Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Tren dalam Seni Visual dan Desain Gen Z
10 Desember 2023 15:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengetahuan Umum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Di tengah gemuruh teknologi dan perubahan sosial yang kian pesat, Generasi Z membangun landasan estetika yang mencerminkan jiwa dan eksistensi mereka dalam seni visual dan desain. Mereka tak hanya mengonsumsi konten, tetapi juga menjadi arsitek kebudayaan baru.
ADVERTISEMENT
Artikel ini akan menelusuri tren-tren menarik yang merajai dunia seni visual dan desain, yang bukan hanya sekadar gaya, tapi juga ungkapan jati diri.
Ekspresi Digital dan Realitas Virtual
Generasi Z tumbuh dalam era saat teknologi mengubah cara individu melihat dunia. Seni visual mereka tak lagi terbatas pada kanvas atau kertas, melainkan mengeksplorasi realitas virtual, augmented reality (AR), dan juga medium digital lainnya.
Penggunaan aplikasi desain grafis dan perangkat lunak kreatif memungkinkan mereka untuk menciptakan karya yang dinamis, berinteraksi dengan pemirsa, dan menggabungkan berbagai elemen visual.
Keberagaman dan Representasi
Tren ini mencerminkan semangat inklusivitas yang kuat di antara Generasi Z. Mereka menuntut representasi yang lebih luas dan akurat dari beragam identitas dalam seni visual dan desain.
ADVERTISEMENT
Karya-karya mereka sering kali mengeksplorasi tema-tema seperti identitas gender, multikulturalisme, dan perbedaan sosial dengan tujuan untuk memperluas pandangan masyarakat akan keberagaman.
Aktivisme Visual
Seni visual dan desain Gen Z sering menjadi corong untuk menyuarakan isu-isu sosial dan politik yang mereka anggap penting. Mereka menggunakan karya-karya mereka sebagai alat untuk memicu perubahan sosial, menyoroti masalah-masalah seperti perubahan iklim, kesetaraan hak, dan ketidakadilan sistemik.
Melalui desain grafis yang kuat, ilustrasi yang menyentuh, atau instalasi yang memprovokasi, mereka mendorong perubahan yang mereka impikan.
Penggabungan Tradisi dan Modernitas
Meski berada di era digital, Generasi Z juga mengeksplorasi kembali seni tradisional dan menggabungkannya dengan estetika modern. Mereka menciptakan karya yang menggabungkan elemen-elemen seni tradisional seperti teknik pewarnaan tangan, seni kriya, atau motif-motif klasik dengan nuansa kontemporer.
ADVERTISEMENT
Ini mencerminkan rasa keingintahuan mereka akan warisan budaya serta dorongan untuk membawa nilai-nilai tradisional ke dalam konteks zaman now.
Keterlibatan Interaktif
Seni visual dan desain Gen Z tak hanya tentang pemirsa yang pasif, tetapi juga tentang interaksi. Karya-karya mereka sering kali dirancang untuk melibatkan audiens, baik melalui instalasi seni yang dapat dimainkan, karya seni jalanan yang dapat diakses, atau melalui penggunaan teknologi interaktif yang mengundang partisipasi langsung dari penonton.
Estetika 'Lo-Fi' dan Kesederhanaan yang Dibanggakan
Di tengah kemewahan teknologi modern, Generasi Z juga menemukan daya tarik dalam kesederhanaan. Estetika "lo-fi" atau rendah kualitas menjadi tren yang muncul, terutama dalam desain grafis dan seni visual mereka.
Penggunaan filter analog, estetika retro, atau tampilan yang terlihat seperti rekaman jadul menjadi ciri khas yang menghidupkan kembali nuansa nostalgia.
ADVERTISEMENT