Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Arti Turu dan Bahasa Daerah yang Populer di Media Sosial
12 Juli 2023 10:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Turu merupakan bahasa Jawa yang saat ini beralih menjadi bahasa gaul dan banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari oleh anak-anak zaman sekarang.
ADVERTISEMENT
Meski saat ini menjadi kosakata yang lumrah diucapkan oleh siapa saja, masih ada sebagian orang yang belum mengetahui apa arti turu.
Untuk mengetahui arti turu dalam bahasa gaul dan contoh penggunaannya, mari simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut ini.
Arti Turu dalam Bahasa Gaul
Di era digital ini, bahasa daerah semakin banyak diketahui bahkan digunakan, salah satunya adalah turu dalam bahasa Jawa. Kata turu saat ini kerap menjadi topik pembicaraan orang-orang di media sosial .
Kata “turu” dalam bahasa gaul dan bahasa Jawa sebenarnya mempunyai arti yang sama. Menurut buku Baboning Pepak Basa Jawa oleh Budi Anwari, arti turu adalah tidur.
Kata turu merujuk pada konteks pembicaraan nonformal atau santai. Sehingga dalam percakapan sehari-hari digunakan untuk berkomunikasi dengan teman seumuran atau orang yang lebih muda.
ADVERTISEMENT
Meski berbahasa Jawa, kata turu kini banyak digunakan oleh anak-anak muda non-Jawa sehingga tak heran kata ini masuk dalam kosa kata bahasa gaul kawula muda saat ini.
Dalam bahasa Jawa, “turu” termasuk dalam Jawa ngoko alias kasar sehingga kurang sopan diucapkan kepada orang yang lebih tua atau orang yang disegani.
Untuk memahami penggunaan kata turu dalam bahasa gaul , perhatikan contoh kalimat berikut ini:
Selain turu, ada banyak istilah bahasa daerah yang populer, digunakan di media sosial dan percakapan sehari-hari anak-anak muda.
ADVERTISEMENT
Bahasa Daerah yang Populer Digunakan di Media Sosial
1. Ceunah
Ceunah berasal dari bahasa Sunda yang memiliki arti “katanya”. Kata ini merujuk pada suatu informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Contohnya, “Aku dengar ceunah anak Pak Asep mau menikah.”
2. Aing
Aing juga merupakan kosakata yang berasal dari bahasa Sunda yang artinya “saya”. Di media sosial, kata aing digunakan sebagai kata ganti gue/gua/gw. Perlu diketahui, dalam krama budaya Sunda, kata aing termasuk jenis bahasa kasar. Misalnya, “Udah jam segini, aing pulang dulu.”
3. Punten
Punten adalah bentuk singkatan dari kata hampunten yang berarti "maaf" atau “permisi”. Kata ini biasa digunakan sebagai tanda permintaan maaf. Contohnya, “Punten bu, apa saya boleh duduk di sini?”
ADVERTISEMENT
4. Jancuk
Kata jancuk berasal dari bahasa Jawa yang berarti “sialan”, “berengsek”, atau “keparat”. Biasanya, kata ini digunakan ketika seseorang ingin mengekspresikan emosi baik dalam konteks positif atau negatif. Namun, dalam bahasa Jawa, jancuk merupakan sebuah umpatan yang kasar. Contoh penggunaan, “Jancuk, capek banget gue.”
(SNS)