Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Permainan Bulu Tangkis dan Sejarahnya di Indonesia
29 Agustus 2023 13:52 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Maka, tak heran jika atlet bulu tangkis asal Indonesia meraih prestasi di kancah internasional. Namun, apa sih pengertian permainan bulu tangkis itu sendiri?
Untuk menemukan jawabannya, simak penjelasan mengenai permainan bulu tangkis dalam artikel berikut ini.
Memahami Pengertian Permainan Bulu Tangkis
Mengutip buku Bulu Tangkis Dasar karya Dhedhy Yuliawan, bulu tangkis merupakan permainan yang dimainkan satu lawan satu (single) atau dua lawan dua (double) dengan cara memukul kok (shuttlecock) menggunakan raket agar melewati net, sehingga berusaha mengembalikan kok tersebut agar tidak jatuh di area sendiri.
ADVERTISEMENT
Permainan bulu tangkis memerlukan alat pendukung yang disebut dengan raket, net dan shuttlecock atau kok. Selain itu, lapangan dan sepatu yang digunakan oleh pemain.
Tujuan dari permainan bulu tangkis ialah berusaha untuk menjatuhkan kok di daerah permainan lawan dan berusaha agar lawan tidak dapat memukul kok dan menjatuhkannya ke daerah permainan sendiri.
Jadi, inti dari permainan bulu tangkas adalah untuk mendapatkan poin dengan cara memasukkan shuttlecock atau kok ke bidang lapangan lawan yang dibatasi oleh jaring (net) setinggi 1,55 m dari permukaan lantai, yang dilakukan atas dasar peraturan permainan tertentu.
Baca Juga: Jenis-Jenis Pukulan dalam Bulu Tangkis
Sejarah Bulu Tangkis di Indonesia
Mengutip dari sumber yang sama, perkembangan bulu tangkis di Indonesia bermula pada daerah jajahan Inggris, yaitu Malaysia dan Singapura yang disusupkan di Indonesia bagian barat, yakni Sumatera pada tahun 1930.
ADVERTISEMENT
Selain di Sumatera, adapula yang membawa permainan bulu tangkis langsung ke Jakarta. Kemudian, pada 1933, ada perkumpulan bulu tangkis di Jakarta yang disebut Bataviase Badminton Bond dan Bataviase Badminton League.
Kemudian pada 1934, terdapat kejuaraan-kejuaraan di daerah Jawa Barat dan di sekitar pulau Jawa. Lalu, pada masa penduduk Jepang pada 1942, bulu tangkis berkembang secara pesat disebabkan oleh suasana anti barat yang diciptakan Jepang.
Lebih lanjut, RMS. Tri Tjondrokusumo yang saat itu menjabat sebagai ketua ISI bagian badminton, mengusulkan nama “bulu tangkis” sebagai pengganti nama badminton karena dianggap asing dengan istilah Indonesia.
Pada 1951, para tokoh bulu tangkis Indonesia menyelenggarakan konggres di Bandung. Dan menghasilkan keputusan dan melahirkan badan bulu tangkis tingkat nasional yang diberi nama PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) pada 5 Mei 1951.
ADVERTISEMENT
PBSI kala itu diketuai oleh A. Rochdi Partaatmadja, ketua I: Soedirman, Ketua II: Tri Tjondrokoesoemo, Sekretaris I: Amir, Sekretaris II: E. Soemantri, Bendahara I: Rachim, Bendahara II: Liem Soei Liong.
Setelah itu, perkumpulan PBSI berkembang pesat, diperkirakan ada 2000 perkumpulan. Dan setelah memiliki badan induk olahraga sendiri, bulu tangkis mendaftar menjadi anggota resmi BWF pada 1953.
(SNS)