Perbedaan Qada dan Qadar beserta Contohnya dalam Kehidupan Nyata

Perbedaan Kata
Membahas perbedaan kata secara mendalam.
Konten dari Pengguna
22 Mei 2023 14:16 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Perbedaan Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi takdir. Foto: Billion Photos/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi takdir. Foto: Billion Photos/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Qada dan qadar adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan takdir Allah SWT. Iman kepada qada dan qadar berarti percaya bahwa Allah SWT telah menentukan segala sesuatu bagi makhluk-Nya.
ADVERTISEMENT
Berkaitan dengan hal ini, Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya yang berbunyi:
“Sesungguhnya seseorang itu diciptakan dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah, 40 hari menjadi segumpal darah, 40 hari menjadi gumpal daging kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh di dalamnya dan menuliskan empat ketentuan, yakni tentang rezekinya, ajalnya, amal perbuatannya, dan sengsara atau bahagianya.” (HR. Bukhari Muslim)
Melalui hadits tersebut, dapat dipahami bahwa qada dan qadar adalah ketetapan Allah SWT yang sifatnya universal. Keduanya berbeda, namun saling terikat dan tidak bisa dipisahkan.
Perbedaan qada dan qadar kerap tidak dipahami oleh umat Muslim, khususnya bagi yang masih awam. Agar lebih memahaminya, simaklah penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.
ADVERTISEMENT

Pengertian Qada dan Qadar

Ilustrasi qada dan qadar. Foto: Shutterstock
Untuk mengetahui perbedaan qada dan qadar, Anda perlu memahami definisinya terlebih dahulu. Dirangkum dari buku Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak Mts susunan Drs. H. Masan AF, M.Pd, berikut uraiannya:

1. Qada

Secara bahasa, qada artinya ketentuan. Sedangkan secara istilah, qada adalah ketentuan Allah yang bersifat umum dan berlaku bagi semua makhluk.
Maksud dari kata “umum” dalam definisi tersebut adalah segala sesuatu yang terjadi secara universal dan berkiblat pada hukum alam. Misalnya tentang hukum kegagalan dan keberhasilan, hukum air yang mengalir ke tempat terendah, dan lain-lain.
Para ulama menuturkan, qada ini erat kaitannya dengan hukum azali, di mana hukum tersebut telah ada sebelum manusia diciptakan. Hukum azali telah tertulis dalam lauhul mahfuz.
ADVERTISEMENT

2. Qadar

Secara bahasa, qadar artinya ketetapan atau ukuran. Sedangkan secara istilah, qadar adalah perwujudan ketentuan atau hukum Allah (qada) atas semua makhluk-Nya jika syarat-syaratnya terpenuhi.
Qadar sifatnya lebih spesifik. Biasanya, qadar didasarkan pada ikhtiar dan doa seseorang yang ditujukan kepada Allah SWT. Misalnya tentang takdir keberhasilan yang didapat dari kerja keras.
Seseorang yang rajin belajar tentu akan memperoleh keberhasilan di masa depan. Namun, bentuk keberhasilan tersebut tidak hanya satu. Misalnya keberhasilan menjadi juara kelas, lomba menulis, dan lain-lain.

Perbedaan Qada dan Qadar

Ilustrasi berdoa. Foto: Shutter Stock
Sederhananya, qada adalah ketentuan Allah yang ditetapkan sejak zaman azali atau sebelum manusia diciptakan. Sedangkan qadar adalah ketentuan Allah yang ditetapkan setelah manusia berusaha dan berikhtiar.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah Kelas VI karya Fida Abdillah, dkk., Allah SWT telah menetapkan umur, rezeki, dan kematian manusia. Akan tetapi, manusia diberikan hak untuk menentukan pilihan hidupnya masing-masing.
Jika ingin pandai, ia harus rajin belajar. Jika ingin kaya, ia harus rajin bekerja. Dan jika ingin sukses, ia harus bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu.
Qada dan qadar adalah takdir Allah yang wajib diimani oleh umat Muslim. Beriman pada takdir termasuk rukun iman yang keenam. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:
“Yang dimaksud beriman ialah bahwa kamu percaya kepada Allah, para malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik ataupun buruk.” (HR. Muslim)
Takdir qada merupakan ketetapan Allah yang tidak bisa diubah lagi oleh makhluk-Nya. Sementara qadar masih bisa diubah, selama seseorang mau berikhtiar dan berdoa kepada Allah.
ADVERTISEMENT
Ketika seseorang bersungguh-sungguh ingin mengubah nasibnya, maka Allah akan permudah jalannya. Misalnya orang yang miskin bekerja keras tanpa lelah, kelak ia akan mendapatkan kekayaan yang diimpikan.

Contoh Qada dan Qadar

Ilustrasi takdir qada dan qadar. Foto: Shutterstock
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia kerap menjumpai kejadian yang sesuai ataupun bertolak belakang dengan keinginannya. Kerja keras yang dilakukannya pun adakalanya berhasil dan gagal.
Semua itu sudah ditetapkan dalam garis takdir Allah SWT. Mengenai contoh qada dan qadar, para ulama telah mengelompokannya menjadi dua macam, yakni takdir mu’allaq dan mubram. Simak penjelasannya berikut ini:

1. Takdir Mu’allaq

Takdir mu’allaq adalah takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia. Contohnya, seorang siswa bercita-cita ingin menjadi dokter. Untuk menggapai cita-cita tersebut, ia belajar dengan tekun. Akhirnya ia pun berhasil menjadi dokter.
ADVERTISEMENT
Mengenai hal ini, Allah SWT berfirman dalam Surat Ar-Rad ayat 11 yang artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.”

2. Takdir Mubram

Takdir mubram adalah takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diusahakan ataupun ditawar lagi ketetapannya. Contohnya yaitu sebab kematian dan ajal seseorang.
Ketika ada seorang pengendara mobil berhati-hati dalam mengemudikan mobilnya, ia berusaha agar tidak menabrak sesuatu ataupun terguling ke jurang. Namun usahanya ini sia-sia jika takdirnya dituliskan meninggal dunia karena kecelakaan.
Contoh lain yaitu ketika ada seorang pemuda yang ingin bunuh diri, lalu ia menceburkan dirinya ke sungai yang dalam dan deras. Ia terbawa arus dan tersangkut di akar kayu. Kebetulan ada orang yang melihatnya dan ia pun tertolong. Niat bunuh dirinya ini artinya ditolak oleh Allah SWT.
ADVERTISEMENT
(MSD)