Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 Ā© PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Perbedaan Bintara dan Tamtama dalam Ranah Profesi TNI dan POLRI
3 Agustus 2023 9:26 WIB
Ā·
waktu baca 3 menitTulisan dari Perbedaan Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi polisi. Foto: ANTARA FOTO/Rahmad](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1586233379/nusg9kdvmf78oqudmfap.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Bekerja Sebagai TNI susunan Dyah Novieta Handayani (2008), dalam ranah TNI , pangkat Bintara tingkatnya lebih tinggi dibandingkan Tamtama. Namun, keduanya sama-sama memiliki karakteristik dan persyaratan khusus dalam proses seleksinya.
Sementara dalam ranah Kepolisian, Bintara berada satu tingkat di atas Akpol dan satu tingkat di bawah Tamtama. Bintara diperuntukkan bagi tamatan SMA/MA/SMK.
Perbedaan Bintara dan Tamtama bisa diamati dari jenis lencana, pangkat, kesulitan proses seleksi, dan lainnya. Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Perbedaan Bintara dan Tamtama
Pangkat Bintara dan Tamtama di ranah TNI dan Polri sebenarnya berbeda. Berikut penjelasannya yang bisa Anda simak:
1. Bintara
Di ranah militer, Bintara memiliki tingkatan pangkat tertentu. Pangkat terendahnya adalah Sersan Dua (Serda), sedangkan pangkat tertingginya adalah Pembantu Letnan Satu (Peltu).
ADVERTISEMENT
Jika diurutkan, kepangkatan Bintara terdiri dari Sersan Dua (Serda), Sersan Satu (Sertu), Sersan Kepala (Serka), Sersan Mayor (Serma), Pembantu Letnan Dua (Pelda), dan Pembantu Letnan Satu (Peltu). Pangkat Pelda dan Peltu digolongkan ke dalam Bintara Tinggi, disingkat Bati.
Tanda pangkat Serda hingga Serma sama seperti tanda pangkat Kopral, yaitu huruf V. Tanda tersebut berwarna kuning dan dipasang pada kedua lengan atas baju seragam.
Sedangkan pangkat insinia Bati berbentuk seperti huruf W terbalik. Tanda tersebut berwarna kuning dan dipasang di bagian pundak.
Dalam ranah Kepolisian, Bintara sering juga disebut brigader polisi (Brigpol). Untuk penerimaan brigader polisi perempuan biasanya memiliki sebutan khusus, yaitu penerimaan Polwan (polisi wanita).
Mengutip buku Babon Sukses Tes TNI POLRI susunan Tim Gana Eduka (2020), ada banyak seleksi Bintara yang bisa diikuti calon anggota, di antaranya Bintara Umum, Bintara Teknik Informatika, Bintara Kimia, Bintara Musik, Bintara Penerbang (Pilot), Bintara Dakwah Islam, Bintara Perawat, Bintara Tata Boga, Bintara Teknologi Tekstil, dan Bintara Pelayaran/Perkapalan.
ADVERTISEMENT
2. Tamtama
Dalam hierarki militer, Tamtama berada di jenjang yang paling bawah. Pangkat ini berlaku bagi anggota TNI AD, AU, maupun AL.
Golongan pangkat Tamtama ada dua, yakni Prajurit dan Kopral. Urutan kepangkatannya dari terendah hingga tertinggi adalah Prajurit Dua (Prada), Prajurit Satu (Pratu), Prajurit Kepala (Praka), Kopral Dua (Kopda), Kopral Satu (Koptu), dan Kopral Kepala (Kopka).
Tanda pangkat Tamtama berwarna merah dan dipasang pada kedua lengan atas baju seragam. Bentuk strip (gratis) diperuntukkan bagi Prajurit, sedangkan bentuk huruf āVā diperuntukkan bagi Kopral.
Di ranah Polri, Tamtama adalah golongan pangkat kepolisian yang paling rendah. Beberapa jabatan yang tergolong sebagai Tamtama adalah Bhayangkara Dua (Bharada), Bhayangkara Satu (Bharatu), dan Ajudan Brigadir Polisi Satu (Briptu).
ADVERTISEMENT
Apa Bisa dari Tamtama ke Bintara?
Seorang Tamtama bisa naik ke golongan Bintara apabila dianggap memiliki kemampuan yang memadai. Apabila statusnya sebagai Kopral Kepala, maka ia harus melanjutkan pendidikan ke Sekolah Calon Bintara (Secaba) terlebih dahulu.
Namun, tidak semua Kopral Kepala bisa masuk ke Secaba. Hanya mereka yang dinilai memiliki kecakapan dan kemampuan untuk menjadi Bintara.
Ketentuan ini juga berlaku bagi Pembantu Letnan Satu (Peltu) yang ingin naik pangkat menjadi Perwira. Ia berkesempatan untuk dipromosikan, selama memenuhi persyaratan dan kecakapan yang ada.
Tugas Tamtama Polri
Setelah lulus tahapan seleksi, seorang calon Tamtama diwajibkan untuk mengikuti pendidikan kemiliteran. Tujuan pendidikan tersebut, yaitu untuk membentuk Insan Bhayangkara yang memiliki sikap, perilaku, pengetahuan, dan keterampilan yang memadai.
ADVERTISEMENT
Seorang Tamtama Polri wajib memiliki kemampuan dasar Brimob/Polair didukung yang dengan kondisi fisik yang samapta. Ada banyak tugas yang dimiliki oleh seorang Tamtama dalam menjalankan profesinya.
Mereka bertugas sebagai pemelihara Kantibnas, penegak hukum, pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat yang profesional, bermoral, modern, unggul, humanis, dan dipercaya masyarakat.
(MSD)