Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pragmatisme: Pengertian, Karakteristik, dan Contoh dalam Kehidupan
24 Oktober 2024 19:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pragmatisme adalah aliran filsafat yang menekankan pada manfaat serta kegunaan praktis dari pengetahuan. Aliran filsafat ini melihat kebenaran dari segala hal didasarkan pada manfaat yang diberikannya.
ADVERTISEMENT
Pragmatisme merupakan tradisi pemikiran yang berasal dari dunia Barat, khususnya Benua Amerika. Aliran ini memandang kebenaran bersifat relatif, bukan mutlak.
Pragmatisme adalah Aliran Filsafat yang Menekankan Pada Manfaat serta Kegunaan Praktis dari Pengetahuan
Dikutip dari Sejarah Pemikiran Barat, Husodo (2021:147), secara terminologis, pragmatisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu pragma yang berarti perbuatan atau tindakan yang bermanfaat dan isme yang berarti ajaran, aliran, atau paham.
Pragmatisme adalah ajaran, aliran, atau paham yang menekankan pada suatu perbuatan atau tindakan. Perbuatan atau tindakan tersebut harus menimbulkan akibat praktis yang bermanfaat. Dalam pragmatisme, kebenaran diukur dari manfaatnya.
Pragmatisme juga dapat diartikan sebagai ajaran yang menekankan pada suatu perbuatan yang membawa manfaat. Aliran ini berpedoman bahwa hidup harus dimanfaatkan secara praktis dan segala pengetahuan harus membawa manfaat.
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan sehari-hari, paham pragmatisme dapat terlihat dari berbagai tindakan. Berikut beberapa contohnya.
Karakteristik Pragmatisme
Orang-orang beraliran pragmatisme dapat dikenali dari karakteristik tertentu. Berikut beberapa di antaranya.
1. Anti Absolutisme
Pragmatisme juga disebut sebagai relativisme radikal karena melawan absolutisme. Pragmatisme tidak tunduk kepada pemerintahan yang tanpa didasari oleh undang-undang dasar.
2. Anti Dualisme
Penganut aliran pragmatisme juga menolak dualisme. Pemikir pragmatis menganggap hakikat realitas merupakan sesuatu yang terus berjalan, bukan terbagi-bagi. Pragmatis juga memiliki pendirian bahwa yang paling utama adalah yang terbukti dalam tindakan.
ADVERTISEMENT
3. Tidak Mempertanyakan Hal Normatif
Pragmatisme memandang semua pengertian yang mempunyai kecenderungan untuk menjelaskan segala hal dalam setiap situasi merupakan hal yang mustahil. Pragmatisme menganggap ada banyak kriteria tentang kebenaran dan kebaikan.
Jadi, pengertian pragmatisme adalah aliran filsafat yang menekankan pada manfaat serta kegunaan praktis dari pengetahuan. Aliran ini berpendapat bahwa kebenaran diukur dari manfaatnya. (KRIS)