Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Strategi Digital Marketing di Era Pandemi
3 Juni 2022 8:13 WIB
Tulisan dari Fillar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tidak bisa dipungkiri, ketika awal tahun 2020 semua Negara mengalami lockdown dan peraturan untuk bepergian dari rumah sangatlah ketat bahkan isolasi untuk penderita positif Covid – 19 pun sangat dianggap tabu seolah orang yang terkena Covid – 19 sangatlah menyedihkan karena diambang kematian. Karena itu, banyak masyarakat yang bosan ketika terkena lockdown. Cara mereka melampiaskan kebosanan sangatlah beragam, ada yang bermain game, membuat konten di TikTok, menonton drama dari berbagai Negara khususnya drama series dari Negara Amerika dan Korea.
ADVERTISEMENT
Tapi entah mengapa pada masa lockdown 2020 industri hiburan Korea sangatlah meroket untuk peminatnya entah dari bidang drama, musik dan bahkan variety shownya. Seolah pada tahun 2020 adalah tahun lanjutan demam Korea pada masa 2010 – 2015. Bahkan beberapa lagu dari idol group Korea yang rilis pada sebelum tahun 2020 mendadak kembali populer untuk dijadikan bahan konten Tiktok. Momen demam Korea ini merupakan peluang bagus untuk produk brand atau E - Commerce yang ingin “menumpang nama” dengan tujuan membesarkan nama perusahaan mereka seperti beberapa contoh kasus kolaborasi antara Scarlett Whitening yang berkolaborasi dengan Twice dan Song Joong Ki, Tokopedia x BTS, Shopee x Blackpink, Choi Siwon Super Junior sebagai x Mie Sedaap dan masih banyak kolaborasi lainnya.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2019, hasil riset Katadata Insight Center (KIC) dan Kredivo menunjukkan bahwa jumlah transaksi produk fashion, kesehatan, dan kecantikan merupakan yang tertinggi. Dengan persentase transaksi fashion dan aksesoris mencapai 30% dan sementara transaksi kesehatan dan kecantikan sebesar 16%.
Menurut data sensus penduduk di tahun 2020, dari 270,2 juta penduduk Indonesia memiliki 25,87% untuk Generasi Milenial (1981 - 1989) dan untuk Generasi Z atau akrab disebut Gen Z (1997 - 2012) ada sekitar 27,94% . Angka ini menjadi pasar yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan E - Commerce atau brand Indonesia. Selain itu, Generasi Milenial dan Gen Z di Indonesia umumnya cerdas dalam menggunakan teknologi (digital savvy) dan banyak dari mereka juga mengidolakan influencer lokal maupun internasional, artis dari berbagai manca negara hingga idol K-pop.
ADVERTISEMENT
Jika fenomena ini dibedah, para brand produk dan E – Commerce pada kasus ini menggunakan strategi digital marketing yang mana mereka memanfaatkan kebosanan masyarakat ketika mengalami lockdown dan otomatis penggunaan gadget dan internet meningkat oleh sebab itu pemasaran masal melalui digital dapat dilakukan dengan berbagai taktik seperti :
A. Kolaborasi
Pemasaran kolaborasi secara umum adalah kegiatan dimana pemilik bisnis produk atau E – commerce bekerja sama dengan pemilik bisnis lain, komunitas atau organisasi, influencer atau selebriti dan lain - lain dalam memasarkan produknya secara bersamaan. Hal ini cukup efektif karena mengandalkan strategi brand community marketing (bisa dibilang menambah minat pasar terutama diranah masa yang dimiliki oleh sang kolaborator).
B. Memaksimalkan Fitur Live Chat
ADVERTISEMENT
Memanfaatkan fitur live chat secara langsung dapat membangun koneksi dengan customer baik di website ataupun toko online di platform e-commerce / marketplace. Live chat ini juga memungkinkan anda untuk melakukan percakapan langsung dengan konsumen sehingga anda dapat menjawab dan membantu mengatasi masalah yang mereka hadapi saat berencana untuk melakukan pemesanan, mengajukan pertanyaan tentang produk yang dijual & transaksi.
C. Berikan Apresiasi untuk Customer
Ada banyak cara yang membuat pelanggan dan anda mendapatkan manfaat dari program ini, bisa saja dengan memberikan pelanggan insentif tambahan untuk melakukan pembelian dan menjadikan brand Anda berada di Top of Mind mereka dengan fitur pengingat otomatis. Perusahaan itu sendiri yang akan memilih cara apa untuk memberikan apresiasi kepada pelanggan setia anda, seberapa sering dan dengan cara apa. Misalnya, memiliki program yang berbasis poin karena dengan mata uang berbasis poin tersebut yang dapat di redeem dengan diskon, memberikan voucher diskon pada jam tertentu, pengiriman gratis atau produk gratis dari perusahaan produk brand / E – Commerce tersebut dan mengadakan event pada ulang tahun perusahaan.
ADVERTISEMENT