Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Tren Pakaian Gen Z: Membongkar Gaya Fashion yang Berkembang
2 November 2023 11:44 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengetahuan Umum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Generasi ini dinilai memiliki dampak pada dunia fashion. Karena mereka mengadopsi mode berkelanjutan, menghidupkan kembali tren retro, menentang norma gender, dan aktif dalam menjaga keanekaragaman.
Selain itu, pengaruh media sosial sangat kuat dalam membentuk pilihan pakaian mereka. Fashion Gen Z adalah cerminan dari kepribadian yang beragam dan suara mereka yang kuat dalam isu-isu sosial.
Artikel ini akan membahas tren pakaian Gen Z yang sedang berkembang dan bagaimana tren ini memengaruhi dunia fashion saat ini.
Pilihan Pakaian yang Beragam
Salah satu hal mencolok tentang Gen Z adalah keragaman. Mereka tumbuh dalam dunia yang semakin terbuka terhadap perbedaan dan keragaman, dan ini tercermin dalam pilihan pakaian mereka.
Dalam hal warna, potongan, dan gaya, Gen Z tak terpaku pada norma-norma konvensional. Mereka dinilai lebih menyukai untuk mengekspresikan diri melalui pakaian dengan cara yang sesuai dengan kepribadian mereka.
ADVERTISEMENT
Mode Berkelanjutan
Gen Z juga dinilai peduli tentang masalah lingkungan yang tercermin dalam tren fashion. Mereka cenderung lebih memilih pakaian dari bahan yang berkelanjutan dan berusaha untuk meminimalkan limbah tekstil.
Mereka mendukung merek-merek yang berkomitmen pada produksi berkelanjutan dan menolak fast fashion yang sering kali tak ramah lingkungan.
Gen Z disebut pionir karena memperkenalkan mode berkelanjutan. Mereka menuntut transparansi dalam rantai pasokan dan ingin mengetahui asal-usul pakaian mereka. Mereka akan memilih merek yang mendukung nilai-nilai lingkungan mereka.
Gaya Retro
Salah satu ciri khas fashion Gen Z adalah cinta mereka untuk gaya retro. Mereka sering mengadopsi tren dari dekade sebelumnya dan mencampuradukkan elemen-elemen lama dengan gaya modern. Misalnya, pakaian berpotongan longgar dan motif retro tahun 90-an sedang kembali populer di kalangan Gen Z.
ADVERTISEMENT
Menurut Vogue, Gen Z memberikan sentuhan segar pada tren fashion retro, membawa kembali gaya ikonik dari masa lalu dan menjadikannya relevan kembali.
Pengaruh Media Sosial
Gen Z adalah generasi pertama yang tumbuh dalam era media sosial. Platform seperti Instagram, TikTok, dan Pinterest berperan dalam membentuk tren pakaian mereka.
Beberapa dari mereka mengambil inspirasi dari selebriti media sosial dan influencer mode. Mereka juga aktif membuat konten fashion pribadi yang kemudian dapat memengaruhi ribuan bahkan jutaan pengikutnya.
Tren Gender Fluid
Gen Z cenderung lebih terbuka terhadap ekspresi gender yang beragam, dan tren pakaian gender fluid merefleksikan sikap ini. Mereka tak lagi mengikuti norma-norma gender dalam pilihan pakaian mereka. Pakaian yang biasanya dianggap maskulin atau feminin sekarang dipakai oleh siapa saja tanpa pandang bulu.
ADVERTISEMENT
Menurut FashionWeekly.com, Gen Z adalah pelopor dalam menggabungkan elemen-elemen dari pakaian yang biasanya terkait dengan berbagai gender. Mereka menganggap pakaian sebagai bentuk ekspresi diri yang tidak terbatas oleh norma gender.
Revolusi Thrift Shopping
Thrifting atau berbelanja di toko barang bekas adalah tren yang populer di kalangan Gen Z. Mereka menemukan banyak pakaian unik dan berkelanjutan di toko-toko barang bekas. Selain itu, mereka juga aktif dalam menjual dan membeli pakaian bekas secara daring melalui platform seperti Depop dan Poshmark.
Gen Z telah memicu revolusi dalam thrifting. Mereka disebut lebih memilih pakaian bekas yang unik dan berkelanjutan daripada pakaian baru.
Kebebasan dalam Berekspresi
Gen Z menganggap pakaian sebagai alat untuk berekspresi dan mengomunikasikan nilai-nilai pribadi. Mereka aktif menyuarakan isu-isu sosial melalui pilihan fashion mereka. Misalnya, mereka dapat mengenakan pakaian dengan pesan-pesan politik atau pakaian yang mendukung gerakan sosial tertentu.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini