Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Hidroponik, Keunggulan, dan Jenis-jenisnya
15 September 2023 15:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Metode hidroponik juga cocok dengan beragam jenis tanaman. Yuk, simak penjelasan selengkapnya mengenai hidroponik berikut ini.
Apa Itu Sistem Hidroponik?
Sistem hidroponik adalah salah satu metode menanam berbagai bentuk tanaman dengan mengandalkan media air yang telah dicampur larutan mineral dan nutrisi lainnya.
Beberapa jenis nutrisi yang dipakai untuk tanaman hidroponik adalah pupuk yang berasal dari hewani atau pupuk kimia seperti urea yang telah dilarutkan.
Meski menggunakan media air, tapi faktanya sistem hidroponik memerlukan air lebih sedikit jika dibandingkan dengan cara menanam konvensional lainnya.
Adapun beberapa jenis tanaman yang cukup sering ditanam dengan sistem hidroponik adalah tomat, timun, selada air hingga cabai.
Baca Juga: Cara Menanam Toge Hidroponik dengan Praktis
ADVERTISEMENT
Keunggulan Hidroponik
Menurut Asnarni Lubis dalam buku Modul Biologi: Hidroponik, berikut ini beberapa keunggulan dari metode hidroponik.
ADVERTISEMENT
Jenis-jenis Sistem Hidroponik
Ada dua jenis metode hidroponik, yakni teknik apung dan aeroponik. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
1. Teknik Apung (Static Solution Culture)
Teknik apung ini adalah cara menanam hidroponik dengan air statis atau tidak mengalir. Akar tanaman akan terus tercelup di dalam air serta diletakkan di dalam wadah yang memiliki kandungan larutan nutrien.
Wadah yang dipakai bisa berbeda ukuran dan jenis, sesuaikan saja dengan jenis tanaman. Kemudian, wadah ditutup dengan alumunium foil, plastik, cat, maupun material lain untuk bisa menghindari sinar matahari sehingga lumut tidak akan tumbuh.
Agar larutan nutrien bisa bersirkulasi secara merata, maka diperlukan oksigen. Alat yang digunakan untuk kebutuhan ini adalah aerator yang berukuran kecil. Untuk budidaya skala besar, maka dapat menggunakan pompa bertenaga medium.
ADVERTISEMENT
2. Aeroponik
Metode tanam aeroponik ini tidak memerlukan media apapun untuk menanam serta akarnya menggantung di udara. Namun akar pada tumbuhan ini perlu dibasahi secara berkala menggunakan butiran-butiran larutan nutrien yang teksturnya sangat halus seperti sebuah kabut.
Teknik aeroponik ini sudah terbukti berhasil dilakukan untuk benih kentang , produksi tomat, tanaman daun-daunan, serta perkecambahan biji.
Kelebihan metode ini adalah tidak merusak jaringan akar pada tanaman, sehingga sebuah tanaman ini bisa dipanen hingga beberapa kali.
(DEL)