Konten dari Pengguna

12 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Dipakai Bersamaan

Perawatan Pria
Membahas artikel tentang perawatan diri pria
29 Desember 2024 6:11 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Perawatan Pria tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan. Foto: Pexels/Polina Kovaleva
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan. Foto: Pexels/Polina Kovaleva
ADVERTISEMENT
Daftar kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan sangat penting diketahui khalayak. Sebelum membeli produk tertentu, maka disarankan untuk mengecek kandungannya terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Hal ini menjadi penting mengingat terdapat beberapa kandungan skincare apabila digunakan secara bersamaan, maka dapat berisiko menyebabkan iritasi hingga kerusakan kulit. Apalagi jika skincare tersebut mengandung bahan aktif dalam dosis tinggi.
Padahal, penggunaan skincare yang tepat bisa membuat wajah tampak lebih sehat dan berseri. Apalagi diimbangi dengan pemakaian yang rutin, dapat membuat kulit wajah menjadi cerah.

Mengenal Skin care

Ilustrasi kandungan skin care yang tidak boleh dipakai bersamaan. Foto: Pexels/PNW Production
Skincare adalah produk perawatan kulit yang memiliki tujuan mulai dari menenangkan, memulihkan, memperbaiki, hingga melindungi kulit.
Mengutip dari buku Sebuah Buku tentang Covid-19 karya Septi Kustiana (2021: 2), skincare adalah serangkaian perawatan untuk mendukung kesehatan kulit manusia, khususnya kulit wajah.
Hingga saat ini, terdapat banyak produk skincare dengan berbagai kandungan di dalamnya yang dijual di pasaran. Penggunaan skincare pada dasarnya tidak hanya dilakukan oleh wanita saja, tetapi juga oleh pria yang ingin memiliki kulit sehat.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari laman Everyday Health, terdapat sejumlah manfaat menggunakan skincare, antara lain:

Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Dipakai Bersamaan

Ilustrasi kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan. Foto: Pexels/ROMAN ODINTSOV
Sebelum memakai skincare, maka sebaiknya ketahui kandungannya terlebih dahulu. Pada dasarnya, ada kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan.
Jika dipakai bersamaan, interaksi antar bahan aktifnya dapat menimbulkan iritasi. Selain itu, bisa juga mengurangi efektivitas bahkan bisa merusak kulit.
Meski begitu, pastikan untuk tetap bijak dalam menggunakan skincare dan tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan kulit masing-masing.
Berikut adalah beberapa kandungan skincare yang tidak boleh dicampur maupun digunakan secara bersamaan agar kulit wajah menjadi sehat dan cerah maksimal.
ADVERTISEMENT

1. Niacinamide dan Asam Askorbat (Vitamin C)

Baik niacinamide maupun vitamin C, saling memiliki fungsi untuk mencerahkan kulit. Namun, jika dipakai bersamaan, maka manfaatnya tidak akan terasa maksimal atau malah dapat mengurangi manfaat pencerahan kulit dari vitamin C.
Padahal niacinamide bermanfaat untuk memperkuat penghalang kulit dan mengurangi kemerahan.
Untuk menghindari potensi interaksi tersebut, disarankan untuk menggunakan niacinamide pada waktu yang berbeda dengan vitamin C. Misalnya, menggunakan vitamin C di pagi hari dan niacinamide di malam hari.
Meskipun kombinasi niacinamide dan vitamin C tidak selalu bermasalah secara signifikan, beberapa studi telah menunjukkan bahwa niacinamide dapat bereaksi dengan asam askorbat dan mengubahnya menjadi niacin yang dapat menyebabkan kemerahan dan iritasi pada kulit sensitif.

