Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Potret Nyata Kebudayaan Urban Film Juang Manyala
22 Januari 2022 14:35 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Pandu Pribadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu film yang menggambarkan potret nyata kebudayaan urban adalah film Juang Manyala. Secara singkat film ini berkisah tentang kebudayaan rantau yang ada di Indonesia, film ini menceritakan seorang anak yang lulus dalam seleksi perguruan tinggi dan akan pergi merantau. Perasaan senang pun meliputi anak tersebut dan keluarganya.
ADVERTISEMENT
Namun, menjelang kepergian anaknya, sang ayah merasakan kesedihan dan kehilangan atas anaknya yang akan merantau. Film ini menggambarkan salah satu potret urban di dalam keluarga yang harus melepas salah satu anggota keluarganya untuk merantau.
Matrikulasi perguruan tinggi merupakan hasil yang memuaskan jika seseorang berhasil dan lolos seleksi masuk perguruan tinggi tersebut. Dengan masuknya anak ke perguruan tinggi kemungkinan dapat menaikan keluarga ke derajat sosial yang lebih tinggi, dan kemungkinan sukses yang lebih mudah.
Jika ditinjau dari semiotika model Roland Barthes temuan makna denotasi dalam film tersebut banyak menggambarkan bentuk-bentuk kegelisahan seorang laki-laki. Sedangkan temuan makna konotasi yang terdapat dalam film tersebut adalah bagaimana upaya seorang ayah merelakan anaknya yang merantau untuk meneruskan ke perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT
Peristiwa-peristiwa ini kerap terjadi dan lalai dari ingatan bagaimana orangtua yang sangat mencintai anaknya. Ada pun mitos yang muncul adalah bahwa anggapan masuk perguruan tinggi negeri favorit adalah keberhasilan yang sangat luar biasa dalam hidup, sehingga hal tersebut menjadi pilihan yang harus mengalahkan pilihan-pilihan yang lain.
Seperti pada salah satu scene yang menggambarkan Adin dengan kedua orangtuanya sedang melihat laptop dan membuka sesuatu di laptop secara bersamaan. Mereka melihat pengumuman hasil seleksi yang diikuti oleh Adin di laptop dan melihatnya dengan keadaan hati yang tegang. Asumsi ini mendukung keberadaan mitos tersebut.
Keberhasilan film Juang Manyala juga tidak lepas dari soundtrack-nya yang cukup kuat, lagu yang dibawakan oleh Cholil Mahmud dan Gardika Gigih ini berhasil menjadi kekuatan tersendiri dalam film yang disutradarai oleh Aco Tenriyagelli.
ADVERTISEMENT
Diperankan oleh Rachel Amanda Aurora (Adin), Teuku Rifku Wikana (Bapak), juga Riny Hamid (Ibu) ini, Juang Manyala sangat merefleksikan keberadaan mitos tersebut dan kebudayaan urban yang ada di Indonesia.