Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Makanan yang Halal dalam Islam dan Syarat Makanan Halal
25 Oktober 2023 16:13 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap muslim diwajibkan untuk mengonsumsi makanan yang halal . Untuk melabeli sebuah makanan halal, perlu pertimbangan yang banyak. Jadi penting untuk memahami pengertian makanan yang halal itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Makanan halal secara umum mencakup halal zatnya, halal cara mendapatkannya, bahkan halal cara memproses makanannya. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Makanan yang Halal?
Mengutip dari situs Islamic Council of Victoria, halal dalam bahasa Arab berarti sesuatu yang baik, dibolehkan, dan sesuai hukum. Bagi umat muslim, makanan yang halal adalah yang didapat dan diolah sesuai dengan syariat Islam.
Wajib bagi setiap muslim untuk mengonsumsi makanan halal dan menghindari makanan haram. Hal ini sesuai firman Allah Swt. dalam surat Al-Maidah ayat 88, yang artinya:
"Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya." (QS. Al-Maidah: 88)
ADVERTISEMENT
Selain itu, dalam surat Al-Baqarah ayat 168 Allah Swt. berfirman yang artinya:
"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah: 168).
Dari dua ayat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa makanan halal yang boleh dimakan umat Islam adalah yang memenuhi dua syarat, yaitu:
Baca Juga: Makanan Khas Taiwan yang Halal dan Lezat
Syarat Makanan Halal dalam Islam
Berikut syarat makanan halal di dalam Islam.
1. Halal Zatnya
Pada dasarnya semua makanan dan minuman itu halal, kecuali yang disebut di dalam Al-Quran dan sunnah dari Rasul.
ADVERTISEMENT
Daging hewan yang sudah berupa bangkai (sudah ditemukan dalam keadaan mati), masih ada darah, daging babi , tercekik, terpukul, jatuh, ditanduk, bekas terkaman binatang buas, dan yang disembelih atas nama selain Allah termasuk makanan haram.
2. Halal Cara Mendapatkannya
Makanan yang halal bisa menjadi haram jika cara mendapatkannya haram. Misalnya, makanan yang didapatkan dari uang dari hasil menipu, riba, mencuri, sampai korupsi .
Meskipun makanan yang dibeli adalah telur ayam yang diolah dengan cara yang higienis dan halal, tapi jadinya sudah tidak halal lagi. Makanya, umat muslim wajib menafkahi keluarga dengan uang hasil jerih payah bekerja di jalan yang benar.
3. Halal Cara Memprosesnya
Syariat Islam punya aturan tersendiri untuk menyembelih hewan. Karena itu keberadaan peternakan dan pemasok daging sapi, ayam, dan unggas yang halal itu penting.
ADVERTISEMENT
Selain cara menyembelih yang harus tepat, cara memasaknya pun harus sesuai ketentuan Islam. Jika kamu memasak telur ayam dengan minyak babi, maka telur tersebut akan dihukumi haram.
4. Halal Cara Penyajiannya
Cara penyajian makanan harus bersih dan rapi. Makanan harus ditutup apabila belum akan disantap. Kalau terbuka, bisa saja ada kotoran yang menempel dan kualitas makanan jadi berkurang.
Selain itu, Nabi Muhammad saw. melarang penggunaan alat makan yang dilapis dengan emas.
5. Jadi Baik dan Bermanfaat untuk Tubuh
Makanan dan minuman yang halal harus bermanfaat untuk tubuh. Maksudnya, makanan tersebut tidak akan memberikan mudharat atau penyakit bagi para konsumennya.
(DEL)