Konten dari Pengguna

Kebiasaan Membaca dan Literasi Generasi Z

Pengetahuan Umum
Menyediakan berbagai informasi seputar Generasi Z.
21 Mei 2024 17:19 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengetahuan Umum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perempuan membaca buku. Foto: Nattakorn_Maneerat/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan membaca buku. Foto: Nattakorn_Maneerat/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Generasi Z hidup di era modern ketika teknologi digital sangat mendominasi segala aspek kehidupannya. Meskipun banyak yang menganggap bahwa generasi ini lebih tertarik pada layar dibandingkan halaman buku, namun kenyataannya jauh lebih kompleks daripada itu.
ADVERTISEMENT
Artikel ini akan membahas kebiasaan membaca dan tingkat literasi Generasi Z, serta bagaimana teknologi mempengaruhi cara mereka mengakses dan mengonsumsi informasi.

Perubahan Kebiasaan Membaca

Ilustrasi membaca online. Foto: GaudiLab/Shutterstock
Kebiasaan membaca di kalangan Generasi Z telah berubah seiring dengan perkembangan teknologi digital. Mereka cenderung menggabungkan cara-cara tradisional dan modern untuk membaca dan mengakses informasi.

1. Dominasi Media Digital

Menurut sebuah laporan dari Pew Research Center, Generasi Z cenderung lebih banyak menghabiskan waktu membaca di perangkat digital dibandingkan dengan media cetak.
Banyak dari mereka yang membaca berita, artikel, dan bahkan buku melalui smartphone, tablet, dan e-reader. Pew Research Center juga menemukan fakta bahwa 79% remaja lebih memilih membaca konten digital karena kenyamanan dan aksesibilitasnya.

2. Pengaruh Media Sosial

Media sosial juga memainkan peran besar dalam kebiasaan membaca Generasi Z. Menurut Common Sense Media, platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube tidak hanya digunakan untuk hiburan tetapi juga sebagai sumber informasi.
ADVERTISEMENT
Banyak konten edukatif yang disajikan dalam format yang menarik dan mudah diakses melalui media sosial, yang membantu meningkatkan minat baca di kalangan remaja.

Tingkat Literasi Generasi Z

Ilustrasi perempuan membaca buku. Foto: leungchopan/Shutterstock
Kendati ada kekhawatiran bahwa teknologi dapat mengurangi minat baca, namun data menunjukkan bahwa Generasi Z memiliki tingkat literasi yang cukup baik meski bentuknya berbeda dengan generasi sebelumnya.

1. Literasi Digital

International Literacy Association (ILA) melaporkan bahwa Generasi Z menunjukkan tingkat literasi digital yang tinggi. Mereka sangat terampil dalam mencari informasi online, mengevaluasi sumber daya digital, dan menggunakan teknologi untuk komunikasi dan kolaborasi.
Kemampuan ini sangat penting di era informasi saat ini dan menunjukkan bahwa literasi tidak hanya tentang membaca teks tetapi juga tentang memahami dan memanfaatkan teknologi.
ADVERTISEMENT

2. Minat pada Buku Fisik

Sementara media digital mendominasi, buku fisik masih memiliki tempat di hati Generasi Z. Scholastic dalam surveinya menemukan bahwa banyak remaja masih menikmati membaca buku cetak untuk kesenangan.
Buku fiksi, terutama genre fantasi dan petualangan, tetap populer di kalangan remaja, menunjukkan bahwa meskipun ada pergeseran ke media digital, buku fisik belum sepenuhnya ditinggalkan.

Tantangan dan Peluang dalam Literasi

Ilustrasi buku. Foto: Shutter Stock
Generasi Z menghadapi tantangan dan peluang unik dalam hal literasi yang dipengaruhi oleh akses teknologi dan perubahan dalam cara informasi disampaikan dan diterima.

1. Tantangan Literasi

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh Generasi Z adalah penurunan konsentrasi membaca karena paparan berlebihan terhadap perangkat digital.
Harvard Medical School menunjukkan bahwa penggunaan perangkat elektronik yang berlebihan dapat mengganggu kemampuan untuk fokus pada tugas membaca yang lebih panjang dan mendalam. Selain itu, ancaman informasi palsu dan hoaks di internet juga menuntut Generasi Z untuk lebih kritis dalam mengevaluasi sumber informasi.
ADVERTISEMENT

2. Peluang Literasi

Di sisi lain, teknologi juga menawarkan peluang besar untuk meningkatkan literasi. World Economic Forum menyatakan bahwa aplikasi dan platform pembelajaran online telah membantu meningkatkan akses ke pendidikan berkualitas tinggi di seluruh dunia.
Program literasi digital, e-books, dan perpustakaan digital telah membuat membaca dan belajar lebih inklusif dan mudah diakses bagi semua kalangan.

Inisiatif dan Program Literasi

Ilustrasi membaca buku. Foto: Shutter Stock
Untuk mendukung kebiasaan membaca dan meningkatkan literasi di kalangan Generasi Z, berbagai inisiatif dan program telah diluncurkan oleh organisasi pendidikan dan pemerintah.

1. Program Literasi Digital

UNICEF telah meluncurkan berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan literasi digital di kalangan remaja. Program ini mencakup pelatihan keterampilan digital, akses ke perpustakaan digital, dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya literasi digital.
ADVERTISEMENT
Program-program ini tidak hanya berfokus pada kemampuan teknis tetapi juga pada pengembangan kemampuan berpikir kritis dan analitis.

2. Kampanye Membaca

Kampanye seperti "Read On, Get On" yang dijalankan oleh National Literacy Trust di Inggris bertujuan untuk mendorong anak-anak dan remaja untuk membaca lebih banyak.
Kampanye ini menyediakan sumber daya, buku, dan dukungan untuk keluarga dan sekolah, serta mengadakan acara membaca untuk meningkatkan minat dan keterlibatan dalam membaca.

Kesimpulan

Ilustrasi membaca buku. Foto: Shutterstock
Generasi Z menunjukkan bahwa literasi dan kebiasaan membaca dapat berkembang dan beradaptasi dengan perubahan teknologi. Meskipun ada tantangan yang harus diatasi, seperti gangguan digital dan informasi palsu, ada juga peluang besar untuk meningkatkan literasi melalui teknologi.
Dukungan dari keluarga, sekolah, dan inisiatif organisasi dapat membantu memastikan bahwa Generasi Z tidak hanya menjadi konsumen informasi yang baik tetapi juga pembaca yang kritis dan terampil.
ADVERTISEMENT
(MSD)