkan tanda kebesaran Allah Swt.

Makna Surat Yasin Ayat 40

Makna Surat Yasin Ayat 40. Foto: Pexels
Bunyi surat Yasin ayat 40 adalah sebagai berikut:

لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۗوَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ

Arab Latin: Lasy-syamsu yambagī lahā an tudrikal-qamara wa lal-lailu sābiqun-nahār, wa kullun fī falakiy yasbaḥụn
Artinya: "Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya." (Q.S Yasin: 40)
ADVERTISEMENT
Dari terjemahan literalnya, paham dong ya mengapa ayat ini sering dijadikan perumpamaan untuk kisah kasih tak sampai?
Ayat ini mengabarkan tentang matahari yang tidak mungkin mendahului bulan, begitupun sebaliknya, sebab keduanya berada di garis edar masing-masing.
Surat Yasin ayat 40 menjadi bukti kebesaran Allah Swt, bahwa Dialah yang mengatur matahari dan bulan tetap pada lintasan orbitnya, sehingga keduanya tidak pernah bertabrakan, kecuali saat hari kiamat nanti.
Hal ini sebagaimana yang dirangkum dari tafsir Ibnu Katsir dan Al-Quran Kemenag (Kementerian Agama).
"Masing-masing tetap bergerak menurut garis edarnya yang telah ditetapkan Allah untuknya. Betapa kecilnya kekuasaan manusia, dibanding dengan kekuasaan Allah yang menciptakan dan mengatur perjalanan benda-benda alam sehingga tetap berjalan dengan tertib," tulis Kemenag.
ADVERTISEMENT

Kandungan Surat Yasin Ayat 40

Kandungan Surat Yasin Ayat 40. Foto: Pexels
Dirangkum dari situs Ibnu Katsir, berikut rangkuman poin-poin yang terkandung dalam surat Yasin ayat 40.

1. Matahari dan bulan tidak saling melampaui

"Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan." (QS. Yasin: 40)
Matahari dan bulan masing-masing mempunyai batasan yang tidak dapat mereka dilampaui, serta tidak dapat dikurangi. Apabila masa kemunculan yang satu tiba, maka yang lainnya pergi.
As-Sauri meriwayatkan dari Ismail ibnu Abu Khalid, dari Abu Saleh, bahwa ayat ini juga bermakna bahwa cahaya yang ini tidak dapat menyusul cahaya yang itu, demikian pula sebaliknya.

2. Pergantian siang dan malam

"...dan malam pun tidak dapat mendahului siang." (Yasin: 40)
Tidaklah pantas bila malam hari, lalu disusul malam hari lagi, sebelum adanya siang hari di antara keduanya; kekuasaan matahari di siang hari, dan kekuasaan bulan di malam hari.
ADVERTISEMENT
Masing-masing dari keduanya datang menyusul kepergian yang lainnya tanpa tenggang waktu, karena keduanya telah diperintahkan untuk terus-menerus saling silih berganti dengan cepat.

3. Beredar di garis masing-masing

"Dan masing-masing beredar pada garis edarnya." (Yasin: 40)
Menurut Ibnu Abbas, Ikrimah, Ad-Dahhak, Al-Hasan, Qatadah, dan Ata Al-Khurrasani, malam, siang, matahari, dan bulan, semuanya beredar di cakrawala langit.
Ibnu Abbas r.a. dan lain-lainnya mengatakan dalam cakrawala seperti berputarnya alat penenun.
Itulah penjelasan mengenai surat Yasin ayat 40. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
(DEL)