Konten dari Pengguna

Generasi Z dan Kecanduan Media Sosial, Bagaimana Dampaknya?

Pengetahuan Umum
Menyediakan berbagai informasi seputar Generasi Z.
13 Juni 2024 18:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengetahuan Umum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi platform media sosial X. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi platform media sosial X. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
ADVERTISEMENT
Generasi Z merupakan generasi pertama yang tumbuh dalam dunia yang sangat terhubung dengan internet dan media sosial. Ketergantungan mereka pada media sosial untuk berkomunikasi, hiburan, dan informasi telah menimbulkan kekhawatiran tentang kecanduan media sosial dan dampaknya terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.
ADVERTISEMENT
Artikel ini akan membahas kecanduan media sosial di kalangan Generasi Z, dampaknya, serta strategi untuk mengatasinya.

Penggunaan Media Sosial oleh Generasi Z

Ilustrasi remaja bermain sosial media. Foto: Rawpixel.com/Shutterstock
Media sosial memainkan peran sentral dalam kehidupan Generasi Z, tetapi penggunaan yang berlebihan dapat menimbulkan masalah serius.

1. Statistik Penggunaan Media Sosial

Menurut laporan dari Pew Research Center, 95% remaja memiliki akses ke smartphone, dan 45% mengaku online secara hampir konstan. Platform seperti Instagram, Snapchat, dan TikTok adalah yang paling populer di kalangan Generasi Z, dengan rata-rata penggunaan harian yang tinggi.
Pew Research Center menemukan bahwa lebih dari 70% remaja menggunakan Instagram setiap hari, sementara sekitar 60% menggunakan Snapchat.

2. Alasan di Balik Penggunaan yang Tinggi

Alasan utama di balik penggunaan media sosial yang tinggi adalah kebutuhan untuk tetap terhubung dengan teman, mencari hiburan, dan membentuk identitas diri.
ADVERTISEMENT
Common Sense Media melaporkan bahwa remaja menggunakan media sosial untuk mengikuti tren, berpartisipasi dalam tantangan viral, dan mengekspresikan diri melalui konten yang mereka bagikan. Media sosial juga menjadi alat utama untuk mencari informasi dan berita terbaru.

Dampak Kecanduan Media Sosial

Ilustrasi dampak media sosial. Foto: SrideeStudio/Shutterstock
Kecanduan media sosial memiliki sejumlah dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan Generasi Z.

1. Kesehatan Mental

Menurut American Psychological Association (APA), penggunaan media sosial yang berlebihan dikaitkan dengan peningkatan tingkat kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya.
Kecanduan media sosial dapat menyebabkan perasaan cemas dan tertekan, terutama ketika remaja membandingkan diri mereka dengan orang lain di media sosial. APA mencatat bahwa tekanan untuk selalu tampil sempurna dan mendapatkan validasi dari likes dan komentar dapat merusak harga diri dan kesejahteraan emosional.
ADVERTISEMENT

2. Gangguan Tidur

Studi yang dipublikasikan oleh Journal of Youth and Adolescence menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengganggu pola tidur. Cahaya biru dari layar gadget dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur, sehingga menyebabkan sulit tidur atau tidur yang tidak nyenyak.
Remaja yang terus-menerus terjaga untuk memeriksa notifikasi dan update media sosial cenderung mengalami kelelahan dan masalah konsentrasi.

3. Penurunan Keterampilan Sosial

Frontiers in Psychology melaporkan bahwa kecanduan media sosial dapat mengurangi kemampuan untuk berinteraksi secara langsung. Remaja yang terlalu sering berkomunikasi melalui layar mungkin kesulitan dalam mengembangkan keterampilan sosial yang diperlukan untuk interaksi tatap muka, seperti membaca bahasa tubuh dan memahami isyarat non-verbal.

Mengatasi Kecanduan Media Sosial

Ilustrasi Media Sosial. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Mengatasi kecanduan media sosial memerlukan pendekatan yang komprehensif, termasuk edukasi, pengaturan batasan, dan dukungan dari keluarga dan masyarakat.
ADVERTISEMENT

1. Edukasi tentang Penggunaan yang Sehat

Pendidikan tentang penggunaan media sosial yang sehat sangat penting. Common Sense Media menyarankan bahwa sekolah dan lembaga pendidikan lainnya harus mengajarkan siswa tentang dampak negatif dari kecanduan media sosial dan cara mengelolanya. Program-program ini harus mencakup strategi untuk mengatur waktu layar dan mengenali tanda-tanda kecanduan.

2. Pengaturan Batasan dan Detoks Digital

Menurut The New York Times, detoks digital, atau periode di mana seseorang secara sadar menghindari penggunaan media sosial, dapat membantu mengurangi kecanduan. Remaja dan orang tua harus bekerja sama untuk menetapkan batasan waktu layar yang sehat, seperti tidak menggunakan gadget sebelum tidur atau selama makan bersama keluarga.

3. Dukungan dari Keluarga dan Teman

Dukungan dari keluarga dan teman sangat penting dalam mengatasi kecanduan media sosial. Journal of Adolescent Health mencatat bahwa remaja yang mendapat dukungan emosional dari keluarga cenderung memiliki kesejahteraan mental yang lebih baik dan lebih mampu mengelola penggunaan media sosial mereka. Keluarga harus terlibat dalam aktivitas offline bersama dan memberikan contoh penggunaan teknologi yang sehat.
ADVERTISEMENT