Mendeley vs Zotero: Manakah yang Lebih Cocok untuk Kebutuhan Riset?

Sumber : pixels.com

Masih menulis daftar pustaka secara manual?

Yuk mulai manfaatkan software manajemen dokumen ilmiah yang populer di kalangan peneliti dan akademisi, yaitu Mendeley dan Zotero!

Meski keduanya sama-sama dapat memudahkan kita untuk memenuhi kebutuhan riset, tetapi tetap ada perbedaannya, lho. Kira-kira apa saja ya? Yuk simak penjelasan berikut!

1. Berdasarkan Fungsi

Mendeley: Lebih unggul dalam mengelola data PDF serta dapat membuat catatan dan highlight pada dokumen. Sehingga mempermudah pengguna dalam mencermati bagian penting dan membuat catatan dari dokumen. Selain itu, aplikasi ini membantu pengguna dalam pencarian dan pengelolaan dokumen, karena dapat mengorganisir referensi pada folder dan subfolder.

Zotero: Dapat digunakan offline dan unggul dalam pengelolaan laman web. Zotero memberi akses kepada pengguna untuk menyimpan beragam, jenis sumber referensi dengan sekali klik saja, seperti artikel jurnal, buku, halaman web, dan lainnya. Aplikasi ini juga memiliki keunggulan dapat mendukung pengambilan metadata dari katalog perpustakaan, sehingga lebih mempermudah dalam pengumpulan informasi.

2. Kapasitas Penyimpanan

Mendeley: Menyediakan penyimpanan cloud gratis sebesar 2 GB untuk akun gratis dengan kapasitas dapat menyimpan dokumen PDF dan referensi dalam satu tempat yang terintegrasi. Untuk kapasitas yang lebih besar, mendeley menyediakan dengan opsi berbayar. Namun dengan pilihan opsi tersebut pengguna dapat menyinkronkan koleksi referensi di berbagai perangkat, pada komputer ataupun smartphone. Hal yang menjadi keunggulan dalam aplikasi ini adalah tersedianya fitur backup manual dengan klik bantuan lalu buat cadangan.

Zotero: Memberi penyimpanan untuk akun gratis dengam batas maksimal 300 MB. Kapasitas ini terbilang jauh lebih kecil dibandingkan dengan mendeley. Namun, Zotero memberi pilihan opsi kepada pengguna agar dapat memperluas penyimpanan dengan biaya tambahan atau menggunakan penyimpanan cloud eksternal. Hal tersebut menjadikan zotero memberikan pengguna fleksibilitas lebih dalam mengelola data mereka. Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan pengguna dalam mengumpulkan berbagai jenis sumber referensi, termasuk halaman web dan dokumen lainnya, sehingga dapat disimpan dalam format yang terorganisir. Selain itu, zotero juga dapat melakukan backup manual dengan menutup semua jendela, lalu buka folder cadangan, kemudian tempel file dan folder ke dalam folder cadangan.

3. Interface

Mendeley: Lebih fleksibel dengan desain grafis yang modern sehingga mudah digunakan bagi pemula. Selain itu, ada open-source yang dikembangkan oleh komunitas yang mana kode sumbernya tersedia untuk umum. Mendeley juga terintegrasi dengan Microsoft Word sehingga dapat membantu pengguna dalam menciptakan daftar pustaka dan kutipan, namun hanya dapat membaca metadata file PDF.

Zotero: Keunggulan antarmuka pada zotero lebih sederhana namun efektif secara intuitif sehingga cocok untuk pemula dalam bidang teknologi. Aplikasi ini menawarkan fleksibilitas tinggi melalui dukungan eksistensi dan plugin yang luas. sehingga memungkinkan pengguna dapat meningkatkan performa dan menambah fitur baru aplikasi sesuai kebutuhan.

4. Penawaran Produk Dasar

Mendeley: Dapat bekerja sebagai ekstensi Firefox atau sebagai versi mandiri yang terhubung ke Chrome, Safari, Opera, dan sebagainya. Ekstensi tersebut dapat memudahkan dalam mengimpor referensi dari website ke perpustakaan mendeley dengan sekali klik. Dalam versi mendeley desktop dapat mengelola referensi dan dokumen lebih intensif, termasuk dalam highlight pada dokumen PDF.

Zotero: Tersedia versi desktop dan versi web, aplikasi ini membantu pengguna dalam mengumpulkan, mengatur, dan mengexport referensi dengan berbagai format, seperti BibTeX, RIS, dan COinS.

Baik mendeley dan zotero memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing tergantung pada kebutuhan. Pastikan kalian mengenal kebutuhan dan menyesuaikan device yang digunakan, ya!

Hidayah Nur Valentine, mahasiswa Universitas Airlangga