Ekuilibrium Pandemi & Infodemi Covid-19

Persakmi
Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia
Konten dari Pengguna
31 Juli 2021 6:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Persakmi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ketiga Komponen dalam Triad Epidemiologi yang harus dijaga keseimbangannya, yaitu Agent, Host dan Environment.
zoom-in-whitePerbesar
Ketiga Komponen dalam Triad Epidemiologi yang harus dijaga keseimbangannya, yaitu Agent, Host dan Environment.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam Ilmu dasar epidemiologi, ada istilah keseimbangan (ekuilibrium) antara Agent, Host dan Environment. Ini yang harus dijaga. Ketiga komponen tersebut berinteraksi antara satu dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Pandemi Covid-19 saat ini, tentunya dalam hal ini SARSCov2 sebagai agen penyakit Covid-19, Host adalah manusia sebagai penjamu, dan lingkungan sebagai pendukung interaksi ketiga komponen tersebut.
Jadi, jika kita pahami pola virus mengikuti pola host (manusianya). Dalam terminologi ini, sangat mudah kita menjawab, kapan pandemi ini berakhir, jawabanya ketika manusianya sudah dapat beradaptasi dengan cerdas terhadap agent yang ada.
Ketika kita bicara mutasi, juga seperti itu. Virus tidak berdiri sendiri, virus butuh inang, dan inang adalah penjamu (host). Jadi, semakin banyak penularan, potensi mutasi juga besar terjadi. Untuk menghindari terjadi mutasi, kendalikan hostnya (manusia), supaya tidak terjadi penularan dan tentunya juga tidak terjadi mutasi.
Disisi lain, mutasi juga bisa terjadi padan hewan. Ini juga menjadi perhatian juga kedepan. Kalau manusianya tidak mau diatur melalui pembatasan yang dilakukan, beradaptasilah dengan cerdas, dengan memahami faktor risiko, jalur pemajanan serta mematuhi protokol kesehatan dengan cerdas.
ADVERTISEMENT
INFODEMI
Tantangan lain, zaman revolusi industri 4.0 atau 5.0 saat ini tidak dipungkiri memang infodemi yang tidak benar (missinformasi, disinformasi dan malinformasj) diterima masyarakat yang akan mempengaruhi pengetahuan, sikap dan tindakan manusia (host) berperilaku yang tidak aman setiap aktivitas dilakukan selama pandemi ini. Infodemi yang tidak benar, jelas menjadi ancaman nyata saat ini dan akan datang.
Tanpa disadari, upaya pengendalian pandemi saat sekarang, sangat dipengaruhi infodemi yang menyesatkan ini. Jadi, ini bisa disimpulkan penyebab Covid-19 tidak hanya SARSCov2 tetapi juga missinformasi, disinformasi dan malinformasi yang seolah-olah dikemas ilmiah.
MENGATUR HOST (MANUSIA) DAN INFORMASI
Kedepan, pemerintah harus mengubah strategi penanganan dan pengendalian wabah ini. Perlu solidaritas bersama, panutan untuk menyamakan persepsi mengenai wabah ini. Koordinasi dan konstribusi pendekatan berbagai bidang ilmu diperlukan saat ini. Sekarang yang perlu diatur bukan virusnya, tetapi manusianya dan informasinya. Ahli inilah yang saat harus dicari, mereka yang mampu membuat strategi mengatur dan memberikan bekal pada manusia (host) agar mampu beradaptasi dengan cerdas kedepan, ketika kita semua menginginkan produktivitas ekonomi, sosial dan keagamaan tetap terus berjalan kedepan.
ADVERTISEMENT
Defriman Djafri
Dekan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas
Ketua Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia Wilayah Sumatera
Ketua Ahli Epidemiologi Indonesia, Provinsi Sumatera Barat