Konten dari Pengguna

"The Next Big Thing" itu Bernama Pesantrenku.com

22 Januari 2018 11:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pesantren Bina Insan Mulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
"The Next Big Thing" itu Bernama Pesantrenku.com
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pesantren telah menjadi pilihan utama pendidikan lanjutan bagi sebagian masyarakat kita untuk putra-putrinya. Minat masyarakat terhadap pesantren terus meningkat.
ADVERTISEMENT
Data Kementerian Agama (2017) mencatat jumlah pesantren di Indonesia tidak kurang dari 28.000.Inovasi para kyai untuk melahirkan model-model pesantren agar bisa memberikan layanan kepada masyarakat yang sesuai dengan perubahan zaman pun semakin tak terbendung.
Kenyataan inilah yang membuat sebagian masyarakat butuh informasi lengkap dan akurat mengenai pesantren yang cocok.Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon meluncurkan www.pesantrenku.com.
“Kami tidak ingin lagi melihat ada masyarakat yang kesulitan mendapatkan informasi pesantren. Semua informasi pesantren harus bisa diakses dengan cara yang cepat, mudah, dan akurat dengan memanfaatkan teknologi, sama seperti orang membeli barang lewat online. Saya berharap pesantrenku.com mampu menghadirkan jawaban itu”, tegas Kyai Imam Jazuli, Lc., MA, selaku pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia cirebon dalam LaunchingPesantrenku.com, Minggu pagi, 21 Januari, 2018, kemarin.
ADVERTISEMENT
Dalam penjelasannya, Dr. (HC) Ubaydillah Anwar, Direktur Media Centre Pesantren Bina Insan Mulia, mengatakan bahwa www.pesantrenku.com akan menyediakan layanan data dan informasi pesantren Nusantara berdasarkan kategori dan diferensiasi yang dimiliki.
Selama ini, masyarakat hanya kenal dua model pesantren, padahal pesantren di Nusantara ini telah berkembang menjadi lima model, yaitu Pesantren Tradisional, Modern, Terpadu, Vokasional, dan Fakultatif.
Pesantren Tradisional/Salaf menyediakan layanan pembelajaran berbasis Kitab Kuning dan tidak menerapkan sistem pendidikan sekolah formal, seperti yang dijalankan Pesantren Lirboyo atau Langitan.
Pesantren Modern merevolusi metode pembelajaran dan konten pembelajaran Pesantren Salaf, meskipun tidak menerapkan sistem pendidikan sekolah formal juga. Pesantren Modern menggunakan tiga bahasa sebagai media komunikasi, yaitu Indonesia, Arab, dan Inggris. Induk Pesantren Modern adalah Pondok Modern Gontor.
ADVERTISEMENT
Pesantren Terpadu memadukan pendidikan Pesantren Salaf atau Pesantren Modern dengan sistem pendidikan formal. Pertumbuhan Pesantren Terpadu ini paling pesat di Indonesia, misalnya Pesantren Al-Rosyid Bojonegoro atau Ash-Shidiqiyah Jakarta.
Pesantren Vokasional menyediakan layanan pendidikan vokasi atau keterampilan profesional tertentu, baik formal atau non-formal, seperti Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon yang membuka layanan pendidikan di bidang Pertelevian, Tehnik Komputer Jaringan dan Keperawatan.
Pesantren Fakultatif menyediakan layanan pendalaman ilmu-ilmu keislaman khusus, seperti Al-Quran, Figh, Bahasa Arab, atau yang lain, misalnya Ma’had Aly yang tersebar di seluruh Nusantara dengan fakultas yang variatif.
Selain itu, papar Ubaydillah, pesantrenku.com juga akan memberi layanan info beasiswa bagi santri, berita dan pemikiran terkini mengenai pesantren, panduan bagaimana mendirikan pesantren, kiprah santri, dan menyediakan ruang sosialisasi regulasi dan kebijakan pemerintah mengenai pesantren.
ADVERTISEMENT
Untuk menjalankan program-programnya, pesantrenku.com diperkuat oleh sejumlah pakar dari para santri senior, di antaranya Dr. Amin Haedari (pakar pesantren dari PBNU), Dr. Yulizar Sanrego (pakar ekonomi pesantren), Dr. Ferry MS (dari Pesantren Scholarsip Centre), dan Moch. Husen Sanusi (pakar media online).
Menurut Kyai Imam Jazuli, hadirnya pesantrenku.com perlu dipahami juga sebagai langkah penting yang digagas Pesantren Bina Insan Mulia untuk mempertegas posisi pesantren yang sejak awal berdirinya Republik ini menjadi aset bangsa dan negara.