Pengertian Deskriptif dalam Penulisan, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Pengertian deskriptif, ciri, dan contohnya. Foto: Pexels

Dalam dunia bahasa dan sastra, pengertian deskriptif memiliki peran yang penting. Deskriptif adalah salah satu metode yang digunakan dalam seni sastra dan penulisan untuk menggambarkan objek atau subjek dengan rinci dan detail.

Dengan menggunakan rincian detail, penulisan deskriptif memungkinkan pembaca untuk meresapi pengalaman yang dihadirkan oleh penulis.

Ini adalah teknik yang penting dalam menciptakan cerita yang kuat dan menggambarkan dunia dalam cara yang menarik dan memikat bagi pembaca.

Agar lebih memahami tentang penulisan deskriptif, berikut ini pengertian, ciri-ciri, serta contohnya.

Pengertian deskriptif, ciri, dan contohnya. Foto: Pexels

Pengertian Deskriptif

Deskriptif adalah jenis penulisan atau pemahaman yang bertujuan untuk menggambarkan objek, orang, tempat, atau kejadian secara rinci dan detail.

Dalam konteks sastra, deskriptif adalah teknik sastra yang digunakan untuk menciptakan gambaran visual atau pengalaman sensorik yang kuat dalam pikiran pembaca.

Deskriptif dapat ditemukan dalam berbagai jenis tulisan, seperti cerpen, novel, puisi, esai deskriptif, dan deskripsi dalam buku pelajaran.

Dalam seni sastra, deskriptif adalah salah satu alat yang kuat untuk menciptakan suasana, karakter, atau latar belakang dalam sebuah cerita.

Misalnya, seorang penulis bisa menggunakan deskriptif untuk menggambarkan karakter utama dalam ceritanya dengan memberikan detail tentang penampilan fisik, kepribadian, atau emosi karakter tersebut.

Ini membantu pembaca untuk lebih terlibat dalam cerita dan membayangkan karakter dan situasi dengan lebih baik.

Pengertian deskriptif, ciri, dan contohnya. Foto: Pexels

Ciri-ciri Deskriptif dan Contohnya

1. Rincian yang Kaya

Salah satu ciri utama dari penulisan deskriptif adalah adanya rincian yang kaya. Penulis menggunakan kata-kata yang berlimpah untuk menjelaskan objek atau subjek dengan cara yang membuat pembaca merasa seakan-akan mereka hadir di tempat atau situasi yang digambarkan.

Contoh: “Dalam matahari terbenam yang merah menyala, langit terlihat seperti lautan berwarna oranye dan merah muda yang meluas ke ujung mata memandang.”

2. Penggunaan Lima Indra

Deskriptif sering kali mengandalkan penggunaan lima indra manusia: penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dan pengecap.

Dengan merinci bagaimana sesuatu terlihat, terdengar, tercium, terasa, atau terasa di mulut, penulis menciptakan pengalaman yang lengkap bagi pembaca.

Contoh: “Aroma segar dari bunga-bunga yang bermekaran memenuhi udara, sementara suara gemericik air sungai yang jernih mengalir di antara bebatuan menghadirkan ketenangan yang mendalam.”

3. Penciptaan Citra Visual

Ciri penting lainnya adalah penciptaan citra visual yang kuat. Penulis berusaha untuk menggambarkan objek atau situasi dengan cara yang memungkinkan pembaca untuk membayangkan secara jelas apa yang dijelaskan.

Contoh: “Gunung tinggi yang ditutupi oleh mantel salju terlihat seperti puncak yang mencuat dari langit biru cerah, seolah-olah mengundang orang untuk menjelajahnya.”

4. Perasaan yang Kuat

Deskriptif juga berusaha untuk membangkitkan perasaan yang kuat pada pembaca. Ini bisa berupa perasaan kagum, takjub, takut, atau empati tergantung pada apa yang digambarkan oleh penulis.

Contoh: “Ketika melihat matahari terbenam di atas pantai, saya merasa begitu terhubung dengan kebesaran alam dan hening yang menghampiri hati saya.”

5. Penggunaan Imajinasi

Penulisan deskriptif mengundang pembaca untuk menggunakan imajinasi mereka. Dengan memberikan cukup rincian, penulis memberikan ruang bagi pembaca untuk membayangkan lebih jauh dan membentuk gambaran mental yang mendalam.

Contoh: “Di kejauhan, di antara pepohonan yang menjulang, terlihat cahaya gemerlap kota yang memberikan harapan dan kehidupan kepada malam yang gelap.”

(IR)

Baca juga: 6 Contoh Seni Sastra beserta Fungsi dan Ciri-Cirinya