Memahami Pengertian Depresi, Penyebab, dan Jenis-jenisnya

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
Konten dari Pengguna
1 Maret 2024 13:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pengertian depresi. Foto: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengertian depresi. Foto: Pexels.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Depresi merupakan salah satu gangguan kesehatan yang banyak dialami masyarakat modern. Oleh karena itu, memahami pengertian depresi beserta pemicunya sangat penting agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan mental.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan rasa sedih biasa bersifat sementara, depresi ditandai dengan perasaan sedih, tidak bersemangat, hingga kehilangan minat terhadap apapun dalam jangka waktu lama.
Menurut Asosiasi Psikiatris Amerika dalam buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, pengertian depresi adalah adalah gangguan mental serius yang mempengaruhi pikiran, perasaan, dan bahkan perilaku seseorang.
Untuk mengetahui penyebab dan jenis-jenis depresi, simak ulasan berikut.

Penyebab Depresi

Ilustrasi pengertian depresi. Foto: Pexels.
Ada banyak faktor yang penyebab depresi. Seringkali pemicunya bukanlah satu emosi atau peristiwa negatif, melainkan kumpulan dari berbagai peristiwa traumatis yang tidak tersalurkan dengan baik.
Berdasarkan penelitian dari The Lancet Psychiatry (2017), faktor-faktor risiko depresi melibatkan kombinasi antara predisposisi genetik, perubahan biologis dalam otak, gangguan hormon, dan stres psikososial. Berikut penjelasannya!
ADVERTISEMENT

1. Genetik dan Faktor Biologis

Menurut penelitian yang diterbitkan di Nature Genetics, faktor genetik memainkan peran penting dalam menentukan faktor risiko depresi. Seseorang lebih rentan mengalami depresi jika mempunyai keluarga atau orang tua yang juga menderita kondisi ini.

2. Gangguan Hormonal

Perubahan hormonal juga dapat memicu depresi. Wanita lebih rentan mengalami depresi terutama pada periode kehamilan, menstruasi, atau menopause.

3. Stres Psikososial

Trauma, kehilangan orang terdekat, tekanan hidup, atau masalah hubungan interpersonal juga menjadi faktor pemicu depresi.
Dikutip dari laman American Psychologist, stres kronis dapat menyebabkan perubahan neurobiologis. Jika tidak ditangani dengan baik, dapat memicu depresi hingga gangguan kejiwaan.

Jenis-Jenis Depresi

Ilustrasi pengertian depresi. Foto: Pixabay.
Depresi memiliki variasi yang dapat muncul pada berbagai tahap kehidupan. Memahami jenis-jenis depresi dapat membantu seseorang menentukan diagnosis yang tepat. Berikut ini beberapa jenis depresi.
ADVERTISEMENT

1. Gangguan Depresi Mayor

Gangguan depresi mayor adalah jenis depresi yang paling umum. Depresi ini ditandai oleh perasaan sedih yang berkepanjangan dan hilangnya minat atau kesenangan pada aktivitas sehari-hari.

2. Gangguan Depresi Persisten (Dysthymia)

Gangguan depresi persisten merupakan bentuk depresi yang lebih ringan tetapi berlangsung lebih lama, bahkan hingga bertahun-tahun.

3. Gangguan Depresi Berat (Psychotic Depression)

Jenis depresi disertai dengan berbagai gejala psikotik, seperti halusinasi atau delusi.

4. Gangguan Bipolar

Gangguan bipolar yang juga dikenal sebagai gangguan manik-depresi melibatkan perubahan antara episode depresi dan mania.

5. Gangguan Afektif Musiman

Faktor pemicu depresi ini adalah perubahan musim. Umumnya Gangguan afektif musiman terjadi terutama terjadi pada musim dingin dan seringkali disebut sebagai gangguan kelelahan musiman atau SAD (Seasonal Affective Disorder).
Penanganan depresi perlu dilakukan dengan melibatkan pendekatan holistik yakni dengan memberikan dukungan sosial, perawatan medis, dan terapi.
ADVERTISEMENT
Menghancurkan stigma seputar gangguan mental juga menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang mendukung orang yang mengalami depresi.
Untuk menghancurkan pandangan negatif di masyarakat, perlu dilakukan sosialisasi tentang gejala, penyebab, dan opsi pengobatan depresi. Dengan pemahaman tentang depresi, masyarakat yang lebih empati dan mendukung lebih mudah terbentuk.
(GLW)