Konten dari Pengguna

Pernikahan dan Konsep Keluarga Gen Z: Membangun Kembali Tradisi Bersama

Pengetahuan Umum
Menyediakan berbagai informasi seputar Generasi Z.
4 Januari 2024 13:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengetahuan Umum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pernikahan dan Konsep Keluarga Gen Z. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pernikahan dan Konsep Keluarga Gen Z. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada era saat pernikahan bukan lagi hanya soal kesetiaan dalam hubungan romantis, Generasi Z menawarkan pandangan dinamis tentang institusi ini.
ADVERTISEMENT
Keluarga yang sebelumnya diidentikkan dengan struktur yang kaku, kini dihadirkan dengan variasi lebih luas, memperlihatkan dinamika menggugah dan nilai-nilai yang berubah.
Generasi Z yang dikenal dengan keterbukaan, teknologi canggih, dan perubahan nilai-nilai sosial disebut membawa perubahan signifikan dalam pandangan mereka terhadap pernikahan dan konsep keluarga.

Mengubah Paradigma Pernikahan

Ilustrasi Pernikahan dan Konsep Keluarga Gen Z. Foto: Unsplash.com
Generasi Z menandai pergeseran signifikan dalam pandangan terhadap pernikahan. Mereka melihat pernikahan lebih dari sekadar ikatan legal; lebih ke kemitraan emosional dan spiritual yang dapat berkembang dalam banyak bentuk.
Menurut ahli psikologi, Dr. Jane Kim, pernikahan bagi Gen Z bukan lagi soal status sosial atau ekspektasi masyarakat, tapi lebih tentang membangun hubungan yang sehat dan berkelanjutan.
Berdasarkan penelitian dari American Psychological Association, ada kecenderungan bahwa Generasi Z menunda pernikahan hingga usia yang lebih matang. Mereka ingin mengenal diri mereka sendiri, mengejar karier, dan memahami nilai-nilai yang mereka bawa sebelum memasuki komitmen pernikahan.
ADVERTISEMENT

Variasi Konsep Keluarga

Ilustrasi Pernikahan dan Konsep Keluarga Gen Z. Foto: Unsplash.com
Konsep keluarga telah melampaui batasan yang sebelumnya melekat pada definisi tersebut. Generasi Z menyambut keluarga yang terdiri dari beragam bentuk, termasuk keluarga inti, keluarga diperluas, serta hubungan yang dibangun di luar ikatan darah.
Menurut Journal of Family Issues, sekitar 67% dari Generasi Z menyatakan bahwa keluarga mereka terdiri dari lingkaran sosial yang lebih luas, termasuk teman-teman yang mereka anggap sebagai keluarga.
Dalam dunia yang semakin terkoneksi secara digital, konsep keluarga Gen Z juga melibatkan koneksi kuat melalui media sosial. Mereka membangun jaringan dukungan dan kedekatan dengan orang-orang yang mereka anggap penting, tak hanya terbatas pada lingkaran keluarga tradisional.

Membangun Kembali Tradisi dengan Sentuhan Modern

Ilustrasi Pernikahan dan Konsep Keluarga Gen Z. Foto: Unsplash.com
Meski terbuka terhadap variasi konsep keluarga, Generasi Z juga membawa ke dalamnya semangat untuk mempertahankan nilai-nilai tradisional dengan sentuhan modern. Mereka menyadari pentingnya nilai-nilai seperti kesetiaan, kepercayaan, dan komunikasi dalam hubungan.
ADVERTISEMENT
Menurut Family Studies Journal, lebih dari 80% Generasi Z masih menganggap pernikahan sebagai hal yang penting dalam hidup mereka.
Generasi Z dinilai tak hanya mencari keintiman dalam hubungan, tetapi juga mencari kesetaraan, keterbukaan, dan inklusivitas dalam membangun ikatan yang langgeng.
Konsep keluarga yang mereka bawa menampilkan dinamika baru yang mencakup nilai-nilai tradisional yang diperbarui dengan perspektif yang lebih inklusif.