Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pengertian BEP, Rumus, dan Contoh Soalnya
10 Juli 2023 16:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam ilmu ekonomi, ada istilah terkenal yang sering terdengar, yakni BEP, singkatan dari Break Even Point. Istilah ini sering muncul pada artikel bisnis yang mengulas keadaan yang terjadi di sebuah perusahaan.
ADVERTISEMENT
Namun, apa arti BEP sebenarnya? Yuk, simak penjelasan selengkapnya mengenai BEP di bawah ini.
Apa yang Dimaksud dengan BEP?
BEP (Break Even Point) yang dalam bahasa Indonesia disebut titik impas adalah tahap di mana pendapatan sama dengan biaya operasi. Dalam situasi ini, perusahaan tidak mendapat untung atau menderita kerugian.
BEP digunakan untuk memperkirakan pada titik mana proyek akan menguntungkan dengan membandingkan total pendapatan dengan total biaya kepemilikan.
Seorang ahli manajemen, Abdullah mengatakan bahwa BEP adalah salah satu indikator yang menjadi tolak ukur analisis cost-volume-profit. Manajemen perusahaan bisa memutuskan harga jual suatu produk setelah melihat kondisi keuangan perusahaan dengan mengkaji beberapa hal.
Hal yang perlu dikaji berkaitan dengan BEP itu sendiri adalah penentuan minimal angka produksi, penentuan jumlah minimal produk atau jasa yang terjual, serta penentuan persentase maksimal penurunan penjualan yang masih bisa ditoleransi.
ADVERTISEMENT
Cara Menghitung BEP
Untuk menghitung BEP, kamu harus mengingat rumus mencari BEP berikut ini.
Break Even Point (BEP) Unit = Biaya Tetap : (harga per unit – biaya variabel per unit)
Nah, misalkan sebuah perusahaan memiliki data biaya sebagai berikut:
Selanjutnya harga jual per unit ditetapkan pada harga Rp70.000. Sekarang carilah BEP baik dalam bentuk unit dan rupiah.
Perhitungan BEP-nya adalah sebagai berikut:
Break Even Point (BEP) Unit = Biaya Tetap : (harga per unit – biaya variabel per unit)
ADVERTISEMENT
BEP unit = Rp80.000.000 : Rp70.000 – Rp50.000
BEP unit= Rp80.000.000 : Rp20.000
BEP unit= 4.000 unit.
Jadi, dari rumus di atas diperoleh BEP unitnya yaitu 4.000.
Kemudian perhitungan BEP rupiah yaitu sebagai berikut:
Break Even Point (BEP) Rupiah = Biaya Tetap : (margin per unit : harga per unit
BEP rupiah= Rp80.000.000 : (Rp20.000 : Rp70.000)
BEP rupiah= Rp80.000.000 : 0,285
BEP rupiah= Rp280.701.754.
Jadi, nilai BEP rupiah dari contoh di atas yaitu Rp280.701.754.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk memperoleh kondisi impas atau tidak mengalami kerugian, tapi juga tidak mendapat untung dengan harga penjualan Rp70.000 setidaknya perusahaan tersebut harus bisa menjual sebanyak 4.000 unit.
Apabila penjualan sudah melebihi 4.000 unit maka seluruh biaya bisa tertutup dan mendapat untung. Namun jika kurang dari 4.000 unit maka perusahaan tidak bisa menutup biaya produksi dan otomatis rugi.
ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan mengenai BEP dan contoh soalnya. Bagaimana, tidak begitu sulit untuk dipahami bukan? Semoga membantu, ya!
(DEL)