Cerita Pesugihan Siluman Ikan Mas yang Nyaris Celakai Warga Desa

Konten dari Pengguna
16 Juli 2020 17:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pesugihan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ikan mas. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ikan mas. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi beberapa orang, kehadiran alam gaib memang hanya imajinasi pengantar tidur semata. Tetapi, bagi mereka yang sempat mengalaminya, rasa ragu mereka akan tertutupi dengan ketakutan: mereka percaya bahwa yang mereka alami itu memang betul-betul nyata.
ADVERTISEMENT
Satu waktu, sekitar puluhan tahun lalu, kampung kami digegerkan oleh siluman yang mengganggu salah seorang penduduk yang diketahui telah membacok seekor ikan mas yang mendadak ia temukan di pinggir sungai berair dangkal. Kebetulan, saat itu adalah musim kemarau.
Saat itu, di keheningan larut malam, suara ringkik beberapa ekor kuda diimbangi dengan derap telapak kaki yang seperti sedang lari mengelilingi rumah kami. Namun, ketika kami mendongakkan wajah ke luar, tidak ada apa pun yang kelihatan.
Oleh karenanya, akibat kejadian itu, banyak keluarga lantas mengucap takbir, selain juga berteriak meminta pertolongan. Malam itu, kampung kami dihinggapi kegaduhan.
Di tengah kegaduhan itu, ada salah seseorang dari kami, persisnya seorang bapak tua yang dihormati warga kampung, berinisiatif maju ke depan pintu sambil menyebut nama-nama mereka yang berada di dalam rumah. Ia menyuruh mereka keluar.
ADVERTISEMENT
Dalam waktu yang cukup lama, tidak ada sahutan atau pintu yang dibuka guna menyambut perintah itu. Tapi, sedikit demi sedikit, beberapa orang terlihat mulai ke luar dari rumah. Mereka keluar dalam keadaan pucat dan ketakutan, tak tahu apa yang sedang terjadi.
Setelah beberapa masyarakat ke luar rumah, tetua tadi bertanya soal apa yang terjadi hingga membuat mereka ketakutan. Sesaat setelah itu, beberapa orang lantas menceritakan momen yang baru saja mereka rasakan.
Salah satu orang yang dimaksud itu, sebut saja Edi, menceritakan bahwa di momen mengerikan yang ia rasakan beberapa waktu tadi, ia merasa dipanggil-panggil oleh suara yang tidak diketahui saat hendak pergi tidur. Anak istrinya pun juga mendengar hal yang sama.
ADVERTISEMENT
Setelah ditelusuri penyebabnya, mendadak Edi menghubungkan apa yang baru saja ia alami dengan siluman pesugihan yang konon bakal menjemput seseorang untuk dijadikan tumbal.
Sore harinya, Edi memang telah mendapati hal yang aneh: ia menemukan seekor ikan mas besar, seputar lima kiloan, sedang bolak-balik dan terlihat lincah berenang di air sungai dengan riak kecil—dan dangkal. Melihat kejadian ganjil itu, Edi lantas berniat untuk menangkap ikan itu.
Namun, tak dinyana, saat ia berhasil menangkap lantas membacok tubuh ikan hingga terputus menjadi dua bagian, ikan mas itu masih belum benar-benar mati. Meski siripnya telah terpotong, ia masih bisa melepaskan diri dari tangan Edi, lantas Kembali ke sungai dan berenang dengan lincahnya.
Mendengar cerita dari Edi, tetua itu menggeleng-gelengkan kepala. Ia lalu terlihat hendak mengatakan sesuatu, seperti sebuah rahasia yang amat besar.
ADVERTISEMENT
“Kamu baru saja melakukan suatu kesalahan yang besar,” kata si tetua.
Menurut keterangan dari si tetua, beberapa minggu sebelum kejadian ikan mas berlangsung, ada seorang warga yang telah meninggal dengan cara amat tak masuk akal.
“Siangnya, ia pergi ke sungai sepertimu. Malamnya, ia langsung meninggal,” kata si tetua singkat.
Ilustrasi sungai. Foto: kumparan
Berdasarkan cerita dari si tetua, ikan mas itu ialah siluman pesugihan yang dimiliki oleh salah seorang warga di kampung ini. Sesiapa saja yang hendak mencelakainya, ia akan juga mendapat bala, bahkan hingga mati. Di sini, Edi paham bahwa prasangkanya memang benar-benar terjadi.
Namun, di samping semua kengerian itu, Edi tetap bersyukur karena bisa menyelamatkan dirinya dan keluarga. Tapi, tetap saja, mendengar pernyataan si tetua, badan Edi lantas merinding sekujur tubuh. Jika saja ia tadi tak menuruti perintah si tetua untuk pasrah dan justru keluar dari rumah, nyawanya mungkin tak akan tertolong lagi.
ADVERTISEMENT
Tulisan ini hanya rekayasa. Kesamaan tempat dan kejadian cuma kebetulan belaka.