Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Generasi Z Lebih Memilih Menganggur: Mitos atau Fakta?
22 September 2023 11:01 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengetahuan Umum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tingkat pengangguran di kalangan Generasi Z (kelahiran pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an) menjadi topik perbincangan dalam beberapa tahun terakhir. Banyak yang berpendapat bahwa Generasi Z lebih memilih untuk menganggur daripada mencari pekerjaan, tetapi apakah klaim ini benar adanya?
ADVERTISEMENT
Di bawah ini akan dibahas fenomena tingkat pengangguran yang tinggi di kalangan Gen Z dan mengungkap faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebabnya.
Tingkat Pengangguran Generasi Z yang Tinggi
Menurut Bureau of Labor Statistics, tingkat pengangguran di kalangan Generasi Z pada tahun 2021 mencapai 9,6 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Fakta ini mungkin memberikan kesan bahwa Generasi Z lebih memilih untuk menganggur. Namun, perlu dipahami bahwa angka ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor ekonomi dan sosial.
Pendidikan yang Lebih Lama
Generasi Z cenderung mengejar pendidikan yang lebih tinggi. Banyak dari mereka yang lebih memilih melanjutkan kuliah atau mencari sertifikasi tambahan setelah lulus sekolah menengah.
Hal ini dapat mengakibatkan kenaikan pada angka pengangguran usia yang lebih muda. Itu karena mereka masih dalam proses pendidikan.
ADVERTISEMENT
Tantangan Memasuki Pasar Kerja
Generasi Z mungkin mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan seiring semakin ketatnya persaingan. Persaingan yang kuat dari generasi sebelumnya, seperti Generasi Y, dapat membuat Generasi Z mengalami kesulitan dalam memasuki dunia kerja.
Preferensi terhadap Karier yang Sesuai
Sebagian Generasi Z mungkin lebih memilih untuk menunggu dan mencari pekerjaan sesuai dengan minat dan keterampilan ketimbang menerima pekerjaan yang tidak sesuai harapan. Menurut Harvard Business Review, mereka cenderung mencari pekerjaan yang menawarkan nilai tambah dan sesuai dengan visi karier mereka.
Teknologi dan Fleksibilitas
Teknologi memungkinkan Generasi Z untuk memilih karier yang lebih fleksibel, seperti bekerja secara lepas atau mandiri. Banyak dari mereka lebih tertarik untuk bekerja secara mandiri atau menciptakan bisnis sendiri daripada menjadi karyawan konvensional.
ADVERTISEMENT
Kondisi Ekonomi yang Memengaruhi
Kondisi ekonomi saat ini juga berperan dalam tingkat pengangguran Generasi Z. Menurut Forbes, mereka telah mengalami dampak dari krisis ekonomi, termasuk kesulitan dalam membeli rumah dan meningkatnya beban utang kuliah. Ini dapat membuat mereka lebih berhati-hati dalam memilih pekerjaan yang tepat.
Kesimpulan
Tingkat pengangguran yang tinggi di kalangan Generasi Z tidak selalu mencerminkan ketidakmauan mereka untuk bekerja. Faktor seperti pendidikan yang lebih lama, tantangan dalam memasuki pasar kerja, dan preferensi terhadap karier yang sesuai dapat menjelaskan fenomena ini.
Selain itu, teknologi dan kondisi ekonomi saat ini juga memainkan peran penting. Penting untuk memahami bahwa setiap individu memiliki preferensi dan tujuan yang berbeda dalam karier mereka. Dukungan dan pemahaman dari generasi sebelumnya dapat membantu Generasi Z meraih potensi karier mereka dengan lebih baik.
ADVERTISEMENT