Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cerita di Balik Huru-hara Stasiun Manggarai
3 Juni 2024 11:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Abdullah Syamil Iskandar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Stasiun Manggarai, salah satu stasiun tersibuk di Jakarta, selalu menjadi saksi bisu dari keramaian dan kesibukan yang tak pernah berhenti. Setiap hari, orang-orang bergegas mengejar waktu, beradu cepat dengan detik yang terus berdetak untuk mendapatkan kereta yang tepat waktu. Selama seminggu terakhir, saya menghabiskan waktu untuk mengabadikan momen-momen yang terjadi di stasiun ini, selama satu minggu setiap hari dengan jam yang berbeda-beda, di antara pagi, sore, dan malam.
Pagi hari di Stasiun Manggarai, tepatnya jam 07.00 hingga 10.00 WIB menjadi saksi bisu kesibukan luar biasa. Minggu pertama diwarnai dengan keramaian yang luar biasa di setiap peron. Banyak orang yang transit di Stasiun Manggarai untuk berpindah kereta menuju berbagai tujuan. Bagi mereka, kelincahan menjadi kunci utama. Jika tidak berlari, mereka akan terjebak dalam antrean panjang untuk naik atau turun tangga, dan tertinggal kereta yang sudah penuh sesak.
Para penumpang yang menunggu kereta datang memanfaatkan waktu untuk menghilangkan kejenuhan yang sesekali menyapa. Bermain gawai menjadi teman setia mereka saat jenuh. Ada yang asyik dengan dunia maya, mendengarkan musik menggunakan earphone, menonton video, membaca berita terbaru, atau sekadar bermain media sosial.
Salah satu tempat favorit pengunjung di Stasiun Manggarai adalah ruang pengisian daya untuk gawai. Ruang ini terletak di sudut stasiun dan menjadi favorit karena tidak hanya menyediakan fasilitas pengisian daya, tetapi juga menjadi tempat untuk bercanda dengan teman atau sekadar menonton film favorit sambil duduk santai
Stasiun Manggarai menawarkan pemandangan unik dengan jalur peron yang berada di atas lantai tinggi, memperlihatkan gedung-gedung dan permukiman kota Jakarta. Tempat ini menjadi spot favorit penumpang untuk menikmati keindahan kota, terutama saat senja tiba. Di lantai atas, banyak penumpang yang memanfaatkan momen matahari terbenam di langit Jakarta dengan mengabadikannya menggunakan gawai masing-masing.
Tak hanya manusia yang menikmati hiruk pikuk Stasiun Manggarai. Kucing-kucing liar pun sesekali terlihat tertidur pulas di lantai stasiun, tak terusik oleh keramaian di sekitar mereka. Kehadiran mereka membawa nuansa hangat di tengah kesibukan, menjadi pengingat bahwa di balik hiruk pikuk kota, selalu ada ruang untuk ketenangan.
ADVERTISEMENT
Jumat pagi di Stasiun Manggarai. Keramaian tak lagi sepadat sebelumnya. Gelombang manusia yang biasa memadati peron kini mulai menipis. Suasana terasa lebih lengang, menandakan peralihan menuju akhir pekan.
Di tangga, eskalator, dan lift, antrean tak lagi mengular panjang. Petugas loket terlihat lebih santai, melayani para penumpang dengan senyuman dan keramahan. Di gerbang masuk, pemeriksaan tiket tak lagi riuh dengan suara kartu yang ditempelkan. Suasana terasa lebih tenang. Di peron, kereta-kereta masih datang dan pergi, mengantarkan para penumpang menuju berbagai tujuan.
Namun, gerbong-gerbong tak lagi penuh sesak. Para penumpang dapat duduk dengan leluasa, bahkan beberapa gerbong terlihat kosong. Ada yang asyik bermain gawai, membaca buku, atau sekadar melamunkan rencana akhir pekan. Beberapa orang duduk santai atau berdiri di sudut stasiun yang sejuk ber-AC, menikmati suasana Stasiun Manggarai sambil bermain gawai. Kadang-kadang, Stasiun Manggarai juga menjadi tempat yang cocok untuk melamun atau sekadar tenang menikmati suasana ramai sambil menunggu kereta yang ditunggu tiba.
Pada akhirnya yang ditunggu hanyalah suara operator stasiun Manggarai dengan pengeras suara yang menggema di seluruh ruang stasiun terdengar, "Kereta akan memasuki peron, harap perhatikan langkah."
ADVERTISEMENT
Yang ditunggu akhirnya tiba. Seiring deru kereta yang semakin dekat. Puluhan pasang mata tertuju pada pintu gerbong yang perlahan terbuka.
Di balik hiruk pikuk penumpang yang bergegas menaiki kereta, terukir berbagai ekspresi di wajah penumpang. Stasiun Manggarai, lebih dari sekadar perhentian kereta api. Di sini, terjalin cerita manusia dari berbagai latar belakang, dengan tujuan dan harapan yang berbeda-beda.