Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
7 Cara Merawat Anak Sapi Baru Lahir agar Tumbuh Sehat
12 Februari 2025 18:15 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Pengetahuan Umum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi sapi. Foto: Shutterstock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hv5ww8yw8nvn5e2g7jpvn018.jpg)
ADVERTISEMENT
Anak sapi yang baru lahir sangat rentan terhadap penyakit akibat kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Oleh karena itu, perawatan yang tepat untuk sapi diperlukan sejak hari pertama mereka di dunia.
ADVERTISEMENT
Menurut Dairy Pesa, perawatan anak sapi baru lahir dimulai dari memastikan kebersihan lingkungan, pemberian kolostrum atau susu induk sapi yang cukup, dan pemantauan kesehatan secara berkala.
Selain itu, penting pula untuk melakukan langkah pencegahan stres pada anak sapi, karena hal ini dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuhnya. Untuk lebih lengkapnya, simak cara merawat anak sapi baru lahir dalam ulasan di bawah ini.
Cara Merawat Anak Sapi Baru Lahir
Berikut cara merawat anak sapi baru lahir agar tumbuh sehat dan bebas stres:
1. Memberikan Kolostrum di Waktu yang Tepat
Kolostrum adalah susu pertama yang dihasilkan oleh induk sapi setelah melahirkan. Menurut Dairy Pesa, kolostrum mengandung antibodi dan nutrisi penting yang membantu membangun sistem kekebalan tubuh anak sapi.
Anak sapi harus menerima kolostrum dalam waktu 2 jam pertama setelah lahir, karena penyerapan antibodi lebih optimal pada periode ini. Pastikan kolostrum diberikan dalam jumlah yang cukup, yaitu sekitar 10% dari berat badan anak sapi.
ADVERTISEMENT
Misalnya, jika anak sapi memiliki berat 30 kg, berikan 3 liter kolostrum. Jika induk sapi tidak dapat menghasilkan kolostrum, gunakan kolostrum buatan yang tersedia di pasaran.
2. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Kebersihan lingkungan adalah faktor kunci dalam merawat anak sapi baru lahir. Anak sapi yang lahir di lingkungan kotor rentan terpapar bakteri dan virus yang dapat menyebabkan infeksi.
Oleh karena itu, kandang anak sapi harus dibersihkan secara rutin untuk mencegah penumpukan kotoran dan bakteri. Selain itu, pastikan peralatan seperti ember, botol susu, dan dot selalu steril sebelum digunakan.
3. Memantau Kesehatan Anak Sapi Secara Berkala
Pemantauan kesehatan anak sapi harus dilakukan setiap hari. Tanda-tanda anak sapi sehat meliputi nafsu makan yang baik, aktif, dan suhu tubuhnya normal (38-39°C). Jika anak sapi menunjukkan gejala seperti lesu, diare, atau kesulitan bernapas, segera konsultasikan dengan dokter hewan .
ADVERTISEMENT
Selain itu, pastikan anak sapi mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal. Dikutip dari Dairy Pesa, pada umur 3 bulan, anak sapi harus divaksinasi guna mencegah bakteri anthrax.
Pasalnya, anthrax merupakan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit mematikan, yakni peradangan pada selaput otak dan tulang belakang (meningitis) sapi.
4. Memberikan Pakan yang Tepat
Setelah kolostrum, anak sapi perlu diberikan susu atau pengganti susu (milk replacer) secara teratur. Susu harus diberikan 2-3 kali sehari dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan anak sapi. Pastikan susu yang diberikan hangat (suhu tubuh) untuk memudahkan pencernaan.
Selain susu, anak sapi juga perlu diperkenalkan pada pakan padat sejak usia 2-3 minggu. Hal ini membantu perkembangan rumen (lambung sapi) dan mempersiapkan anak sapi untuk transisi ke pakan dewasa.
ADVERTISEMENT
5. Menyediakan Air Bersih yang Cukup
Air bersih sangat penting untuk menjaga kesehatan anak sapi. Dalam laman University of Minnesota Extension disarankan untuk menyediakan air minum bersih setidaknya dua kali sehari. Meskipun anak sapi masih mengonsumsi susu, air membantu proses pencernaan dan mencegah dehidrasi.
Pastikan wadah air selalu bersih dan diganti setiap hari. Anak sapi yang kekurangan air rentan mengalami gangguan pencernaan dan pertumbuhan yang terhambat.
6. Mengelola Stres pada Anak Sapi
Stres dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh anak sapi dan membuatnya rentan terhadap penyakit. Menurut HC Summers, beberapa faktor yang dapat menyebabkan stres antara lain lingkungan yang bising, suhu ekstrem, dan penanganan yang kasar.
Untuk mengurangi stres, pastikan anak sapi berada di lingkungan yang tenang dan nyaman. Jika cuaca dingin, berikan alas jerami atau selimut untuk menjaga kehangatan. Sebaliknya, jika cuaca panas, pastikan ventilasi kandang baik dan sediaan air cukup.
ADVERTISEMENT
7. Mencegah Penyakit Umum pada Anak Sapi
Anak sapi baru lahir rentan terhadap beberapa penyakit umum seperti diare, pneumonia, dan infeksi umbilikus atau pusar. Penyebab umum diare pada anak sapi adalah bakteri, virus, atau parasit. Jadi, pastikan susu yang diberikan bersih dan tidak terkontaminasi kotoran.
Sedangkan pneumonia terjadi akibat suhu yang terlalu dingin atau ventilasi kandang yang buruk. Sebaiknya buat kandang yang memiliki sirkulasi udara baik. Selain itu, hindari meletakkan terlalu banyak sapi dalam satu kandang.
Adapun penyakit infeksi umbilikus terjadi karena tali pusar yang tidak dibersihkan dengan baik. Setelah anak sapi lahir, selalu bersihkan tali pusar dengan larutan antiseptik untuk mencegah infeksi.
(DEL)