Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Sering Dianggap Sama

Perbedaan Kata
Membahas perbedaan kata secara mendalam.
Konten dari Pengguna
25 Mei 2023 8:58 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Perbedaan Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perempuan mengenakan cincin lamaran. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan mengenakan cincin lamaran. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perbedaan tunangan dan lamaran terletak pada landasan ideologisnya. Lamaran ditujukan untuk mengikat hubungan dan menyatakan keseriusan, sementara tunangan ditujukan untuk mempersiapkan pernikahan dan pesta.
ADVERTISEMENT
Masyarakat biasa mengadakan lamaran terlebih dahulu, baru tunangan. Prosesi lamaran dilakukan dengan mendatangi kediaman calon mempelai wanita yang ingin dinikahi oleh calon mempelai pria.
Nantinya, pihak keluarga calon mempelai pria akan menyatakan keseriusannya untuk menikahi calon mempelai wanita. Dalam pertemuan ini, pembicaraan akan mengarah pada acara tunangan resmi, rencana pernikahan, dan lainnya.
Prosesi lamaran bersifat rahasia dan hanya dihadiri oleh pihak keluarga dari kedua belah pihak. Agar lebih memahami perbedaan tunangan dan lamaran, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Perbedaan Tunangan dan Lamaran

Ilustrasi perempuan mengenakan cincin tunangan di jari tengah. Foto: bemyself780/Shutterstock
Tunangan dan lamaran sering kali dianggap sama. Padahal, keduanya memiliki pengertian, tata cara, dan proses pelaksanaan yang berbeda.
Lamaran biasanya hanya dihadiri oleh pihak keluarga dari kedua calon mempelai. Terkadang, ada juga tokoh yang dihadirkan dalam prosesi tersebut seperti ustaz/ustazah, orang yang dituakan, pemuka agama, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Cinta Halal karya Yuli Yanti (2016), lamaran dikenal juga dengan istilah khitbah. Dalam Islam, prosesi ini dianjurkan sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Lamaran atau khitbah adalah suatu prosesi yang digelar sebelum akad dan pesta pernikahan. Lamaran sebaiknya disembunyikan dan dilangsungkan dalam kurun waktu dekat sebelum tanggal pernikahan.
Berbeda dengan lamaran, tunangan digelar untuk menyatakan komitmen pasangan yang ingin melanjutkan hubungan ke tahap yang lebih serius. Tunangan diadakan sebelum pesta pernikahan.
Tidak hanya keluarga, biasanya pihak mempelai akan mengundang sejumlah teman dan kerabat dalam acara tunangan. Acara ini digelar secara terang-terangan dengan susunan acara tertentu.
Di Indonesia, tunangan dilengkapi dengan prosesi tukar cincin, doa bersama, dan foto-foto. Rentang waktu dari tunangan menuju pernikahan bervariasi, ada yang 3 bulan hingga 1 tahun sebelum pesta pernikahan digelar.
ADVERTISEMENT

Prosesi Tunangan dan Susunan Acaranya

Ilustrasi cincin berlian. Foto: Shutterstock
Tunangan merupakan prosesi yang ditujukan untuk mengikat sebuah hubungan dengan komitmen menuju pernikahan. Agama Islam mengenal tunangan dengan istilah khitbah.
Mengutip Majalah Tebuireng Edisi 79 (2022), tunangan memberikan konsekuensi bagi calon pasangan untuk tidak melirik ke lain hati. Orang yang sudah bertunangan tidak boleh dipinang ataupun meminang orang lain.
Saat tunangan, calon mempelai akan menyatakan niatnya untuk menikah. Mereka saling memakaikan cincin dan memberikan seserahan sebagai tanda keseriusan.
Prosesi tunangan merupakan rangkaian acara resmi yang melibatkan keluarga, sahabat, kerabat dekat, dan lainnya. Berikut ini rangkaian acara tunangan yang bisa Anda simak:

1. Pembicaraan awal

Prosesi tunangan dimulai dengan membicarakan niat calon mempelai pria untuk melamar dan menikahi calon mempelai perempuan. Pada tahap ini, pihak perempuan memiliki hak untuk memberikan persetujuan ataupun menolaknya.
ADVERTISEMENT

2. Persiapan dan rencana

Setelah persetujuan diberikan, kedua keluarga akan memulai persiapan untuk prosesi tunangan. Mereka akan membahas tanggal, lokasi, dan detail lainnya yang berkaitan dengan acara tersebut. Biasanya, keluarga perempuan bertanggung jawab untuk mengatur acara tunangan.

3. Pertemuan keluarga

Sebelum acara tunangan, biasanya ada pertemuan keluarga di mana pihak laki-laki dan perempuan saling berkenalan secara formal. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkenalkan kedua keluarga, mempererat hubungan, dan membahas rincian acara tunangan.
Ilustrasi cincin berlian. Foto: Shutterstock

4. Tukar cincin tunangan

Salah satu prosesi penting dalam acara tunangan adalah tukar cincin. Umumnya, cincin tersebut digunakan sebagai simbol dari janji dan komitmen kedua mempelai untuk menikah.
Dalam tradisi orang Asia, khususnya Indonesia, cincin tunangan biasanya disematkan pada jari manis tangan kiri. Besaran gramnya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing orang, yaitu sekitar 3-5 gram.
ADVERTISEMENT

5. Memberikan seserahan

Di Jawa, prosesi tunangan diiringi dengan tradisi seserahan. Jenis seserahan yang diberikan beragam, mulai dari buah-buahan, jajanan, makanan, dan lain-lain. Seserahan tersebut diberikan oleh pihak calon mempelai laki-laki kepada calon mempelai perempuan.

6. Pembacaan doa

Tunangan akan dilanjutkan dengan pembacaan doa dan restu dari orang tua atau tokoh agama yang hadir. Mereka akan memberikan doa serta harapan baik kepada pasangan yang bertunangan, serta memberikan restu untuk melanjutkan pernikahan.

7. Pesta dan makan bersama

Prosesi tunangan diakhiri dengan pesta dan makan bersama. Kedua calon mempelai akan berfoto dengan tamu undangan yang hadir, meliputi keluarga, teman, kerabat, dan sanak saudara.
(MSD)