Konten dari Pengguna

Perbedaan Masyaallah dan Subhanallah beserta Penggunaannya

Perbedaan Kata
Membahas perbedaan kata secara mendalam.
6 Juni 2023 9:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Perbedaan Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan masyaallah dan subhanallah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan masyaallah dan subhanallah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Membiasakan diri mengucapkan kalimat thayyibah dapat mencegah dari segala keburukan dan musibah. Bahkan, kalimat tersebut juga bisa menjadi sedekah yang dapat mendatangkan pahala.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Yuk Ucapkan Subhanallah susunan Dian K (2019), mengucapkan kalimat thayyibah juga merupakan adab berbicara yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Umat Muslim bisa mengucapkannya saat terlibat percakapan sehari-hari dengan orang lain.
Ada beberapa kalimat thayyibah yang bisa diucapkan, salah satunya yaitu masyaallah dan subhanallah. Kedua kalimat tersebut memiliki arti yang berbeda.
Perbedaan masyaallah dan subhanallah juga bisa dilihat pada tulisan, makna, dan cara penggunaannya. Seperti apa? Simak panduan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Perbedaan Masyaallah dan Subhanallah

ilustrasi perbedaan masyaallah dan subhanallah. Foto: Billion Photos/Shutterstock
Sebenarnya, perbedaan masyaallah dan subhanallah terletak pada makna dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya termasuk kalimat thayyibah yang dapat mendatangkan pahala Allah SWT.
Masyaallah diartikan sebagai sesuatu yang dikehendaki oleh Allah SWT, sedangkan subhanallah artinya maha suci Allah. Kalimat masyaallah diucapkan ketika melihat sesuatu yang menakjubkan, sementara subhanallah diucapkan ketika melihat sesuatu yang buruk.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kalimat subhanallah juga bisa diucapkan ketika melihat sesuatu yang mengherankan atau menimbulkan kesalahpahaman. Misalnya ketika Abu Hurairah pernah bertemu Nabi Muhammad SAW dalam kondisi junub. Lalu, Abu Hurairah pergi mandi tanpa pamit.
Setelah balik, Nabi Muhammad SAW bertanya, mengapa tadi dia pergi. Kata Abu Hurairah: “Aku junub, dan aku tidak suka duduk bersama Anda dalam keadaan tidak suci.” Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda: “Subhanallah, sesungguhnya Muslim itu tidak najis.”

Arti MasyaAllah dan Penggunaannya

Ilustrasi arti masyaallah. Foto: Shutter Stock
Mengutip buku Panduan A-Z Memahami Alquran karya Mokhtar Stork (1999), kalimat masyaallah memiliki arti sesuatu yang dikehendaki oleh Allah. Kalimat Ini mencerminkan kemampuan umat Muslim untuk menerima segala keputusan yang berasal dari-Nya, setelah mengusahakan segala upaya.
ADVERTISEMENT
Ketika melakukan suatu pekerjaan, seseorang bisa mengucapkan kalimat “masyaallah laa quwwata illa billah”. Kalimat ini dapat menumbuhkan kepercayaan dan ketundukan kepada Allah SWT.
Selain itu, kalimat masyaallah juga merupakan sunnah Rasulullah SAW. Suatu hari, Nabi SAW berkata pada Amir bin Rabi’ah r.a., “Mengapa engkau tidak mendoakan keberkahan ketika melihat hal menakjubkanmu?” (HR. Ahmad)
Mengacu pada hadits tersebut, umat Muslim pun dianjurkan untuk mengucapkan kalimat masyaallah atau masyaallah tabarakallah. Tujuannya, yaitu untuk mengakui segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT.
Dijelaskan dalam buku Akidah Akhlak untuk Kelas IV MI karya Ahmad Kusaeri, kalimat masyaallah sebaiknya diucapkan ketika menyaksikan sesuatu yang membuat takjub. Misalnya ketika melihat pemandangan alam yang indah, melihat paras yang cantik, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Kalimat tersebut merupakan pujian yang ditujukan kepada Allah sekaligus sebagai doa untuk memohon keberkahan-Nya. Melalui kalimat ini, umat Muslim dapat menyadari bahwa segala sesuatu yang ada di bumi ini merupakan kuasa Allah SWT.

Arti Subhanallah dan Penggunaannya

Ilustrasi arti subhanallah. Foto: Shutter Stock
Secara bahasa, subhanallah artinya mahasuci Allah. Subhanallah termasuk kalimat tasbih yang bisa dibaca sebagai lantunan dzikir.
Dijelaskan dalam buku Seri Kalimat Thayyibah: Subhanallah susunan Ririn Astutiningrum (2018), umat Muslim dianjurkan untuk mengucapkan kalimat tasbih ketika melihat keburukan. Tujuannya, yaitu untuk mensucikan Allah dari segala sifat keburukan.
Allah SWT berfirman yang artinya: “Dan mengapa kamu tidak berkata di waktu mendengar kabar bogong itu. Sekali-kali tidak pantas bagi kami mengatakan ini. Mahasuci Allah, ini adalah dusta yang besar.” (An-Nur: 16)
ADVERTISEMENT
Selain itu, kalimat subhanallah juga menggambarkan pengakuan seorang hamba kepada Allah yang suci dari segala aib. Allah adalah satu-satunya dzat yang maha perkasa melebihi makhluk-makhluk-Nya.
Dalam Surat Ali Imran ayat 41, Allah SWT berfirman yang artinya: Berkata Zakariya: "Berilah aku suatu tanda (bahwa isteriku telah mengandung)". Allah berfirman: "Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari".
Rasulullah SAW mengungkapkan bahwa kalimat tasbih sangat disukai oleh Allah SWT. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda yang artinya:
“Dua kalimat yang ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan, dan disukai Allah Yang Maha Pengasih, yaitu kalimat ‘Subhanallah wabihamdihi, subhanallahil ‘azhim’ (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya, Mahasuci Allah Yang Maha Agung).” (HR Bukhari Muslim)
ADVERTISEMENT
(MSD)