Pendekar Silat dari Belgia

Iman PM
Fungsional Diplomat
Konten dari Pengguna
26 Maret 2021 19:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Iman PM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pencak Silat telah menjadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO pada sidang ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage (IHC) di Bogota, Kolombia, 9-14 Desember 2019.
ADVERTISEMENT
Upaya untuk menjadikan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO diawali sejak 13 Agustus 2014 saat Kemenpora meluncurkan Progam Pencak Silat Road to UNESCO and Olympic. Kemenpora kemudian membentuk tim untuk menelusuri sumber-sumber primer yang memberi gambaran pencak silat sudah menyatu dengan jiwa masyarakat Indonesia.
Sumber: https://kemlu.go.id/portal/id/read/890/berita/pencak-silat-ditetapkan-sebagai-warisan-budaya-tak-benda-dunia-oleh-unesco
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga bercita-cita menjadikan seni bela diri yang konon bermula dari Sumatera Barat dan Jawa Barat ini, sebagai salah satu cabang olahraga di ajang Olimpiade. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Pencak Silat perlu menjadi cabang olahraga eksibisi terlebih dahulu.
Agar dapat dieksibisi di Olimpiade Paris 2024 atau Olimpiade Los Angeles 2028, perlu ada pengakuan terhadap federasi Pencak Silat oleh 80 Komite Nasional Olimpiade (NOC) di masing-masing negara.
ADVERTISEMENT
Saat ini baru sekitar 20-an negara yang federasi Pencak Silatnya sudah terdaftar di NOC masing-masing. Selain itu, komunitas, perguruan, dan festival pencak silat terdapat di 52 negara di dunia. Salah satu di antaranya di Belgia.

Perkembangan Pencak Silat di Belgia

Di Belgia terdapat sebuah perguruan silat bernama Perguruan Pencak Silat Harimau Bongkot Belgia. Perguruan ini didirikan oleh Ludo Pieters bersama dengan ayahnya pada tahun 1982 dan hingga saat ini telah memiliki kurang lebih 50 anggota.
Suasana latihan di Perguruan Pencak Silat Harimau Bongkot Belgia. Sumber: https://www.pencaksilatbelgium.com/archief
Menurut Ludo Pieters, Pencak Silat pertama kali masuk Belgia pada 1975 dibawa oleh warga Indonesia dan membuka perguruan bernama Panca Bela. Ludo sendiri sudah menekuni Pencak Silat sejak umur 16 tahun dan berhasil memenangkan kejuaraan dunia pertamanya pada usia 33 tahun.
ADVERTISEMENT
Perkembangan Pencak Silat di Belgia berlanjut dengan berdirinya Bond Pencak Silat Belgie (BPSB) pada 1990. Saat ini BPSB terdiri dari dua perguruan dan tergabung dalam European Pencak Silat Federation (EPSF). Ludo tercatat sebagai Presiden BPSB sejak 2004.
https://www.pencaksilatbelgium.com/about
Kecintaan Ludo pada Pencak Silat ia tularkan kepada kedua putri dan cucunya. Bahkan kedua putrinya turut bertanding pada kejuaraan internasional Pencak Silat. Semangat untuk terus mengembangkan Pencak Silat dibuktikan dengan menyelenggarakan Belgium Pencak Silat Championship sejak 1995. Kejuaraan tersebut merupakan inisiatif keluarga Ludo Pieters. Bahkan untuk membiayai penyelenggaraan kejuaraan, keluarga Ludo sampai berjualan makanan ringan di kota tempat tinggal mereka di Schoten, Belgia.
Pada gelaran 24th Belgium International Pencak Silat Championship, 25-28 April 2019, atlet Indonesia bersaing dengan 124 atlet internasional lainnya dari 11 negara. Pada kejuaraan tersebut tim Indonesia meraih delapan medali emas, dua perak, dan dua perunggu dan meraih predikat juara umum.
ADVERTISEMENT

