Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Dampak Teknologi AI dan Otomatisasi terhadap Pekerjaan Generasi Z
6 Agustus 2024 23:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengetahuan Umum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kemajuan teknologi AI dan otomatisasi telah mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia kerja. Generasi Z, yang tumbuh di era digital, sangat dipengaruhi oleh perubahan ini.
ADVERTISEMENT
Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana AI dan otomatisasi mempengaruhi karir dan pekerjaan generasi Z , serta implikasi yang lebih luas untuk masa depan kerja.
Transformasi Dunia Kerja
Teknologi AI dan otomatisasi telah mentransformasi cara kerja di berbagai industri, menciptakan peluang baru sekaligus menghilangkan beberapa jenis pekerjaan tradisional.
1. Peran AI dalam Dunia Kerja
AI memainkan peran penting dalam mengotomatisasi tugas-tugas rutin dan meningkatkan efisiensi. Menurut sebuah laporan dari McKinsey, teknologi ini dapat menggantikan hingga 45% dari aktivitas yang saat ini dilakukan oleh manusia, memungkinkan pekerja untuk fokus pada tugas yang lebih kompleks dan kreatif.
Generasi Z, yang dikenal dengan adaptabilitas dan keterampilan teknologinya, berada di posisi yang baik untuk memanfaatkan perubahan ini.
2. Otomatisasi dan Pengurangan Pekerjaan Manual
Otomatisasi telah mengurangi kebutuhan akan pekerjaan manual di banyak sektor. Sebagai contoh, industri manufaktur dan logistik telah melihat pengurangan signifikan dalam pekerjaan yang membutuhkan keterampilan rendah.
ADVERTISEMENT
Menurut World Economic Forum, ini memaksa generasi muda untuk mengembangkan keterampilan baru yang relevan dengan teknologi dan analisis data.
Keterampilan yang Dibutuhkan di Era AI
Dalam dunia yang didominasi oleh AI dan otomatisasi, keterampilan teknis dan soft skills menjadi semakin penting bagi Generasi Z.
1. Keterampilan Teknologi
Generasi Z harus menguasai keterampilan teknologi untuk tetap relevan di pasar kerja. Menurut artikel di Harvard Business Review, keterampilan seperti pemrograman, analisis data, dan pemahaman dasar AI adalah aset berharga yang dicari oleh banyak perusahaan saat ini. Pendidikan dan pelatihan yang berfokus pada teknologi menjadi krusial bagi kesuksesan karir mereka.
2. Soft Skills dan Adaptabilitas
Selain keterampilan teknis, soft skills seperti kreativitas, komunikasi, dan kemampuan berpikir kritis juga penting. Forbes menyoroti bahwa kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi dan bekerja secara efektif dalam tim yang beragam adalah kualitas yang sangat dihargai.
ADVERTISEMENT
Generasi Z, dengan keterbukaan mereka terhadap pembelajaran dan perubahan, dapat mengembangkan soft skills ini untuk keunggulan kompetitif.
Tantangan dan Peluang
Teknologi AI dan otomatisasi membawa tantangan sekaligus peluang bagi Generasi Z di dunia kerja.
1. Tantangan Ketidakpastian Pekerjaan
Salah satu tantangan utama adalah ketidakpastian pekerjaan. Dengan semakin banyaknya tugas yang diotomatisasi, Generasi Z harus menghadapi kemungkinan pengurangan pekerjaan dan perubahan peran yang cepat. Menurut penelitian dari Pew Research Center, hal ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan terkait masa depan pekerjaan mereka.
2. Peluang untuk Inovasi
Di sisi lain, AI dan otomatisasi juga membuka peluang besar untuk inovasi. Generasi Z, dengan semangat kewirausahaan dan kemampuan teknologi mereka, berada dalam posisi yang baik untuk menciptakan solusi baru dan memulai usaha mereka sendiri. Teknologi ini memungkinkan mereka untuk mengakses pasar global dan menciptakan produk atau layanan yang revolusioner.
ADVERTISEMENT
(MSD)