2. Retinol dan Asam Hidroksi (AHA/BHA)

Kombinasi retinol dan asam hidroksi (AHA/BHA) merupakan kandungan skincare yang sama-sama memiliki sifat eksfoliasi yang kuat.
ADVERTISEMENT
Retinol berfungsi untuk mempercepat pergantian sel, sementara AHA dan BHA mengangkat sel-sel kulit mati dari permukaan kulit dan pori-pori.
Maka dari itu, penggunaan kedua kandungan ini secara bersamaan dapat meningkatkan risiko iritasi, kemerahan, dan pengelupasan kulit.
Untuk mendapatkan manfaat dari kedua kandungan ini tanpa risiko iritasi yang tinggi, disarankan untuk menggunakan AHA atau BHA di pagi hari dan retinol di malam hari.

3. Retinol dan Vitamin C

Retinol dan vitamin C sama-sama memiliki sifat yang sangat aktif. Sehingga, penggunaan kedua kandungan ini secara bersamaan juga dapat menyebabkan iritasi kulit.
Hal ini tidak terlepas dari adanya perbedaan pH yang signifikan di antara yang signifikan antara retinol dan vitamin C bisa mengurangi efektivitas keduanya.
Retinol merupakan turunan dari vitamin A dan dikenal dengan kemampuannya untuk mengatasi tanda-tanda penuaan atau dapat mempercepat regenerasi sel.
ADVERTISEMENT
Sedangkan vitamin C merupakan sebuah antioksidan kuat yang membantu mencerahkan dan meratakan warna kulit, keduanya sangat populer dalam perawatan kulit.
Namun, menggunakan keduanya secara bersamaan dapat menyebabkan iritasi kulit. Agar terhindar dari risiko tersebut, maka bisa menggunakan vitamin C di pagi hari untuk melindungi kulit dari kerusakan antioksidatif, kemudian menggunakan retinol di malam hari untuk mendukung regenerasi kulit.

4. AHA dan BHA dengan Vitamin C

Pada dasarnya, AHA dan BHA adalah kandungan yang sangat bagus digunakan untuk melakukan eksfoliasi karena sangat efektif untuk mengangkat sel kulit mati.
Namun, ketika AHA dan BHA dipakai bersamaan dengan vitamin C, efektivitas keduanya bisa berkurang.
Hal ini terjadi karena vitamin C memiliki pH rendah yang dapat terganggu jika dipakai bersamaan dengan AHA dan BHA, serta pH asam dari AHA dan BHA mampu mengurangi stabilitas vitamin C.
ADVERTISEMENT
Bahkan juga dapat mengakibatkan penurunan efek positif yang diharapkan dari kedua bahan tersebut terhadap kulit.

5. Benzoil Peroksida dan Retinol

Benzoil peroksida dan retinol merupakan dua kandungan aktif dalam skincare yang juga disarankan untuk tidak digunakan bersamaan.
Benzoil peroksida biasanya digunakan untuk mengobati jerawat dengan cara membunuh bakteri penyebab jerawat dan mengurangi peradangan. Sementara itu, retinol sering kali digunakan untuk mengatasi tanda-tanda penuaan dan jerawat.
Kendati demikian, penggunaan kedua bahan ini secara bersamaan dapat menurunkan efektivitas retinol dan meningkatkan risiko iritasi pada kulit.
Solusinya adalah menggunakan benzoil peroksida di pagi hari dan retinol di malam hari untuk menghindari interaksi yang merugikan bagi kulit.

6. Asam Salisilat dan Asam Glikolat

Menggunakan skincare dengan kandungan asam salisilat dan asam glikolat secara bersamaan dapat menyebabkan iritasi dan kemerahan karena sama-sama mengandung bahan aktif yang keras bagi kulit.
ADVERTISEMENT
Asam salisilat yang merupakan BHA (Beta Hydroxy Acid) yang efektif untuk eksfoliasi dalam, mengurangi produksi minyak, dan mengatasi jerawat.
Sementara, asam glikolat yakni AHA (Alpha Hydroxy Acid) merupakan kandungan yang bekerja untuk mengelupas kulit permukaan dan merangsang regenerasi sel.
Untuk menghindari risiko tersebut, maka disarankan untuk menggunakan produk yang mengadung salah satu dari asam salisilat atau asam glikolat di pagi hari dan yang lainnya di malam hari, atau menggunakan keduanya masing-masing pada hari yang berbeda.

