Generasi Z dan Pengembangan Diri: Memahami Perubahan dan Peluang

com-Ilustrasi anak muda yang melakukan perubahan sekitar. Foto: Shutterstock

Generasi Z, juga dikenal sebagai Post-Millennials atau Gen Z, adalah demografi yang lahir antara tahun 1997 dan 2012. Berbeda dengan generasi sebelumnya, mereka adalah generasi mahir digital yang tumbuh dalam era teknologi dan media sosial yang pesat.

Menurut Jean M. Twenge dalam bukunya yang berjudul iGen: Why Today’s Super-Connected Kids Are Growing Up Less Rebellious, More Tolerant, Less Happy — and Completely Unprepared for Adulthood (2017), Gen Z lebih mandiri, lebih rasional, dan lebih menyukai belajar mandiri dibandingkan generasi sebelumnya.

Simak pembahasan lengkap tentang Gen Z dan kaitannya dengan pengembangan diri dalam ulasan di bawah ini.

Gen Z dan Pengembangan Diri

Festival Generasi Happy untuk Gen Z. Foto: Indosat Ooredoo Hutchison

Gen Z memiliki kecenderungan yang besar terhadap pengembangan diri. Menurut Corey Seemiller dan Meghan Grace dalam bukunya Generation Z: A Century in the Making (2019), Gen Z berfokus pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang relevan untuk masa depan mereka.

Mereka memandang pendidikan sebagai investasi untuk karier mereka dan cenderung mencari peluang belajar yang dapat mengembangkan keterampilan praktis. Mereka juga lebih suka belajar melalui pengalaman dan aplikasi praktis dibandingkan belajar teori.

Seemiller dan Grace juga menekankan bahwa Gen Z memiliki keinginan yang kuat untuk belajar dan tumbuh, serta memahami pentingnya pendidikan seumur hidup.

Baca Juga: Generasi Z dan Kesehatan Mental: Menjaga Keseimbangan di Era Digital

Menyediakan Peluang Pengembangan untuk Gen Z

COM-Ilustrasi generasi Z Foto: Shutterstuck

Menyediakan peluang yang tepat untuk pengembangan diri Gen Z perlu dilakukan dengan pendekatan yang berbeda. Hal ini diungkap David Stillman dan Jonah Stillman dalam buku mereka, Gen Z @ Work: How the Next Generation Is Transforming the Workplace (2017).

Dalam buku tersebut, David dan Jonah Stillman menyebutkan bahwa pendidikan dan pelatihan yang berfokus pada pengalaman nyata dan aplikasi praktis lebih efektif untuk Gen Z. Pendidikan dan pelatihan harus dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan dan minat Gen Z.

Selain itu, harus ada fleksibilitas dalam pendekatan belajar untuk mendorong keterlibatan dan motivasi Gen Z. Hal ini dapat mencakup penggunaan teknologi dan media sosial dalam pengajaran dan pembelajaran, serta memberikan mereka otonomi dalam proses belajar mereka.

Baca Juga: Karakteristik Gen Z: Menjawab Tantangan Masa Depan

Kesimpulan

Generasi Z adalah generasi yang unik dan berbeda dari pendahulunya. Mereka memiliki pendekatan yang berbeda terhadap belajar dan pengembangan diri, dan memerlukan pendekatan yang berbeda dalam pendidikan dan pelatihan.

Dengan memahami dan merespons kebutuhan dan minat mereka, kita dapat membantu Gen Z mencapai potensi penuh mereka dan mempersiapkan mereka untuk masa depan.

Baca Juga: Generasi Z dan Perubahan Iklim: Pandangan dalam Gerakan Lingkungan