Konten dari Pengguna

Generasi Z dan Konsep Keseimbangan Kehidupan Kerja

Pengetahuan Umum
Menyediakan berbagai informasi seputar Generasi Z.
12 Februari 2024 18:14 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengetahuan Umum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Work Life Balance. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Work Life Balance. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Generasi Z telah menjadi subjek penelitian yang menarik dalam konteks dunia kerja. Mereka membawa pandangan dan nilai-nilai yang unik terhadap konsep keseimbangan kehidupan kerja yang semakin penting di era modern ini.
ADVERTISEMENT
Bagi generasi ini, keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi bukan sekedar aspirasi, tetapi juga merupakan suatu kebutuhan untuk menjaga kesehatan mental dan kebahagiaan secara keseluruhan.
Penasaran bagaimana peran Generasi Z dalam keseimbangan dunia kerja? Artikel berikut akan membahasnya secara detail untuk Anda.

Peran Generasi Z dalam Konsep Keseimbangan Kehidupan Kerja

Ilustrasi Work Life Balance. Foto: Shutterstock
Ada banyak peran yang diembang Gen Z dalam konsep keseimbangan kehidupan kerja (work life balance). Berikut uraiannya untuk Anda:

1. Menempatkan kesehatan mental sebagai prioritas

Generasi Z cenderung lebih sadar akan pentingnya kesehatan mental dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka menempatkan nilai pada keseimbangan antara pekerjaan dan waktu untuk istirahat dan pemulihan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sarah Lyons dalam bukunya yang berjudul "Generation Z Goes to College," generasi Z memiliki tingkat stres yang tinggi, dan sebagai respons, mereka cenderung mencari pekerjaan yang menawarkan fleksibilitas dan dukungan untuk keseimbangan kehidupan kerja.
ADVERTISEMENT

2. Mengutamakan kualitas hidup

Bagi generasi Z, mencari arti dan kepuasan dalam kehidupan pribadi adalah hal yang sama pentingnya dengan kesuksesan di tempat kerja. Mereka cenderung mencari pekerjaan yang memungkinkan mereka untuk mengejar minat dan hobi di luar jam kerja, serta untuk menjaga hubungan sosial dan keluarga yang sehat.
Dalam buku "The Future of Happiness: 5 Modern Strategies for Balancing Productivity and Well-Being in the Digital Era" karya Amy Blankson, dijelaskan bahwa generasi Z menempatkan nilai pada kualitas hidup secara keseluruhan, bukan hanya pada kesuksesan karier semata.

3. Mencari fleksibilitas dalam pekerjaan

Generasi Z tumbuh di tengah-tengah perkembangan teknologi yang memungkinkan kerja jarak jauh dan fleksibilitas dalam jam kerja. Mereka cenderung mencari pekerjaan yang memungkinkan mereka untuk bekerja dari rumah atau memiliki jadwal kerja yang lebih fleksibel.
ADVERTISEMENT
Menurut buku "The Future of Work: Attract New Talent, Build Better Leaders, and Create a Competitive Organization" karya Jacob Morgan, generasi Z lebih cenderung mencari pekerjaan yang memberikan fleksibilitas tersebut daripada generasi sebelumnya.

Tantangan dan Peluang

Ilustrasi gen z. Foto: THICHA SATAPITANON/Shutterstock
Di balik perannya, mereka juga menghadapi tantangan dan peluang dalam dunia kerja. Berikut uraiannya:

1. Tantangan integrasi teknologi

Meskipun teknologi telah memberikan generasi Z fleksibilitas dalam pekerjaan, mereka juga dihadapkan pada tantangan integrasi teknologi dalam kehidupan pribadi mereka.
Dalam buku "The Power of Off: The Mindful Way to Stay Sane in a Virtual World" karya Nancy Colier, dijelaskan bahwa generasi Z perlu belajar untuk menetapkan batasan yang jelas antara kehidupan kerja dan waktu pribadi mereka, terutama dalam konteks penggunaan teknologi.
ADVERTISEMENT

2. Perubahan dinamika tempat kerja

Generasi Z memasuki pasar kerja pada saat di mana dinamika tempat kerja sedang berubah secara signifikan. Mereka dihadapkan pada tantangan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja yang terus berkembang, yang mungkin memerlukan keterampilan dan pendekatan yang berbeda dari generasi sebelumnya.

3. Pemanfaatan teknologi untuk keseimbangan

Meskipun teknologi dapat menjadi sumber tantangan dalam mencapai keseimbangan kehidupan kerja, generasi Z juga dapat memanfaatkannya sebagai alat untuk menciptakan keseimbangan yang lebih baik. Mereka dapat menggunakan aplikasi dan alat digital untuk mengatur jadwal kerja, mengingatkan mereka untuk beristirahat, dan menciptakan batasan yang jelas antara waktu kerja dan waktu pribadi.
COM-Ilustrasi generasi Z Foto: Shutterstuck
Dalam buku "Work Without Walls: An Executive's Guide to Attention Management, Productivity, and the Future of Work" karya Maura Nevel Thomas, dijelaskan bahwa generasi Z memiliki kesempatan untuk menggunakan teknologi sebagai alat untuk menciptakan keseimbangan yang lebih baik dalam kehidupan kerja mereka.
ADVERTISEMENT
Generasi Z membawa pandangan yang unik terhadap konsep keseimbangan kehidupan kerja, dengan menempatkan kesehatan mental, kualitas hidup, dan fleksibilitas sebagai prioritas utama.
Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan dalam era digital ini, mereka juga memiliki peluang untuk menggunakan teknologi sebagai alat untuk menciptakan keseimbangan yang lebih baik dalam kehidupan kerja mereka.
(MSD)