Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Dari Santri untuk Negeri menjadi Misi Renstra Bina Insan Mulia tahun 2018 - 2023
3 Februari 2018 5:53 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
Tulisan dari Pesantren Bina Insan Mulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Empat ratus peserta seleksi calon santri Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon padati Luxton Hotel & Convention, Minggu pagi, 21 Januari kemarin.
ADVERTISEMENT
Jika setiap santri diantar minimalnya oleh ayah dan ibunya saja, maka yang hadir di ruangan Ballroom Hotel Luxton mencapai seribu lebih.
Sebagian besar wali santri, terutama yang datang dari luar kota, malah banyak yang menginap di hotel-hotel sekitar Luxton karena tidak mendapatkan kamar. Salah satu pertimbangan kenapa seleksi calon santri Bina Insan Mulia kali ini tidak diadakan di Hotel Aston, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, supaya para calon santri mudah mengakses lokasi acara dan tempat menarik lainnya karena lokasi Hotel yang tepat di tengah kota.
Berbeda dengan umumnya pesantren yang menetapkan kemahiran baca-tulis Al-Quran dan wawasan keagamaan sebagai materi seleksi, Pesantren Bina Insan Mulia menetapkan Tes Bakat dan Minat serta Tes IQ sebagai materi seleksi.
Kedua tes tersebut bukan untuk menentukan calon lulus atau tidak, tapi untuk membantu ustadz-ustadzah dengan informasi penting ketika nanti akan membimbing dan membina para santri.
ADVERTISEMENT
Ditanya kenapa materi tesnya tidak seperti umumnya pesantren, KH Imam Jazuli menjelaskan bahwa sudah menjadi tugas pesantren untuk mengantarkan santri-santrinya dari yang tidak tahu menjadi tahu dan paham mengenai agama. “Jadi, untuk apa dites segala?”, tegasnya menjelaskan alasan.
Acara seleksi calon santri Bina Insan Mulia kali ini berlangsung dari 7.00 pagi sampai 11.00 siang. Sebagai hiburan untuk calon santri dan keluarganya, Pesantren Bina Insan Mulia mendatangkan grup band Rumput Laut sekaligus untuk me-launching lagu Santri Zaman Now karya santri Bina Insan Mulia.
KH. Imam Jazuli, Lc., MA., dalam sambutannya menyatakan rasa syukur yang luar biasa atas kepercayaan masyarakat pada Pesantren Bina Insan Mulia selama ini. Semua kuota yang ditargetkan sudah terpenuhi, baik untuk MA Unggulan, SMK semua jurusan, dan SMP. Bahkan untuk MA dan SMK pendaftarnya melebihi target.
ADVERTISEMENT
“Pesantren Bina Insan Mulia sudah berkiprah selama 5 tahun, rencana strategis (renstra) tahap pertama yang bersifat kelembagaan kedalam atau pemenuhan target kepercayaan masyarakat dan pengembangan pesantren telah tercapai. Karena itu, kita mencanangkan renstra tahap kedua dimana pesantren Bina Insan Mulia sudah saatnya untuk berkontribusi dan berperan aktif dalam pengembangan dunia pendidikan secara lebih luas lagi.” ujar kyai kharismatik ini.
Di penghujung pidatonya tersebut, KH. Imam Jazuli memaparkan empat program awal dalam renstra tahap kedua yang dicanangkan mulai tahun 2018 hingga 2023 ini, dan dua diantaranya sudah dilaunching beliau di Luxton Hotel dan Convension pada Minggu, 21 Januari lalu. Yaitu, launnching pusat informasi berbasis website mengenai informasi pesantren-pesantren di bumi Nusantara, melalui situs www.pesantrenku.com. Kemudian, Sekolah Politik untuk calon legislator dan pejabat pemerintahan dari kalangan santri alumni pesantren dan Universitas Al-Azhar, Mesir.
ADVERTISEMENT
“Dua program yang insha Allah akan dilaunching pada bulan Mei nanti adalah digitalisasi literasi khasanah Islam Nusantara yang akan menyajikan sistem informasi terpadu mengenai keilmuan Islam, sejarah dan perkembangannya di Indonesia. Sementara yang terakhir, Pesantren Bina Insan Mulia juga akan menyediakan wadah beasiswa untuk santri-santri berprestasi Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan kuliah di luar negeri melalui lembaga beasiswa yang dinamakan Pesantren Scholarship Center.” tambahnya.
Oleh karena itu, tutup beliau, civitas Pesantren Bina Insan Mulia saat ini tidak hanya bertanggungjawab mengurusi pesantren saja, namun juga dapat memberikan kontribusi yang nyata untuk Indonesia.