Gaji ASN Dulu dan Sekarang: Dulu Naik Sepeda Onthel, Sekarang Naik Mobil Mewah

Hermas Hermawan
Freelance content writer sekaligus copywriter di Markaz Copywriter Indonesia. Pembelajar cepat dan gandrung dengan Digital Marketing. Lulusan UNS 2008.
Konten dari Pengguna
16 September 2022 13:46 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hermas Hermawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN). Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN). Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Peristiwa ASN yang menendang motor seorang perempuan baru-baru ini menjadi perbincangan hangat. Kita semua tentu berpikir, bagaimana seorang abdi negara menjadi congkak dan menyerang warga yang selama ini mereka layani? Ada pendapat bahwa ‘jumawa’ nya para oknum ini karena sistem ASN zaman sekarang yang membuat mereka manja. Mulai dari gaji tetap, seabrek tunjangan sampai dana pensiun yang bikin karyawan swasta kelas bawah geleng-geleng kepala.
ADVERTISEMENT
Itu ASN zaman sekarang. Bagaimana dengan ASN zaman dahulu? Apakah mereka juga jumawa seperti itu? Atau bagaimana? Nah, untuk kamu yang tertarik bagaimana nasib ASN zaman dulu dan sekarang, mari masuk ke mesin waktu dan mengintip perbandingan nasib ASN zaman dulu dengan ASN di hari ini.

Siapa yang disebut dengan ASN?

ASN merupakan singkatan Aparatur Sipil Negara. Pegawai ASN bekerja untuk pemerintahan. Tugas ASN adalah melaksanakan kebijakan publik yang telah dibuat Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. ASN juga bertugas untuk memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Yang termasuk ASN adalah PNS dan PPTK. PNS adalah pegawai Negeri Sipil sedangkan PPPK adalah pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.
ASN dengan seragam Korpri

Perbedaan Nasib ASN dulu dan Sekarang

ASN atau Aparatur Sipil Negara merupakan salah satu pekerjaan impian di Indonesia. Bagaimana tidak, berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara (BKN) tahun 2019, jumlah pelamar mencapai lebih dari 4.4 juta jiwa. Dan di tahun 2021, jumlah pelamar melonjak menjadi 4.5 juta jiwa.
ADVERTISEMENT
Tapi, tahukah kamu kapan profesi ASN itu ada? Ternyata, ASN sudah ada di masa awal kemerdekaan Indonesia. Dan ASN pertama yang tercatat adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada tahun 1940.

Perbedaan ASN dulu dan sekarang

Yang paling terlihat dari ‘nasib’ ASN dulu VS sekarang adalah proses seleksinya. Jika dulu semuanya diadakan serba tertutup, maka di hari ini, semuanya serba (uhuk) terbuka dan transparan.
Dulu peserta tidak bisa melihat siapa saja, berapa orang yang ikut seleksi dan bagaimana verifikasinya. Semuanya serba tidak jelas.
Sehingga, ini memungkinkan terjadinya banyak kecurangan. Mulai dari bocornya soal sampai suap menyuap. Dulu, jika seseorang sudah punya ‘orang dalam’, maka mudah sekali menjadi ASN.
Sekarang semua sudah berubah. Seluruh proses dan nama-nama yang mengikuti seleksi ASN bisa diketahui. Bahkan prosesi tes nya juga dapat diikuti lewat website resmi.
ADVERTISEMENT
Dulu, ASN hanya terdapat di tanah jawa saja. Sekarang, ASN sudah banyak yang dikirim ke luar pulau jawa. Tidak hanya itu, di hari ini sudah tak terhitung putra-putri daerah yang menjadi ASN dan ikut membangun daerahnya untuk menjadi lebih baik.
Dulu, ASN bukan pekerjaan yang mentereng. Sebab, golongan paling rendah di awal tahun 90-an berkisar Rp. 12.000. Dan golongan paling tinggi adalah sekitar Rp. 120.000.
Gaji tersebut naik di tahun 1993. Menjadi Rp. 78.000 untuk golongan rendah dan Rp. 537.600 untuk golongan tinggi.
Memasuki era tahun 2000, wajah para ASN mulai bersinar karena gaji mereka terus dinaikkan, bahkan dua tahun sekali (tahun 2000 - 2007) dan sekali setahun (2007 - 2015).
ADVERTISEMENT
Hingga tahun 2022 ini, besaran paling rendah dari gaji ASN adalah sekitar Rp. 1.560.000 dan Rp. 5.901.200 di level tertinggi. Angka itu masih di luar tunjangan yang diterima setiap bulannya.

Generasi Z tidak mau jadi ASN

Meski mendapat gaji yang lumayan, tunjangan serta uang pensiun, namun ternyata sebagian besar generasi Z tidak ingin menjadi ASN. Ini karena generasi Z lebih menginginkan pekerjaan dengan upah yang lebih besar & jenjang karir yang lebih baik. Alasan lainnya, karena mereka tidak ingin pekerjaan yang begitu-begitu saja.

Kesimpulan

Sejarah ASN adalah sejarah panjang negeri ini. Berbagai kemudahan yang diberikan pemerintah kepada ASN seharusnya membuat ASN makin berkualitas dan makin mampu bekerja untuk membangun negara ini menjadi lebih baik. Kalau kamu bagaimana, apakah kamu ingin menjadi ASN?
ADVERTISEMENT