Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pola Tidur Generasi Z dan Kesehatan
10 Mei 2024 8:00 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Pengetahuan Umum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Generasi Z cenderung memiliki pola tidur yang sering terganggu. Hal ini disebabkan oleh distraksi yang berasal dari kebiasaan digital dan tekanan akademik atau profesional yang dijalaninya.
ADVERTISEMENT
Kurangnya tidur yang berkualitas berdampak langsung pada kesehatan mental dan fisik mereka. Artikel ini akan mengeksplorasi pola tidur Generasi Z, dampaknya pada kesehatan, dan strategi untuk memperbaiki kebiasaan tidur.
Memahami Pola Tidur Generasi Z
Generasi Z memiliki pola tidur yang berbeda dari generasi sebelumnya yang dipengaruhi oleh teknologi, gaya hidup, dan tekanan sosial.
1. Karakteristik Tidur Generasi Z
Generasi Z dikenal sebagai generasi yang selalu terhubung dengan perangkat digital. Menurut survei dari Pew Research Center, sekitar 95% dari mereka memiliki smartphone dan 45% di antaranya online hampir sepanjang waktu. Kebiasaan menggunakan perangkat elektronik sebelum tidur seringkali menyebabkan kurang tidur dan masalah tidur lainnya.
2. Durasi Tidur dan Kualitas Tidur
Sebuah studi oleh American Academy of Sleep Medicine menunjukkan bahwa lebih dari 70% dari Generasi Z tidur kurang dari 7-9 jam per malam, yang merupakan rekomendasi minimum untuk remaja dan dewasa muda.
ADVERTISEMENT
Selain durasi yang pendek, kualitas tidur juga terganggu oleh paparan cahaya biru dari layar perangkat digital, menyebabkan mereka kesulitan untuk tidur nyenyak.
Dampak Kurangnya Tidur pada Kesehatan Generasi Z
Kurangnya tidur memiliki dampak signifikan pada kesehatan fisik dan mental Generasi Z.
1. Kesehatan Mental
Kurangnya tidur berdampak langsung pada kesehatan mental Generasi Z. Sebuah laporan dari American Psychological Association menemukan bahwa 91% dari Generasi Z yang tidur kurang dari 7 jam per malam mengalami stres, kecemasan, dan depresi lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidur cukup.
Paparan media sosial sebelum tidur juga meningkatkan risiko FOMO (fear of missing out). Apabila dibiarkan, kondisi ini dapat memicu stres dan gangguan tidur.
2. Kesehatan Fisik
Dari segi kesehatan fisik, kurangnya tidur dapat meningkatkan risiko obesitas, penyakit kardiovaskular, dan diabetes. Sebuah artikel di Harvard Medical School menyebutkan bahwa durasi tidur yang pendek dikaitkan dengan peningkatan hormon ghrelin (yang merangsang nafsu makan) dan penurunan hormon leptin (yang menekan nafsu makan), yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
ADVERTISEMENT
Tantangan Pola Tidur Generasi Z
Generasi Z menghadapi beberapa tantangan yang mempengaruhi pola tidur mereka, seperti tekanan akademik, gaya hidup digital, dan masalah kesehatan mental.
1. Tekanan Akademik dan Profesional
Tekanan untuk berprestasi dalam pendidikan dan pekerjaan menyebabkan banyak anggota Generasi Z begadang untuk belajar atau bekerja. Sebuah survei oleh National Sleep Foundation menemukan bahwa lebih dari 60% dari Generasi Z sering begadang untuk menyelesaikan tugas sekolah atau pekerjaan.
2. Kebiasaan Digital
Kebiasaan menggunakan perangkat digital sebelum tidur adalah masalah besar yang mempengaruhi kualitas tidur Generasi Z. Menurut laporan dari Common Sense Media, 68% dari Generasi Z membawa smartphone mereka ke tempat tidur, menyebabkan paparan cahaya biru yang menekan produksi melatonin dan mengganggu siklus tidur.
3. Masalah Kesehatan Mental
Kesehatan mental yang buruk dapat menyebabkan gangguan tidur seperti insomnia dan gangguan tidur lainnya. Sebuah artikel di Journal of Adolescent Health menunjukkan bahwa gangguan kecemasan dan depresi sangat umum di kalangan Generasi Z, yang sering kali memperburuk masalah tidur.
ADVERTISEMENT
Strategi Meningkatkan Kualitas Tidur Generasi Z
Untuk meningkatkan kualitas tidur, Generasi Z dapat menerapkan beberapa strategi berikut.
1. Pengaturan Waktu Penggunaan Layar
Mengurangi penggunaan layar minimal 30 menit sebelum tidur dapat membantu mengurangi paparan cahaya biru dan meningkatkan kualitas tidur. Aplikasi seperti Flux dan Night Shift juga dapat digunakan untuk mengurangi cahaya biru dari perangkat elektronik.
2. Rutin Tidur yang Konsisten
Menetapkan rutinitas tidur yang konsisten dengan waktu tidur dan bangun yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan, dapat membantu tubuh mengatur ritme sirkadian. National Sleep Foundation merekomendasikan tidur selama 7-9 jam setiap malam dengan rutinitas tidur yang konsisten.
3. Latihan Relaksasi dan Mindfulness
Latihan relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh sebelum tidur. Aplikasi seperti Calm dan Headspace menyediakan latihan meditasi dan mindfulness yang dirancang untuk membantu tidur lebih nyenyak.
ADVERTISEMENT