Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Pengertian Mahabbah, Konsep Mencintai Secara Mendalam kepada Allah
19 Februari 2025 19:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sebagai umat muslim, tentunya sudah tidak asing lagi saat mendengar kata mahabbah. Pengertian mahabbah bukan sekadar rasa suka atau ketertarikan akan sesuatu, tetapi bentuk cinta yang suci dan tanpa syarat kepada Allah.
ADVERTISEMENT
Konsep ini pertama kali diperkenalkan dalam tasawuf oleh Rabi’ah Al-Adawiyah, yang menekankan bahwa cinta kepada Allah haruslah murni. Definisi cinta tersebut bukan hanya karena mengharapkan pahala ataupun takut akan siksa.
Pengertian Mahabbah, Konsep Mencintai Allah Secara Mendalam
Mengutip dari buku Mahabbatullah, (2017), Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, (2017), dalam ajaran Islam , pengertian mahabbah merupakan konsep yang menggambarkan rasa cinta yang mendalam, terutama kepada Allah Swt.
Istilah ini berasal dari kata ahabba-yuhibbu-mahabbatan, yang berarti mencintai dengan sepenuh hati. Dalam Islam, mahabbah memiliki dua aspek utama.
1. Mahabbah Secara Umum
Pertama, mahabbah kepada Allah, yaitu cinta yang ditunjukkan melalui kepatuhan terhadap perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Hal ini dijelaskan dalam QS. Ali Imran ayat 31, di mana Allah berfirman bahwa tanda cinta sejati kepada-Nya adalah mengikuti ajaran Rasulullah.
ADVERTISEMENT
Kedua, mahabbah terhadap sesama makhluk, yang mencakup cinta kepada orang tua, pasangan, saudara seiman, bahkan alam dan lingkungan. Mahabbah jenis ini juga merupakan bagian dari ibadah karena mencerminkan akhlak yang mulia.
2. Mahabbah Menurut Yusuf Zaklan
Menurut Yusuf Zaklan dalam Thuruqu al-Shufiyah, mahabbah dalam Al-Qur’an terbagi menjadi dua makna utama. Pertama, mahabbah ilahiyyah, yaitu cinta Allah kepada hamba-Nya dan sebaliknya. Cinta ini diwujudkan dengan meningkatkan ibadah, berdzikir, dan menjalankan sunah Rasulullah.
Kedua, mahabbah syahwatiyyah, yaitu kecintaan terhadap hal-hal duniawi seperti harta, jabatan, atau kenikmatan sesaat. Islam tidak melarang cinta terhadap dunia, tetapi mengajarkan untuk menyeimbangkannya dengan kecintaan kepada Allah yang utama.
Mahabbah dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan meningkatkan kualitas ibadah, meneladani akhlak Rasulullah, dan menebarkan kasih sayang kepada sesama. Dengan memahami dan mengamalkan konsep mahabbah, seorang Muslim akan memperoleh kedamaian batin serta meraih ridha Allah.
ADVERTISEMENT
Baca juga: Apa Itu Nisfu Syaban? Umat Islam Wajib Tahu
Jadi, pengertian mahabbah adalah mencintai secara mendalam atau kecintaan yang mendalam kepada Allah. Cinta sejati kepada-Nya akan membawa seseorang menuju kebahagiaan hakiki, baik di dunia maupun di akhirat. (RIZ)