Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Aku masih Menunggu
16 Juli 2018 13:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Tulisan dari Pentagon Tampubolon tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Dan disaat sepi memanggilku, tak sedikit pun terdengar langkah kaki dan suara yang kunanti itu, aku masih terdiam dan merenung, membayangkan seandainya ada seseorang yang bisa menemani, hiasi malam-malam sepi.
ADVERTISEMENT
Saat hujan jatuh pada batu itu, nada sepi itu semakin terasa, dan tak lama kemudian membelahnya jadi batu-batu kecil yang menandakan penantian itu adalah soal waktu dan harapan.
Menunggu itu memang uji sabarku, yang mengajarkan bahwa aku harus bermain dengan detik jam dan harapan baru.
Menghitung hari, selalu sabar menanti