Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menggali Kosa Kata Unik Generasi Z: Bahasa yang Mencerminkan Zaman
19 September 2023 13:30 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Pengetahuan Umum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Artikel ini akan menjelajahi bahasa dan kosa kata yang khas dari Generasi Z , mengungkap kata-kata dan frasa-frasa yang mencerminkan generasi ini.
Pengantar
Bahasa terus berubah untuk beradaptasi dengan pergeseran budaya, kemajuan teknologi, dan perubahan sosial. Oleh karena itu, setiap generasi mengembangkan leksikonnya sendiri, yang penuh dengan kata-kata dan frasa-frasa yang mencerminkan esensi masa mereka.
Definisi Perbedaan Generasi
Sebelum kita menggali lebih dalam ke dalam kosa kata khas Generasi Z, penting untuk memahami konteks perbedaan generasi dan dampaknya terhadap bahasa. Bahasa adalah cerminan dari budaya, nilai-nilai, dan pengalaman kelompok tertentu selama tahun-tahun pembentukannya.
ADVERTISEMENT
Generasi Z telah memperkenalkan banyak slang dan terminologi baru ke dalam komunikasi sehari-hari. Kata-kata ini sering mencerminkan pengalaman, perhatian, dan aspirasi mereka.
Kosa Kata Generasi Z: Telaah Mendalam
Era digital telah memainkan peran besar dalam membentuk bahasa Generasi Z. Sebagai generasi pertama yang tumbuh besar di era ponsel pintar dan media sosial, kosa kata mereka sangat dipengaruhi oleh teknologi.
Berikut beberapa kosa kata dari Generasi Z yang kini sangat populer.
1. Yeet
Salah satu kata yang paling ikonik dari Generasi Z adalah "yeet" Kata ini sering digunakan untuk menyatakan kegembiraan, antusiasme, atau untuk menunjukkan bahwa seseorang membuang atau melemparkan sesuatu.
Kata ini bisa digunakan sebagai kata kerja, kata benda, atau seruan. Misalnya, "Saya akan 'yeet' ini ke tempat sampah."
ADVERTISEMENT
Menurut sumber dari majalah Forbes, "yeet" populer di kalangan Generasi Z di platform berbagi video Vine dan sejak itu menjadi fenomena budaya.
2. FOMO
Singkatan dari "Fear of Missing Out" (Rasa Takut Kehilangan Kesempatan), FOMO menggambarkan kecemasan atau ketidaknyamanan yang dirasakan seseorang saat mereka percaya bahwa orang lain memiliki pengalaman yang lebih menyenangkan tanpa mereka.
Istilah ini mencerminkan sifat hidup yang terhubung secara intens yang dimiliki oleh Generasi Z. Dalam artikel tahun 2019 di The New York Times, FOMO sering dirasakan oleh Generasi Z, yang disebabkan oleh media sosial dan aliran konten yang terus-menerus.
3. Flex
"Flex" berarti memamerkan atau membanggakan pencapaian atau kepemilikan seseorang. Ini sering berkaitan dengan menunjukkan kesuksesan atau kekayaan di platform media sosial.
ADVERTISEMENT
Dalam wawancara dengan pakar linguistik yang dimuat di The Guardian, "flex" dianggap sebagai contoh bagaimana Generasi Z menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dalam lanskap digital.
4. Sksksk
Ungkapan unik ini sering digunakan untuk menyampaikan tawa, kegembiraan, atau perasaan "saya tidak tahu harus bagaimana." Biasanya disertai dengan pengetikan huruf "k" secara cepat.
Seperti yang dilaporkan oleh Vox pada tahun 2019, "sksksk" sangat erat hubungannya dengan Generasi Z dan digunakan untuk menggambarkan humor ringan di internet.
5. Cancel Culture
Meskipun tidak eksklusif untuk Generasi Z, istilah ini telah mendapatkan popularitas dalam beberapa tahun terakhir. Ini mengacu pada praktik cancel, memboikot, atau "membatalkan" individu atau entitas secara publik yang dianggap bermasalah atau kontroversial.
Sebuah artikel dari The Atlantic pada tahun 2020 menjelaskan dampak budaya pembatalan dan bagaimana hal ini mencerminkan komitmen Generasi Z terhadap keadilan sosial dan akuntabilitas.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Bahasa Generasi Z adalah fenomena yang dinamis dan selalu berkembang. Dipengaruhi oleh teknologi, media sosial, dan pergeseran budaya, kosa kata mereka mencerminkan pengalaman dan sudut pandang mereka yang unik.
Dari "yeet" hingga "FOMO," kata-kata ini memberikan gambaran tentang dunia Generasi Z, sebuah generasi yang ditandai oleh gaya komunikasi inovatif dan komitmen terhadap perubahan sosial.
Saat bahasa terus berkembang, penting untuk menghargai kontribusi setiap generasi terhadap keragaman komunikasi manusia. Dampak linguistik Generasi Z tanpa diragukan lagi sangat signifikan dan akan terus membentuk cara kita mengungkapkan diri di era digital.