Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Perdana, Mercedes-Benz Club Rayakan Anniversary di Pesantren
28 Maret 2018 16:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Pesantren Bina Insan Mulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada yang istimewa pada ulang tahun ke 5 MBCC (Mercedes-Benz Club Cirebon) tahun ini yang kebetulan jatuh pada 24 Maret 2018. Tak lain adalah karena pada ulang tahun mereka kali ini, panitia memilih Pesantren Bina Insan Mulia sebagai tempat perayaan dan agenda ulang tahun yang didesain sedemikian berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Terpilihnya Pesantren Bina Insan Mulia sebagai tempat perayaan MBCC ke 5 ini tak lepas dari keterlibatan KH Imam Jazuli Lc., MA sebagai anggota pada komunitas pengguna Mercy yang telah berdiri sejak lima tahun lalu itu.
ADVERTISEMENT
KH Imam Jazuli yang akrab dikenal sebagai kyai without-the-box-thinking ini memang telah lama bergabung ke sejumlah komunitas otomotif. Selain ke komunitas pengguna Mercy, beliau juga bergabung dengan komunitas Alphard, Fortuner dan Motor Harley Davidson. Tujuannya tak lain adalah untuk berdakwah dan memperkenalkan pesantren. Dari komunitas inilah cikal bakal lahirnya Pesantren Digital Bina Insan Mulia, dimana semua kalangan dapat belajar agama Islam dengan kurikulum Pesantren secara online melalui aplikasi smartphone-nya.
“Ajaran Islam mestinya bisa dipelajari dari berbagai tempat dan pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam pertama di Nusantara harus bisa dikenal akrab oleh seluruh orang Indonesia”, papar beliau menjelaskan kenapa bergabung dengan sejumlah komunitas otomotif.
Tak kurang dari 50 anggota MBCC datang dengan Mercedes berbagai tipe dan tahun memenuhi parkiran Pesantren Bina Insan Mulia. KH Imam Jazuli sendiri memilih Mercy SLK Series sebagai salah satu koleksinya.
ADVERTISEMENT
Bagi Kyai Jazuli, memiliki benda-benda yang oleh sebagian masyarakat dianggap sebagai benda mahal dan elit itu, selain untuk tujuan dakwah dan memperkenalkan pesantren, tujuan lainnnya adalah untuk mendidik guru-guru dan para santri.
“Mereka boleh dan sah memiliki benda-benda dunia, mau yang mahal, yang indah, atau yang antik. Bahkan jika benda-benda itu dapat menjadi instrumen dakwah, alangkah baiknya para guru dan santri harus punya. Yang dilarang oleh agama adalah kita menjadi makhluk duniawi dimana hati kita tersandera oleh cinta kita pada benda-benda dunia itu”, tegas Kyai Jazuli dalam berbagai kesempatan.
Tepat beberapa menit sebelum Ashar, seluruh anggota MBCC sudah berkumpul di Pesantren. Setelah ramah tamah di kediaman Kyai Jazuli, seluruh anggota MBCC menjalankan shalat Ashar berjamaah di Masjid Etnik Pesantren Bina Insan Mulia. Disebut Etnik karena terbuat dari kayu yang sudah lebih dari 200 tahun yang didatangkan dari Mojokerto, Jawa Timur dengan cara memindahkan masjid agung kuno yang ada disana ke Pesantren Bina Insan Mulia.
Bertindak sebagai imam adalah Dr. Ferry M. Siregar, Lc. MA, salah seorang doktor muda Indonesia, lulusan pesantren yang telah menyelesaikan post-doktoralnya dari University of South Florida, serta Fulbright Senior Research Scholar di Amerika. Dr. Ferry diberi amanat oleh Pesantren Bina Insan Mulia sebagai direktur Pesantren Scholarship Center dengan agenda untuk membuka sebanyak mungkin jalur beasiswa internasional, utamanya ke Amerika dan Eropa, bagi para santri di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selesai Shalat Ashar, acara dilanjutkan untuk mendengarkan sambutan dari KH Imam Jazuli dan Presiden MBCC. Dalam sambutannya, KH Imam Jazuli Lc.,MA menyambut baik terobosan panitia ulang tahun yang memilih Pesantren Bina Insan Mulia sebagai tempat perayaan. Kyai Imam Jazuli juga berharap keberadaan MBCC ini punya arti dengan kontribusi yang nyata bagi masyarakat luas, tidak semata hanya sebagai wadah untuk menyalurkan hobi sendiri-sendiri.
Sementara, Ketua MBCC, Abdi Mujiono menyatakan ucapan terima kasihnya telah diterima dan disambut dengan baik oleh Kyai Imam Jazuli, guru-guru dan santri. Yang paling terkesan bagi mereka adalah selama ini mereka merasakan ada jarak antara komunitas dengan pesantren, seolah menjadi dua dunia yang sangat berjauhan. Dan sejak hari ini sekat itu sirna sehingga terjalin hubungan silaturrahim.
ADVERTISEMENT
Acara kemudian diisi dengan pemotongan tumpeng lalu dilanjutkan dengan istighosah anggota MBCC bersama santri Bina Insan Mulia dipimpin oleh KH. Imam Jazuli, Lc. MA, kemudian bagi-bagi hadiah untuk para santri yang bisa menjawab pertanyaan. Selamat ulang tahun MBCC semoga semakin maju dan semakin bermanfaat untuk masyarakat.