Pengertian Mansplaining, Contoh, dan Dampaknya

Ilustrasi mansplaining adalah - Sumber: pexels.com/@timur-weber/

Mansplaining adalah istilah yang akhir-akhir ini sering muncul dalam diskusi tentang kesetaraan gender. Pengertian mansplaining berhubungan dengan situasi saat pria merasa perlu untuk mengajarkan atau memberi penjelasan kepada wanita.

Memahami konsep mansplaining penting untuk menyadarkan akan sikap-sikap yang dapat memperburuk ketidaksetaraan gender dalam berbagai lingkungan. Baik di tempat kerja, sosial, atau bahkan dalam percakapan sehari-hari.

Mansplaining adalah Perilaku Pria yang Terkesan Merendahkan Wanita

Ilustrasi mansplaining adalah - Sumber: pexels.com/@shkrabaanthony/

Mansplaining adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku saat seorang pria menjelaskan sesuatu kepada seorang wanita dengan cara yang merendahkan atau condescending. Biasanya mengenai hal-hal yang wanita tersebut sudah tahu atau pahami, seolah-olah wanita tersebut tidak kompeten atau tidak berpengetahuan.

Mansplaining berasal dari gabungan kata "man" (pria) dan "explaining" (menjelaskan). Ini adalah fenomena yang umumnya dilakukan oleh pria terhadap wanita.

Mansplaining terjadi saat seorang pria menjelaskan sesuatu kepada wanita dengan cara yang terlalu mendominasi. Bisa juga seolah-olah menganggap bahwa wanita tersebut tidak tahu apa yang sedang dibicarakan.

Meskipun kenyataannya wanita tersebut mungkin sudah mengetahui atau memiliki pengetahuan yang sama (atau bahkan lebih) mengenai topik tersebut. Ini seringkali terjadi dalam konteks profesional, sosial, atau bahkan dalam percakapan sehari-hari.

Fenomena ini sering dikaitkan dengan kesetaraan gender yang tidak terjadi dan stereotip sosial. Saat pria dianggap lebih tahu atau lebih kompeten daripada wanita.

Mansplaining tidak hanya merujuk pada penjelasan yang tidak diminta. Melainkan juga dilakukan tanpa mempertimbangkan tingkat pengetahuan atau pengalaman orang yang dijelaskan.

Salah satu contoh situasi yang dapat digambarkan sebagai mansplaining adalah sebagai berikut:

Seorang wanita yang bekerja di bidang teknik atau IT sedang berbicara tentang masalah teknis. Akan tetapi seorang pria yang kurang berpengalaman dalam bidang tersebut mulai menjelaskan hal-hal dasar tentang teknologi seolah-olah wanita tersebut tidak tahu apa-apa.

Pria tersebut menjelaskan dengan nada atau pilihan kalimat seolah-olah menganggap bahwa si wanita adalah pihak yang tidak tahu apa-apa. Padahal kenyataannya tidak demikian.

Dampak Mansplaining

Ilustrasi mansplaining adalah - sumber: pexels.com/@rdne/

Mansplaining dapat memiliki berbagai dampak negatif, baik bagi individu yang menerima perlakuan tersebut maupun untuk lingkungan sosial atau profesional. Dampak yang bisa timbul antara lain:

1. Membuat Wanita Merasa Tidak Dihargai

Wanita yang sering mengalami mansplaining mungkin merasa terpinggirkan atau tidak dihargai. Ini dapat mengurangi kepercayaan diri dan keterlibatan mereka dalam diskusi atau aktivitas tertentu.

2. Meningkatkan Ketidaksetaraan Gender

Mansplaining memperkuat pandangan bahwa pria lebih kompeten atau lebih berpengetahuan daripada wanita. Padahal ini dapat memperburuk ketidaksetaraan gender di tempat kerja atau dalam masyarakat.

3. Menghambat Komunikasi yang Efektif

Berdasarkan buku Demokrasi Tanpa Demos: Refleksi 100 Ilmuwan Sosial Politik Tentang Kemunduran Demokrasi di Indonesia, (2022), dalam lingkungan profesional atau sosial, mansplaining dapat mengganggu aliran komunikasi yang sehat dan efektif.

Alasannya karena orang yang melakukan mansplaining sering tidak memberi ruang bagi pandangan orang lain.

Baca Juga: Pengertian Gender, Bedanya dengan Jenis Kelamin, dan Kesetaraan Gender

Dapat disimpulkan bahwa mansplaining adalah perilaku saat seorang pria menjelaskan sesuatu kepada wanita dengan cara yang merendahkan. Fenomena ini sering terjadi akibat ketidaksetaraan gender dan norma sosial yang menganggap pria lebih tahu daripada wanita. (DNR)