Peran KBRI Brussels untuk mendukung Pencak Silat di Belgia

Kedutaan Besar RI di Brussel menaruh perhatian besar dalam perkembangan Pencak Silat di Belgia. Duta Besar Indonesia di Brussels selalu hadir membuka Belgium Pencak Silat Championship.
Dubes RI Brussels ditengah kontingen Indonesia. Sumber: https://kemlu.go.id/brussels/en/news/929/indonesian-pencak-silat-team-participates-in-the-24th-belgium-international-pencak-silat-championship-at-schoten-26-28-april-2019
Selain itu, dalam rangka memanfaatkan momentum 70 Tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia, pada Oktober 2019 KBRI Brussel memfasilitasi kunjungan Ludo Pieters ke Jakarta dan Yogyakarta untuk bertemu dengan tokoh silat dan pejabat Kemenpora.
Pertemuan dengan Prof. Dr. Siswantoyo, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta, dan sesepuh silat di Yogyakarta (Koleksi pribadi)
Menghadiri Kejuaraan Pencak Silat Tapak Suci Jakarta Utara, Oktober 2019. (Koleksi Pribadi)
Dalam kunjungan tersebut Ludo Pieters berkesempatan untuk menghadiri Kejuaraan Pencak Silat Tapak Suci Jakarta Utara Open Tournament 2019, courtesy call dengan Plt. Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olah Raga, Kemenpora, dan Sekjen IPSI Erizal Chaniago.
Ludo Pieters bertemu dengan Bpk. Erizal Chaniago. (Koleksi pribadi)
courtesy call dengan Plt. Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olah Raga, Kemenpora (Koleksi pribadi)
Ludo Pieters juga bertemu dengan pengurus IPSI DIY, berdialog dengan mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta, dan kunjungan ke Padepokan Pencak Silat Krisna Murti Mataram dan Tapak Suci.
Latihan bersama di Padepokan Pencak Silat Krisna Murti Mataram, Yogyakarta. (Koleksi pribadi)
Meninjau latihan Pencak Silat di gelangang Universitas Negeri Yogyakarta. (Koleksi Pribadi)
Sebagai tindak lanjut dari kunjungan Ludo Pieters ke Indonesia, KBRI Brussel memfasilitasi inisiatif Kemenpora untuk bertemu dengan NOC Belgia pada 27 November 2019 untuk meminta dukungan pada upaya Indonesia menjadikan Pencak Silat sebagai cabang olah raga di ajang Olimpiade.
Pertemuan delegasi Kemenpora dengan Kementerian Olah Raga Kota Schoten, Belgia, didampingi Fungsi Pensosbud KBRI Brussels
Dukungan lain KBRI Brussels untuk pengembangan Pencak Silat di Belgia adalah dalam rencana penyelenggaraan 25th Anniversary International Championship Pencak Silat, 17-19 April 2020 di Belgia. Sayangnya, perhelatan tersebut harus ditunda hingga 2022 disebabkan pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT

Pencak Silat sebagai diplomasi budaya Indonesia

ADVERTISEMENT
Pencak silat memiliki potensi yang luar biasa dalam membantu diplomasi budaya Indonesia. Tidak dapat dipungkiri Pencak Silat akan mampu mencitrakan karakter bangsa Indonesia sesuai dengan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya kepada masyarakat Internasional. Pengukuhan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO menegaskan potensi tersebut.
Dengan demikian, Pencak Silat adalah salah satu aset berharga dalam soft power Indonesia. Dengan soft power tersebut, Indonesia dapat menarik perhatian, bekerja sama, dan memberi citra positif tentang Indonesia. Tujuannya adalah agar masyarakat internasional semakin dekat mengenal Indonesia.
Perlu upaya untuk terus menerus memopulerkan Pencak Silat ke mancanegara. Tidak hanya dalam tata kelola Pencak Silat sebagai sebuah cabang olahraga profesional, tetapi juga sebagai warisan budaya Indonesia untuk dunia.
ADVERTISEMENT