Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Fonem dalam Bahasa Indonesia beserta Contohnya
7 Oktober 2024 17:05 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kata merupakan unsur bahasa yang terdiri dari fonem dan morfem. Fonem adalah satuan bunyi terkecil dari suatu ucapan.
ADVERTISEMENT
Fonem dalam bahasa Indonesia mencakup huruf vokal dan huruf konsonan. Lambang dari fonem adalah diapit dengan dua garis miring. Salah satu contoh, yaitu fonem /p/.
Fonem adalah Satuan Bunyi Terkecil
Kata merupakan unsur bahasa yang terbentuk dari dua aspek, yakni fonem dan morfem. Dikutip dari buku Morfologi Bahasa, Parera (2007: 40), fonem adalah bunyi yang terkecil dari suatu ucapan.
Fonem dari kata ‘Isa’ adalah /s/, sedangkan kata ‘Isya’ adalah /š/. Fenom tersebut tidak memiliki pengertian sehingga berbeda dengan morfem.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku yang sama karya Parera (2007: 40), morfem adalah bagian yang terkecil yang mengandung pengertian dari suatu ujaran. Salah satu contoh adalah kata ‘melempar’. Morfem /me-/ dan /lempar/ pada kata tersebut memiliki arti.
Morfem /me-/ dan /lempar/ membuat kata melempar memiliki arti sebagai melakukan lemparan atau membuang jauh-jauh. Jadi, jelas bahwa fonem dan morfem merupakan unsur kata yang memiliki perbedaan kedudukan atau fungsi .
Contoh Fonem dalam Bahasa Indonesia
Setiap kata dalam berbagai bahasa di dunia selalu memiliki fonem, demikian pula dengan bahasa Indonesia. Fonem dapat mencakup huruf konsonan dan huruf vokal. Berikut adalah beberapa contoh fonem dalam bahasa Indonesia.
1. Fonem /p/ dan /b/
Dikutip dari buku Mahir Berbahasa Indonesia 2 Sekolah Menengah Atas Kelas XI Program Bahasa, Tukan (2006: 14), fonem dilambangkan dengan diapit dua garis miring. Contoh fonem dalam bahasa Indonesia, yaitu bara /b/ dan para /p/.
ADVERTISEMENT
Fonem /b/ dan /p/ mempunyai bunyi yang berbeda. Walaupun tidak memiliki arti khusus, seperti morfem, keberadaan lambang fonem /b/ dan /p/ dalam kata bara dan para sangat penting. Jika bunyinya tidak sesuai, maknanya pun bisa menjadi bias.
2. Fonem /e/ dan /E/
Fonem /e/ berbeda dengan /E/. Contoh kata yang menggunakan fonem /e/ adalah enam. Adapun contoh kata yang menggunakan fonem /E/ adalah ekor.
Demikian menjadi jelas bahwa fonem adalah satuan bunyi terkecil. Fonem dalam bahasa Indonesia mencakup huruf vokal dan huruf konsonan. Selain fonem, setiap kata dalam bahasa Indonesia juga memiliki morfem. (AA)