Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sekretaris Direktorat Kesmas Kemenkes Buka Kegiatan Jambore SKM Nasional I
25 Juni 2022 13:38 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Persakmi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan RI diwakili oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Siti Nadia Tarmizi secara resmi membuka kegiatan Jambore Sarjana Kesehatan Masyarakat Nasional yang pertama secara daring (online). Kegiatan Jambore SKM Nasional I ini sendiri diselenggarakan di Hotel Grand Inna Tunjungan-Surabaya, Sabtu (25/06/2022).
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI saat sambutan pembukaan memberikan apresiasi kepada SKM dan Persakmi yang telah menyelenggarakan kegiatan Jambore SKM Nasional.
“Mewakili Menteri Kesehatan RI yang disaat yang sama memiliki agenda yang lain, Kementerian Kesehatan RI memberikan apresiasi kepada Persakmi. Pemerintah dan organisasi profesi dapat berkolaborasi dalam upaya penyediaan, pendayagunaan, peningkatan mutu tenaga kesehatan dan layanan kesehatan”, jelasnya.
Ibu berkacamata yang sering tampil di layar TV juga menyampaikan selamat atas terpilihnya Aminuddin Syam selaku Ketua Umum Persakmi periode 2022-2026.
Pada kegiatan Jambore SKM Nasional I, Kementerian Kesehatan yang diwakili Sekretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat diberikan kesempatan menyampaikan keynote speech tentang transformasi sistem kesehatan di Indonesia.
Saat ini Kementerian Kesehatan dibawah kepemimpinan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menginisiasi adanya transformasi di bidang kesehatan. Terdapat 6 jenis transformasi yang akan dilakukan, yakni transformasi Layanan Primer, Layanan Rujukan, Sistem Ketahanan Kesehatan, Sistem Pembiayaan Kesehatan, SDM Kesehatan, dan Teknologi Kesehatan.
ADVERTISEMENT
“Kita melakukan enam transformasi pertama adalah layanan primer ini yang paling penting di promotif preventif, yang kedua adalah transformasi layanan rujukan rumah sakit, ketiga transformasi sistem ketahanan kesehatan ini kalau ada pandemi lagi supaya kita lebih siap dari sisi obat-obatan, alat-alat kesehatan, tenaga kesehatan cadangan itu masuk ke sana, termasuk surveilan terhadap penyakit menular kita ingin pastikan baik lokal, nasional, maupun regional itu harus siap,” katanya pada media zoom online Jambore SKM Nasional I, Sabtu (25/05/2022).
Siti Nadia Tarmizi melanjutkan transformasi keempat adalah transformasi sistem Pembiayaan Kesehatan. Hal ini sebagian besar ada di BPJS, namun ada juga asuransi swasta dan harus dipastikan bahwa ini sustainable. Transformasi kelima adalah SDM Kesehatan dan keenam adalah transformasi Teknologi Kesehatan, ini terkait teknologi informasi dan bioteknologi.
ADVERTISEMENT
“Itulah 6 kerangka besar yang akan kita kejar sampai 2024,” tuturnya.
Kolaborasi Pemerintah dan organisasi profesi, salah satunya dengan Persakmi dapat dilakukan pada lima aspek. Pertama, Kolaborasi erat antara RS, Universitas, dan Organisasi Profesi dalam upaya percepatan produksi tenaga kesehatan. Kedua, Pembukaan Program Studi Kesehatan Baru (prioritas prodi langka) dalam rangka pemerataan produksi tenaga kesehatan. Ketiga, Dukungan Organisasi Profesi dalam penyederhanaan sistem dan regulasi dalam rangka percepatan pemenuhan, pendayagunaan, dan pemerataan tenaga kesehatan. Keempat, Peran aktif Organisasi Profesi dalam pembinaan dan peningkatan mutu tenaga kesehatan. Kelima, Penerapan dari setiap Pilar Transformasi sesuai dengan profesi dan Kompetensinya
“Persakmi sebagai organisasi profesi para Sarjana Kesehatan Masyarakat, kami harapkan dapat berkolaborasi sesuai lima aspek tersebut. Kami menantikan saran dan masukan dari Persakmi agar transformasi bidang kesehatan dapat terlaksana sesuai jadwal yaitu di tahun 2024”, tutupnya
ADVERTISEMENT