7. Vitamin C dan Benzoil Peroksida

Benzoil peroksida dan vitamin C juga dianjurkan untuk tidak digunakan secara bersamaan. Hal ini karena benzoil peroksida dapat mengoksidasi vitamin C, sehingga mampu mengurangi manfaatnya untuk perawatan kulit.
Sebaliknya, benzoil peroksida juga dapat kehilangan efektivitasnya jika dipakai bersamaan dengan vitamin C. Solusi terbaiknya adalah menggunakan kedua bahan ini pada waktu yang berbeda.
ADVERTISEMENT

8. Benzoil Peroksida dan Hidrokuinon

Hidrokuinon pada dasarnya merupakan kandungan yang digunakan untuk mencerahkan kulit dan mengatasi hiperpigmentasi, sementara benzoil peroksida bertujuan untuk mengobati jerawat.
Menggunakan kedua kandungan ini secara bersamaan dapat mengakibatkan risiko serius pada kulit seperti munculnya noda pada kulit, kemerahan, hingga iritasi parah.
Oleh karena itu, disarankan untuk tidak mencampurkan keduanya dalam satu produk skincare. Hal ini guna menghindari efek negatif tersebut. Saat ini penggunaan hidrokuinon juga dilarang dalam kosmetik karena menimbulkan efek samping yang berbahaya.

9. Retinol dan Asam Salisilat

Pada umumnya, kombinasi antara retinol dan asam salisilat, mirip dengan campuran produk perawatan kulit lainnya yang cenderung mengurangi efektivitasnya.
Kendati demikian, disarankan untuk tidak mencampur penggunaan retinol dengan asam salisilat. Hal ini karena keduanya dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan iritasi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, juga dapat meningkatkan produksi minyak kulit dan membuat kulit wajah lebih rentan terhadap jerawat.

10. Pembersih Wajah dan Vitamin C

Biasanya, produk perawatan kulit yang mengandung vitamin C digunakan di pagi hari untuk melindungi kulit dari sinar matahari dan mengurangi tanda-tanda penuaan.
Vitamin ini dapat memberikan hasil terbaik saat digunakan bersamaan dengan produk yang memiliki pH rendah. Namun, disarankan untuk menghindari mencampurkan vitamin C dengan pembersih wajah yang mengandung pH tinggi.
Hal ini karena dapat mengurangi kemampuan kulit untuk menyerap vitamin tersebut. Akibatnya, perlindungan kulit dari radikal bebas oleh vitamin C dapat berkurang.

11. Niacinamide dan AHA

Niacinamide merupakan bentuk vitamin B3 yang dikenal dapat memperbaiki kulit kering atau rusak dengan meningkatkan elastisitasnya.
Agar kulit mendapatkan manfaat dari niacinamide secara maksimal, maka sebaiknya tidak menggunakannya bersamaan dengan AHA.
ADVERTISEMENT
Hal ini karena ketika niacinamide dicampur dengan AHA, maka dapat terbentuk asam nikotinat yang bisa menyebabkan iritasi pada kulit. Oleh karena itu, penggunaan niacinamide lebih efektif saat kulit memiliki keseimbangan pH yang netral.

12. Retinol dan Asam Glikolat

Asam glikolat pada dasarnya bermanfaat untuk mengangkat sel-sel kulit mati dari permukaan kulit. Sementara, retinol efektif sebagai eksfoliator untuk mengurangi dan mencegah jerawat.
Namun, penggunaan produk skincare yang mengandung asam glikolat maupun retinol secara bersamaan dapat menyebabkan iritasi kulit yang sering kali ditandai dengan kulit kering dan merah.
Untuk menghindari risiko iritasi tersebut, maka disarankan untuk menggunakan kedua kandungan ini secara bergantian. Misalnya, menggunakan asam glikolat di pagi hari dan retinol di malam hari.
Demikian, itulah kumpulan daftar kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan. Hal ini lantaran dapat memberikan pengaruh buruk pada kesehatan kulit. (SUCI)
ADVERTISEMENT